067

6.8K 745 62
                                        

Tidak memgalami pengeditan.. jika ada typo.. yg gitu deh.. aku kan duta typo..









Yuvin tersenyum begitu melihat Yohan yang keluar dari dalam rumahnya dengan langkah yang cepat dan segera menghampiri Yuvin.

"Kenapa kamu nggak pernah bilang sih kalo mau ke sini? Selalu mendadak?" Yohan berdecak kesal sedangkan Yuvin hanya tersenyum kecil, lalu menarik Yohan ke dalam pelukannya.

"Aku tuh kangen sama kamu han." Ucap Yuvin sambil mengacak-ngacak rambut Yohan dan berhasil membuat ia mendapat cubitan kecil di pinggangnya.

"Aku udah tata rambutku, dan kamu malah ngancurinya" cicit Yohan sambil melepaskan pelukan mereka lalu memperbaiki rambutnya lagi di kaca mobil milik Yuvin.

"Tumben bawa mobil? Mau kemana?" Tanya Yohan sambil menatap Yuvin, "minggu depan kan udah mulai sekolah lagi tuh? Nah aku pengen ngabisin waktu berdua sama kamu..sebelum nanti kita sibuk di sekolah" Jawab Yuvin lalu membuka pintu mobilnya menyuruh Yohan untuk masuk.

"Jadi sekarang kamu mau bawa aku kemana?" Yohan menatap Yuvin yang masih asik menyetir dan sesekali mulutnya ikut bernyanyi saat mp3 mobilnya memutar lagu-lagu favorite Yohan.

"Ada festival musik di Hongdae, kamu pernah bilangkan kalo kamu suka festival musik?" Yohan mengangguk dan tersenyum dan mengalihkan padangannya ke arah jalanan dan sesekali tersenyum.

Ada beberapa hal yang Yohan sukai dari Yuvin, sejujurnya bukan beberapa hal tapi semua hal yang Yuvin lakuin walaupun terkadang terkesan aneh dan rasanya ingin melemparkan Yuvin ke neptunus. Yuvin termasuk salah satu laki-laki yang selalu menjaga Yohan sama seperti ayah dan Donghan.

Yuvin menatap Yohan yang sedang menikmati musik jalanan dan sesekali ia ikut tersenyum ketika Yohan tersenyum,"Kamu suka?" Bisik Yuvin di telingga Yohan dan Yohan mengangguk kecil dan tersenyum, "Suara yang nyanyinya juga bagus dan dia begitu menjiwai" Yuvin menatap Yohan lalu mengelus pelan kepala Yohan yang sudah memfokuskan kembali dirinya untuk menikmati lagi.

"Terima kasih untuk yang sudah datang dan mendengarkan lagu kami, apa di antara kalian ada yang ingin bernyanyi?" Yohan menatap Yuvin yang masih melihat ke depan, "Yuvin kamu mau nyanyi?"

"Heh?" Yuvin menatap Yohan yang sekarang menatapnya dengan tatapan berbinar.

"Aku pengen lihat kamu nyanyi dong? ya..ya.. mau ya?" Yuvin menghela nafas ketika Yohan menunjukkan wajah memelasnya, ayolah siapapun pasti nggak akan berani menolak. "iya.. iyaa.. aku nyanyi" Yuvin mencium sekilas bibir Yohan sebelum ia mengangkat tangannya.

"Ohh ya yang disana, ayo maju"

Yuvin maju ke depan dan terlihat sedang mengobrol dengan pemain gitar dan piano disana, lalu keduanya mengangguk membuat Yuvin memengang micnya.

"Yes I do, I believe

That one day I will be, where I was

Right there, right next to you

And it's hard, the days just seem so dark 

The moon, and the stars, are nothing without you

Your touch, your skin, where do I begin?

No words can explain, the way i'm missing you

Deny this emptiness, this hole that i'm inside

These tears, they tell their own story"

" You told me not to cry when you were gone

But the feeling's overwhelming, it's much too strong

IPA VS IPS | PDX 101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang