037

6.4K 846 37
                                        

Itu mami Seungsikk cantik banget sih..

Maafkan tanganku yang selalu gatel pengen nulis ini 🤣🤣🤣 😋

Typonya juga harus di maafkan..










Wooseok melangkahkan kakinya ke dalam rumah, dari tadi perasaannya sungguh nggak enak sama sekali. Dan benar ketika ia sampai di ruang tengah rumahnya, ruangan itu sudah berantakan seperti habis kena angin topan. Wooseok mencibir sebentar menyimpan tas sekolahnya sembarangan dan segera berlari ke setiap ruangan yang ada di rumahnya, pertama ia menginjak kan kakinya di kamar milik Minkyu yang ternyata keadaanya tidak jauh beda dengan ruang tengah, lemari pakaian yang berantakan baju-baju milik Minkyu berada di luar dari tempatnya, rak buku milik Minkyu juga berantakan.

"Sial!" Cicit Wooseok dan segera berlari menuju kamarnya. Wooseok masuk ke dalam kamarnya begitu melihat pintu kamar Wooseok yang terbuka padahal selalu Wooseok kunci.

"Apa lagi yang mau di cari?" Ucap Wooseok begitu melihat sosok si pembuat kekacauan di rumahnya.

"Mana uangmu?" Wooseok berdecak kesal.

"Aku udah nggak punya uang lagi sekarang" ucap Wooseok, lalu matanya sukses membulat ketika sosok tadi berjalan ke arah lemari kecil di sudut kamarnya yang ia letakan di samping meja belajarnya. Sosok itu meraih lemari tersebut.

"Apa yang kau lakukan?" Wooseok dengan cepat mencoba menghentikan gerakannya yang hendak mengobrak-abrikan isi dari lemari kecil tersebut.

"Lepas!!" Tubuh kecil Wooseok tersungkur ke belakang begitu ia di hempaskan. Wooseok meringgis ketika merasakan tubuhnya terjatuh dan kepalanya terbentur ujung dari tempat tidurnya.

"Kau bilang tidak ada? Ini buktinya apa? Kau dan ibumu sama saja" Wooseok segera berdiri dan menghampiri sosok yang lebih tinggi darinya itu, untuk mengambil amplop yang sedang di pegangnya.

"Jangan ku mohon!! Itu uang sekolah milik Minkyu" Wooseok mencoba meraih amplop itu namun lagi-lagi tubuhnya di dorong kuat hingga terbentur dinding kamarnya.

"Dasar anak tidak berguna!" Sosok itu pergi dari kamar Wooseok dengan membawa amplop beserta uang yang ada di dalamnya.

"Ayah!!" Teriak Wooseok sambil mengejar sosok yang merupakan ayahnya tersebut.

"Hentikan, jangan ambil semuanya.." Wooseok masih mencoba untuk menahan tubuh ayahnya yang hendak keluar rumah dengan hampir membawa semua uang tabungan milik Wooseok, sialnya Wooseok tidak sempat menyetor ke bank dan malah menyimpan secara cash.

"Diam.." Tangan Ayah Wooseok terangkat untuk mendorongnya lagi dan sukses membuat Wooseok terjatuh di antara lantai ruang keluarga dan kamarnya.

"Dasar anak tidak berguna! Menyusahkan saja! Sana pergi seperti ibumu yang jalang itu!" Ucapnya sambil memberi tendangan secara bertubi-tubi kepada tubuh munggil Wooseok, Wooseok meringis sakit saat mendapatkan tendangan dari ayahnya di sekujur tubuhnya. Ayahnya berjongkok di depan Wooseok lalu menarik dagu anak sulungnya itu,

"Wajahmu mengingatkan ku pada wanita jalang itu huh!" Tangan Ayahnya bergerak sampai di atas kepala Wooseok dan detik berikutnya rambut hitam Wooseok di tarik kebelakang membuat wajah Wooseok mendonga, Wooseok mencoba menahan rasa sakitnya dengan menggigit bibir bawahnya sendiri.

"Bukan kah kalian berdua sama-sama jalang?" Ucap Wooseok sambil menahan rasa sakit akibat tarikan rambutnya yang lebih kuat dari tadi.

"Wah, lihat lah mulut mu ini!" Detik berikutnya Wooseok mendapatkan tamparan keras dari tangan besar ayahnya dan dapat di pastikan akan ada jejak keunguan beberapa jam kedepan.

IPA VS IPS | PDX 101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang