"Kamu udah mendingan?" Byungchan memengang kening Seungwoo untuk mengecek suhu tubuh miliknya, sedangkan Seungwoo yang masih menutup matanya hanya mengangguk sesekali. Matanya terlalu berat untuk di buka dan juga kepalanya masih pusing.
"Aku buatin bubur dulu ya?" Byungchan yang mau berdiri dari tidurnya di tahan oleh Seungwoo dan Seungwoo semakin mempererat pelukannya di pinggang Byungchan, "kamu harus makan woo" Ucap Byungchan lagi dan Seungwoo menggeleng serta membuka matanya.
"Ini udah sore, kamu belum makan apapun dari pagi. Jadi jangan bikin penyakit kamu tambah parah" Byungchan mencoba menyingkirkan tangan besar Seungwoo yang melingkar di pinggangnya namun Seungwoo tidak memperdulikan Byungchan dan tetap mempererat pelukannya.
"Han Seungwoo" Seungwoo membuka matanya dan manik matanya bertemu dengan Byungchan yang lagi menatapnya tajam.
Masa bodoh, Seungwoo tidak peduli dengan tatapan tajam Byungchan. Ia malah menarik tubuh Byungchan dan menenggelamkan wajah Byungchan di dada bidangnya.
"Auuhhh.. kok aku di gigit?" Seungwoo membuka matanya dan menjauhkan Byungchan dari dirinya ketika Byungchan mengigit dadanya bidangnya.
"Habisnya kamu tuh nyebeli, aku tuh mau buatin kamu bubur supaya kamu makan, demam aku emang sudah turun. Tapi ini untuk jaga-jaga,bukannya kamu bilang besok mau nemenin Wonjin buat beli peralatan lombanya?" Seungwoo menatap Byungchan yang masih terus mengomel, terus bibir Byungchan di kecup sebentar.
"Iya.. iyaa... jangan ngomel terus.. kamu kalo ngomel ngegemesin tau" Byungchan berdecak sebal lalu bangkit dari tidurnya, namun di tahan oleh Seungwoo yang buat badan Byungchan kembali jatuh di atas badan Seungwoo, Byungchan menatap Seungwoo dengan wajah datarnya.
Apalagi sekarang?
Seungwoo tersenyum lalu menarik tengukan Byungchan dan mencium bibir Byungchan lama, yang awalnya dari ciuman biasa berubah menjadi luar biasa ketika Byungchan membalas ciumannya.
Byungchan menjauhkan wajahnya dari Seungwoo dan menatap Seungwoo tajam.
"Dasar laba-laba" Byungchan menyingkirkan tangan Seungwoo yang bermain di area pinggangnya dan sesekali di tekan oleh Seungwoo.
"Awas.. guee mau bikinin lo bubur" Byungchan bangkit berdiri namun di tahan lagi oleh Seungwoo dengan menatap Byungchan tersenyum nampa dosa.
"Han laba-laba Seungwoo ku.. cintaku.. kasihku.. sayangku.. belahan jiwaku.. masa depanku.. ayah dari anak-anakku... singkirin tangan lo" Byungchan bedecak sebal ketika tangan Seungwoo malah asik bermain di punggung dan pinggangnya.
Sialan emang.
Byungchan yang posisinya masih ada di atas badan Seungwoo dan tangan Seungwoo yang masih berkeliaran di belakang sana di kejutkan dengan bunyi ponsel Byungchan, Seungwoo yang posisinya dekat dengan ponsel Byungchan mengambil ponsel Byungchan id Sejun tertera di sana, Seungwoo pun mengangkatnya tidak memperdulikan Byungchan yang sedang menatapnya heran dan hendak protes namun bibir Byungchan di tahan oleh telunjuk Sejun.
"Byungchan, besok aku akan kembali ke Jepang. Bisa hari ini kita ketemu?" Seungwoo menatap Byungchan tidak suka ketika Sejun menghubunginya.
"Nggak bisa, Byungchan lagi kelonan sama gue" habis ngomong kaya gitu Seungwoo matiin ponsel Byungchan dan kembali menyimpannya di samping nakas, Byungchan menopang kedua dagunya di atas dada bidang Seungwoo.
"Ngapain sih dia neleponin kamu terus? Nggak cukup yang kemarin?" Seungwoo berdecak sebal dan memanyunkan bibirnya, Byungchan tertawa pelan.
"Dia itu masih berjuang buat dapatin aku tau" Seungwoo semakin menatap Byungchan tidak suka.

KAMU SEDANG MEMBACA
IPA VS IPS | PDX 101
Fanfiction[ END ] Kata orang masa paling enak itu masa SMA ya?? bxb produce x 101