IPA VS IPS | PDX 101

046

Seungwoo masih menatap Byungchan yang masih diam di sampingnya, pandangan Byungchan masih menatap lurus ke depan tapi kedua tangannya masih berada di lehernya memengang kalung yang di berikan Jinhyuk tadi, dan Seungwoo tau kalau itu adalah barang berharga yang Byungchan punya untuk saat ini dan dia tidak berani untuk menganggu atau bahkan bertanya pada Byungchan dan untungnya Byungchan tidak sempat ngedrop atau jatuh pingsan, Gookheon berhasil menenangkan Byungchan dan pada akhirnya menyerahkan Byungchan pada Seungwoo. 

"Byungchan.." Seungwoo mencoba memanggil nama Byungchan namun anaknya masih diam, bahkan ini sudah kesekian kalinya Seungwoo di cuekin oleh Byungchan semenjak mereka pergi dari taman belakang, Seungwoo menghela nafasnya sebentar dan lebih memilih diam dan bersandar pada kursi pengemudi, membiarkan Byungchan menenangkan dirinya dulu.

"Aku salah ya woo?" Antensi Seungwoo teralih kan menatap Byungchan yang akhirnya membuka mulutnya setelah satu jam diam di dalam mobil dan keduanya sama sekali tidak beranjak dari parkiran sekolah.

"aku yang salah disini kan woo? aku nggak kasih perhatian aku sama mereka. iya kan woo?" Byungchan menatap Seungwoo dengan mata yang berbinar, masih mencoba untuk tidak menangis. "aku yang salah woo, kalo aku nggak punya penyakit ini papi sama mami nggak akan ninggalin aku, penyakit ini yang buat Sejun ninggalin aku, dan sekarang gara-gara aku juga Seungyoun sama Jinhyuk berantem. aku emang dari awal nggak pantes buat ada disini kan woo?" nafas Byungchan tercekat menahan tangis, Seungwoo meraih tangan Byungchan dan tangan sebelahnya menghampus air mata Byungchan yang pada akhirnya keluar juga dari mata indah milik Byungchan.

"sampai kapan pun aku benci dengan hari ini, aku harap hari ini nggak pernah ada" Byungchan kembali terisak dan Seungwoo memeluk Byungchan, entah sudah yang keberapa kali Seungwoo memberi pelukan dan kalimat penenang untuk Byungchan, "aku benci hari ini, seandainya aku nggak lahir, semua nggak akan kaya gini" Byungchan memukul sedikit dadanya dalam pelukan Seungwoo dan Seungwoo menghentikan tindakan Byungchan karena akan menyakitinya.

"Chan.. kamu tenang ya.. jangan nyakitin diri kamu sendiri" Seungwoo memengang kedua tangan Byungchan yang akan di gunakan untuk memukul dirinya sendiri, "Nggak woo, aku nggak pantes buat disini.." Seungwoo mengelus pelan kedua tangan Byungchan dan sesekali memberi kecupan ringan pada tangan Byungchan "kamu nggak boleh ngomong gitu, Jinhyuk dan Seungyoun itu sayang sama kamu, melebihin apapun" sambung Seungwoo dan Byungchan hanya diam lalu melepaskan tangannya dari genggaman Seungwoo dan menoleh ke arah luar jendela, "aku mau pulang" ucapnya pelan dan disusul anggukan dari Seungwoo namun detik berikutnya ponsel Byungchan berdering dan mendapat panggilan dari Beomgyu, jika biasanya Byungchan akan tersenyum senang menarima panggilan dari Beomgyu namun kali ini tidak, Byungchan tidak memperdulikannya, paling Beomgyu meneleponnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun padanya. panggilan itu tidak kunjung berhenti selama 5 menit terakhir dan sekarang id Jinhyuk yang terpangpang dalam layar ponselnya membuat Byungchan menahan nafasnya, perasaanya menjadi tidak enak. Byungchan mengankat panggilannya dan menempelkan ponselnya pada telingganya tampa menyahut panggilannya,

"Chan.. youn..chan.. gue harus gimana?" Byungchan terdiam, Jinhyuk di sebrang sana sedang menahan nangisny dan dada Byungchan terasa sakit.

"Chan.. youn..chan.. dia overdosis obat-obatan" Byungchan tidak kuat untuk tidak terisak membuat Seungwoo di sampingnya menatapnya dan Byungchan menjatuhkan ponselnya yang langsung di ambil ahli oleh Seungwoo.

"Halo?" tanya Seungwoo dan Seungwoo bisa mendengar suara isakan pelan dari sebrang teleponnya,

"Woo, bisa bawa Byungchan ke rumah Seungyoun?" Seungwoo mengangguk walau ia tau kalo Jinhyuk di sebrang sana tidak bisa melihatnya dan Seugnwoo langsung menyalakan mobilnya dan satu tangannya mengenggam tangan Byungchan yang masih menangis hebat.