021

8.8K 937 61
                                        

Haii aku update lagi loh?
Bosan nggak kalian kalo aku update terus??
Hmhh

🍑🍑🍑

"Jadi setelah kalian mengetahui prosedur pembedahan katak, dengan tujuan menentukan organ tubuh pada katak, ibu akan membagikan kalian dalam beberapa kelompok yang terdiri satu kelompok dua orang dan kita akan melakukan praktek pembedahan katak pada pelajaran besok. untuk membagian kelompok akan di bagi secara acak dengan mengambil kertas yang sudah ibu siapkan" Bu Yoojung menutup membelajaran biologinya dengan mengambil kotak persegi di samping mejanya dan menyuruh anak-anak mengambil satu persatu kertas yang ada di sana. Murid kelas IPA 1 hanya bisa menghela nafasnya, tidak ada yang berani protes ke bu Yoonjung karena praktek akan dilakukan besok dan mereka harus membawa katak, hanya dalam satu hari. begitu mendadak, tapi itu juga yang menjadi ciri khas dari guru killer di sekolah mereka.

"Ibu harap besok kalian sudah bisa membawa semua bahan-bahan praktikumnya. sampai jumpa besok" Bu Yoonjung keluar kelas begitu bell berdering dan sontak langsung anak-anak pada heboh mencoba mencari teman sekelompok mereka.

"hun, lo nomer berapa?" Tanya Yohan terus menatap Sihoon yang baru saja membuka kertasnya

"15" Jawab Sihoon dan membuat Yohan menghela nafasnya, Nomernya adalah nomer 9 dan dia mencoba melihat sekelilingnya.

Seungwoo yang sudah berpasangan dengan Namjoon, astaga bukan kah itu curang? akan sesempurna apa nilai mereka ketika rangking paralel 1 dan 2 disatukan? dan bukan hanya Yohan saja yang terlihat tidak terima, anak-anak yang lain juga tidak terima ketika Seungwoo dan Namjoon menjadi satu kelompok.

Wooseok kebetulan berpasangan dengan Sihoon. Yohan menoleh kearah Midam, anaknya lagi ngobrol sama Soowon dan berarti mereka satu kelompok.

"Ada yang nomor 9 nggak?" finalnya Yohan berteriak karena kelasnya cukup berisik mencari kelompok, tidak ada yang menyaut dan Yohan menghela nafas dan detik berikutnya di kagetkan dengan secarik kertas bernomor 9 muncul di depannya, Yohan mendongak dan melihat sosok Yuvin yang lagi tersenyum manis.

"semoga jadi partner yang baik" Yuvin tersenyum lalu berjalan keluar kelas, tadi ia di panggil oleh Gookheon katanya ada rapat club musik. Yohan menatap punggung Yuvin sekilas lalu membereskan buku-bukunya.

"Ciee, kalo jodoh emang nggak kemana ya han, bisalah pdktan lagi" Sihoon muncul dan langsung menarik Yohan mengajaknya untuk ke kantin, bilangnya sih perutnya lapar tapi Yohan tau kok Sihoon ke kantin cuma mau ketemu sama Hangyul dan pasti nanti dia di cuekin.

Kan bener, dia di cuekin sama Sihoon yang lagi asik ngobrol sama Hangyul dan temen-temennya Hangyul, jujur Yohan tidak terlalu dekat dengan mereka walaupun kemarin pernah menjadi panitia bersama-sama setidaknya ia sedikit dekat dengan Hangyul karena sama-sama berada di club taekwondo.

"Diem-diem aja Han, ntar kesambet" Ini Byungchan baru datang sambil bawa 5 gelas minuman bareng Sejin, tadi anaknya kalah main gunting kertas batu jadi seperti biasa dia yang beli minum dan di temanin oleh Sejin yang tidak tega.

"Sihoon emang kebiasaan, ngajak orang ke kantin tapi habis itu di tinggal" Byungchan menatap ke arah Sihoon, Sihoon yang merasa namanya terpanggil hanya tersenyum.

"nggak papa Chan, biar anaknya mau bergaul" Yohan menatap malas ke arah Sihoon. Yohan hanya bisa tersenyum ketika mendengar lelucoan yang di lontarkan oleh Seungyoun dan Jinhyuk secara bersamaan dan tak kadang mendapatkan lemparan kerupuk oleh yang lain.

"cinta ini... kadang-kadang tak ada logaritma~~~

Yuvin yang lagi nyanyi tiba-tiba berhenti di depan meja teman-temannya, dia baru balik sama Gookheon dari pertemuan singkat anak-anak club musik membicarakan masalah pensi, terus anaknya langsung duduk dan minum-minuman punya Seungyoun. kebiasaan. tapi matanya langsung berhenti begitu matanya ketemu sama mata Yohan yang lagi duduk di samping Byungchan.

IPA VS IPS | PDX 101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang