Tentang masa lalu

11.9K 1K 54
                                    



















07 Maret 2009

Seorang pengusaha sukses ternama, harus kehilangan seluruh hartanya.

Stasiun televisi penuh oleh berita hangat yang menjadi trending topic di seluruh sosial media.

Kim Jongin, suami dari Kim Jennie bangkrut total. Masih berita burung, belum di pastikan kebenarannya. Ke bangkrutan keluarga Kim bersamaan dengan melejitnya saham milik keluarga Choi Sana. Hal itu membuat iri pemilik perusahaan perusahaan lain. Termasuk perusahaan Jeon yang di pegang oleh Jeon Namjoon.

Namjoon tidak pernah mempermasalahkan kesuksesan orang lain, toh yang berusaha dia. Lagi pula suami Sana; Choi Minho, teman akrab Namjoon. Yang mempermasalahkan hal ini justru Yoona. Ia begitu ingin perusahaan suaminya se sukses milik rivalnya waktu SMA.

Ia yang sudah lama terikat hubungan diam diam dengan Jongin, membuat rencana. Ingin menghancurkan perusahaan Choi dan membagi rata hasilnya.


Sayang, niat mereka berdua tercium oleh Jennie, wanita itu di suruh bungkam, tetapi Jennie kuat pendirian, ia menanamkan yang salah tetap salah. Dengan segala bujuk rayu Yoona, Jongin berani menghabisi Jennie agar rahasia tetap terjaga. Ia membunuh istrinya di depan mata anaknya sendiri; Taehyung yang tengah menahan sakit akibat tusukan di bagian perutnya. Ya, Jongin segila itu demi wanita licik serakah yang hanya memanfaatkan hartanya saja.









25 April 2009

Perusahaan Choi semakin terkenal, menjadi topik pembicaraan dimana mana. Di tambah berita tentang perkembangan si buah hati mereka, Choi Jungkook namanya. Pipi yang gembul, mata bulat, serta bibir tipis dan pipinya yang kemerah merahan. Anak itu berusia satu tahun, perkembangan berjalannya terekspos oleh media sosial. Sana yang cantik dan Minho yang ramah menjadi couple goals.

Yoona yang mendengar kabar itu sangat geram. Kapan hidupnya seperti itu juga? Kenapa rivalnya begitu sukses dan bahagia sekarang? Ia merobek kertas yang berisi berita berita memuakkan itu. Di tatapnya perut rata yang tak kunjung berisi janin, dan tidak akan pernah bisa.

Satu satunya cara, ialah membayar Jongin yang tengah haus uang, untuk membunuh pasutri Choi.

Dengan itu ia akan bersedia mengangkat Jungkook sebagai anaknya.

Dan sampai detik ini Namjoon tidak mengetahui bahwa dalang di balik meninggalnya Sana dan Minho sahabatnya, adalah istrinya sendiri. Yang ia lakukan hanya menyayangi Jungkook sepenuh hatinya, menganggap si kecil sebagai anak kandungnya sendiri.























"Sayang?!" Namjoon memutar mutar tubuh anaknya, cemas bukan main.

"Papa~ lop yu tiga lebuuu hehe" cium tiba-tiba, bikin papanya gemas.

"Siapa ini?" Namjoon beralih menatap wajah teduh Taehyung yang berubah sedetik kemudian.

"Kim Taehyung om. Maaf saya baru bisa memulangkan Jungkook sekarang. Kemarin waktu saya kerja, anak ini tidur di dalam mobil saya, saya pikir gelandangan. Saya bawa saja ke rumah. Maaf sa-"

"Sudah, gapapa. Makasih loh tampan. Tapi om kayak kenal sama kamu"

"Anak Kim Jongin. Papa sering cerita tentang om ke saya" Taehyung senyum kotak, tapi bagi Yoona itu mengerikan.

"Oh! Jongin?! Ya ampun lama gak ketemu dia. Ayo masuk dulu nak"















































Taehyung belum pulang, dan sekarang dia lagi rebahan, sesekali menanggapi ocehan Jungkook yang tengah menyusun puzzle sambil mengemut susu coklat.

Matanya menatap sinis pada pintu kayu yang tertutup rapat. Ketauan banget si empu takut. Siapa lagi kalo bukan Yoona.

Perhatian Taehyung teralihkan pada Namjoon. Ayah satu anak itu sibuk menata makanan lalu tersenyum manis padanya. Taehyung sepenuhnya sadar, om Namjoon itu baik.

Lama terdiam, ia membuka suara.

"Habis ini Tae langsung pulang om"

"Kenapa? Lumayan larut loh ini"

Jungkook yang berancang ancang pamer puzzle, jadi ngurungin niatnya. Dia natap Taehyung sama papanya bergantian.


"No~ Taetae da bole puwang..." Narikin celana Taehyung. Mana ngga pakai ikat pinggang lagi. Di benar benari, melorot lagi. Untung ngga sampai pantat melorotnya, bisa bisa ketauan dia pakai celana dalam yang gambarnya ultraman.

"Nanti Tae main kesini lagi Koo" Berlutut, samain tinggi badannya.

Jungkook langsung memeluk Taehyung erat. Sebenarnya Taehyung ngga tega juga sih, di tambah Jungoo anaknya mood booster banget. Tapi mau gimana lagi, dia setiap liat Yoona bawaannya mau ngebunuh terus. Iya kalo bisa di tahan, kalo kebablasan kan jangan.

"Serius Koo, Tae besok kesini lagi" Jungkook ngalah deh. Dia mengangguk pasrah, lalu mengecup dalam pipi kiri Taehyung. Padahal baru berkenalan tapi sudah seperti banyak membuat kenangan.































Bye

[Taebungie Saranghae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang