Byungchan lagi natap mami yang sibuk buat coklat, iya. Byungchan minta bantuan mami buat bikin coklat,soalnya kalo Byungchan yang buat nanti takut kenapa-napa,padahalkan Byungchan mau buat sendiri. Ya walau pada akhirnya dia yang ngehias coklat dan masuki coklatnya ke kotak.
"Jadi mau di anter atau gimana?" Tanya Yoona saat Byungchan masuki coklatnya ke kotak,
"Nanti sekalian aja mih, kita sama-sama punya kelas sore soalnya.. terus nanti malemnya mau romantic dinner di 63 building.." Byungchan terkekeh buat si mami gelengi kepalanya.
"Wih....pagi-pagi gini... ada yang manis-manis.." Beomgyu turun, udah rapih sama seragam SMAnya dan mau ambil satu potong coklat yang ada di kotak milik Byungchan, namun sebelum tangannya berhasil ngeraih itu coklat udah di geplak dulu sama Byungchan.
"Enak aja.. sana minta Ryujin buatin" Beomgyu berdecak sebal.
"Gue doain putus baru tau rasa!!"
"Yeuuu.... sialan lo..."
Byungchan mengingkat tali sepatunya,lalu berjalan keluar pagar, disana Seungwoo udah tungguin dengan motor besarnya, hari ini Seungwoo sengaja bawa motor biar bisa di peluk Byungchan selama perjalanan, kan kalo naik mobil nggak bisa.
"Sini pakek helmnya dulu" Byungchan deketin badannya ke arah Seungwoo, terus Seungwoo pakein helm warna kuning yang emang di beli khusus buat Byungchan, tapi sebelum di pakein helm Seungwoo nyuri satu kecupan ringan dari bibir Byungchan,
"Ganti lipt tin lagi?" Seungwoo bertanya sambil fokus ngaitkan pengait yang ada di helm kuning tersebut,Byungchan mengangguk.
"Suka?" Tanya Byungchan dan Seungwoo terkekeh lalu mengangguk.
"Tapi bukan sama lipt tinnya.. lebih enak kalo polosan... jadi lebih ketauan rasa bibir kamunya" Byungchan ngegeplak kepala Seungwoo pas Seungwoo belum pakek helm, buat Seungwoo meringgis sakit, pukulan Byungchan tuh nggak main-main, sakit cuk.
"Kalo mau kecap kecup kaya cucu nenek jangan disini dong...bikin iri aja" Seungyoun berkomentar sambil ngeluarin motor scoppy kebanggannya..
"Bilang aja sih iri... netizen komen mulu... kurang jatah dari Sejin?" Seungwoo balas berkomentar yang buat Seungyoun memutar bola matanya malas.
"Gue nggak kaya lu berduanya, seminggu sekali saling kasih jatah... gue mah nggak mau ngerusak Sejin.. jadi cukup sebulan sekali aja"
"Si bangsat!" Byungchan ngelapar batu yang sebelumnya dia ambil ke arah Seungyoun.
"Tapi masih mending.. ini ada yang 3 kali seminggu, udah kaya apa aja..." Seungyoun ngomong bertepatan dengan Jinhyuk yang lagi manasin motor beatnya.
"Terus aja.. gue denger kok... mata gue gue tutup... hidup kok julid amat sih youn... gue sumpahin nanti anak lo mirip sama lo.." ucap Jinhyuk.
"Ya iyalah mirip gue.. masa mirip lo jamet...jamet..."
"Ya mana tau lebih mirip Sejin..."
"Tergantung goyangannya nanti lah hyuk..."
"Si bego.." Jinhyuk ngelempar botol minum kemasan yang kebetulan ada di dasbor motornya.
"Mati aja sih anjing.."
"Guk! Guk! Guk!"
Jinhyuk mengepalkan tangannya sedangkan Seungyoun tertawa, sambil menirukan suara anjing.
"Gue doain anak lo berdua nanti berjodoh!" Seungwoo habis ngomong kaya gitu langsung gas motornya dan Byungchan menjulurkan lidahnya. Mengejek kedua sobatnya itu.
"Amit.. amit..." ucap keduanya barengan.
***
Jinhyuk senyum pas lihat Wooseok buka pintu rumahnya, manis banget Wooseok tuh, Jinhyuk nggak ngerti lagi dengan kadar kemanisan seorang Kim Wooseok.. kira-kira nanti anaknya mirip siapa ya? Wooseok yang manis? Atau Jinhyuk yang ganteng.
"Tumben kesini pakek motor hyuk?" Tanya Wooseok pas dia bukain pagar buat Jinhyuk,
"Ia kan nanti biar bisa di peluk kamu.. kalo naik mobil mah cuma bisa pengangan tangan sama kamu" Wooseok memutar bola matanya terlalu malas mendengar jawaban dari Jinhyuk.
"Cobain" Jinhyuk menatap sepiring cookies yang baru aja di angkat dari oven, cookies coklat dengan cocochip di atasnya.
"Aku buat sendiri... cobain cepet" Wooseok menyodorkan piringnya, lalu kembali ke arah dapur untuk buat susu coklat. Jinhyuk tampa ragu mengambil satu cookies berbentuk bulat tersebut dan memakannya.
Sumpah demi apapun, ini adalah cookies terenak yang pernah dia makan, walaupun dia sudah banyak makan cookies dari belahan dunia manapun, tapi cookies ini emang rasanya nggak ada tandingannya,
"Gimana enak? Terlalu manis? Atau kurang lembut?" Wooseok datang sambil membawa segelas susu coklat panas pada Jinhyuk.
"Seok sumpah.. demi apapun, jangan pernah buatin orang lain cookies ini ya.. kamu boleh buat untuk aku sama anak-anak kita nanti aja... karena demi apapun ini enak banget" Jinhyuk berunjar dengan semangatnya membuat Wooseok terkekeh pelan.
"Padahal aku baru belajar buat lo.." Wooseok berkata sambil duduk di depan Jinhyuk terus ngambil satu cookies buatan dia, terus di cicip sama Wooseok.
"Kamu buat banyak ya?" Tanya Jinhyuk dan mendapat anggukan dari Wooseok.
"Mau mau kasih ke Byungchan sama yang lain-"
"Nggak boleh.. biar aku bawa semua ajaa.. biar aku makan.. jangan di kasih ke yang lain" Wooseok terkekeh pelan melihat bagaimana Jinhyuk mengambil semua cookies yang ada di piring.
"Iyaa... iyaaa, makan aja biar diabetes sekalian" ucap Wooseok terus dia berdiri dari tempat duduknya.
"Mau kemana seok?" Tanya Jinhyuk sambil mengigit cookies yang mulai hari ini bakal jadi cookies favoritenya.
"Sebentar mau ganti baju.. habis ini jadi pergi kan?" Jinhyuk mengangguk kecil, terus senyum
"Aku ikut ya?"
"MAMPUS AJA LEE JINHYUKK!!!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya kan ya, aku udh blng jgn di hapus dari perpustakaan kalian.. muehehehe.. karna emng suka tiba-tiba aku ini..