Wooseok dan Midam sedang kebagian tugas untuk menjaga pintu gerbang dan membuat beberapa anak harus menelan ludah, dilihat dari jauh saja aura keduanya menyeramkan.
"Eh itu kamu anak kelas 10 kenapa sepatunya warna merah?" oke Midam mendapati salah satu siswa memakai sepatu warna merah terang dan menyuruhnya untuk mendekat ke arah mereka.
"Anu kak, sepatu yang lain basah"
"Nggak usah bohong, saya tau ini sepatu keluaran terbaru. kalo mau pamer jangan di sekolah!" Beruntung Midam kemarin menemani Seobin membeli sepatu yang baru saja keluar dan sepatu Seobin sama persis dengan sepatu anak ini, untung Midam sudah melarang Seobin memakai sepatu tersebut ke sekolah.
"Kamu kesana, ngumpul sama yang lain dulu" Wooseok menyuruh anak itu untuk berkumpul bersama dengan anak-anak yang bermasalah.
Wooseok dan Midam sepakat untuk menyuruh penjaga sekolah mereka menutup gerbang sekolah mereka hingga atensi mereka terahlihkan dengan sebuah mobil audi hitam yang parkir asal lalu tiga orang muncul sambil berlari-lari.
"TUNGGUIN GUEE NYETT!!"
"SEJINN KARTONNYA KETINGGALAN!!"
"ALMAMETER GUEEE MANAA??"
"SEOK!! DAMM!!! JANGAN DI KUNCI DULUUU!!"
Dari tiga orang yang ribut bertambah menjadi empat orang, Seungyoun yang baru keluar dari kursi kemudi, sengaja dia yang bawa biar ngebut,Byungchan yang berteriak karena karton mereka ketinggal di mobil yang akhirnya di ambil oleh Seungyoun dan Jinhyuk yang masih mencari almameternya yang belum dia pakai dan yang buat dia balik lagi ke mobil dan terakhir Sejin yang berada di paling depan mencoba menghentikan Midam dan Wooseok yang mencoba menutup pintu gerbang. ayolah keduanya terkenal tidak memberikan dispensasi pada siapapun jika terlambat barang 1 menitpun.
Dan berakhir di sini, dengan Byungchan yang memengang pembersih kaca,Seungyoun memengang kain pel dan Jinhyuk memengang ember yang berisi air dan mereka ada di dalam ruangan musik yang harus mereka bersihkan, Sejin? tentu saja anak itu berhasil masuk di menit-menit terakhir dan tidak mendapatkan hukuman. Byungchan rasanya mau marah tapi nggak bisa, dia ngelihat Jinhyuk sama Seungyoun juga yang kondisinya nggak beda jauh sama dia. Byungchan menghela nafasnya sebentar, lalu kembali membersihkan jendela dari ruang musik sekolah mereka.
"Karma itu memang adil ya saudara-saudara" Ini Yuvin yang ngomong,dia baru saja masuk keruang musik sama anak-anak club musik lainnya, intinya Yuvin masih kemusuhan sama mereka bertiga gara-gara kejadian kemarin. Seungyoun sama Jinhyuk udah natap Yuvin malas sedangkan Byungchan cuma ketawa-tawa aja.
"Lu tu ya vin, kalo suka bilang aja. anak orang jangan di gantung dong.." Byungchan terkekeh lalu menepuk pelan bahu Yuvin dengan tangan kotornya yang ngebuat Yuvin berteriak kesal sedangkan Byungchan ia pergi dari dalam ruangan musik.
"Loh Wooseok?" Byungchan terkejut waktu lihat Wooseok berada di depan ruangan musik dengan memengang plastik kecil di tangannya.
"Ngapain mau lihat Jinhyuk?" Tanya Byungchan dan detik berikutnya lengan Byungchan di pukul pelan sama Wooseok yang bikin Byungchan langsung meringgis dan detik berikutnya Wooseok panik dong, tapi nggak lama Byungchan ketawa bikin Wooseok mengumpat dalam hatinya, kalo Byungchan bukan anak pemilik sekolah mungkin sudah Wooseok tenggelamkan di air mancur depan gedung seni sekolah mereka.
"Hyuk, di cariin nih" Byungchan berteriak manggil Jinhyuk.
"Chan apaan sih, kagak!!" Wooseok panik dong dan setelah itu Jinhyuk datang sama Seungyoun karna tugas mereka sudah selesai dan juga anak club musik yang mengusir mereka terutama Yuvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA VS IPS | PDX 101
Fiksi Penggemar[ END ] Kata orang masa paling enak itu masa SMA ya?? bxb produce x 101