Yoongi

7.1K 783 33
                                    

"Bisa kalian jelasin. Siapa yang nyuruh?" Yoongi bicara enam mata. Jungkook di dalam, nemenin Taehyung yang masih dirawat.

"Jongin" Jackson ngumpetin pistolnya ke saku.

Yang kurus namanya Jackson, yang gendut? Bang Sihyuk. Gagaga. Beomseok. Ini bukan idol btw, ngasal aja. Lagian mana ada idol yang perutnya macam trampoline.

"Jongin? Temannya Namjoon bukan?" Jackson ngangguk.

"Lo pada kok bisa kenal?"

"Lah entu kan pacarnya si Yoona" Beomseok keceplosan sial. Yoongi senyum miring, semuanya bakal cepet keungkap.

Mereka berdua ini kenal Namjoon sama Yoongi karna, Namjoon beberapa kali meminta mereka buat ngawasin Jungkook dari jauh, tanpa bayi tahu. Soal tembakan Jackson ke Jungkook, itu sengaja dibikin meleset. Ya kali, kena beneran, bisa di pecat dari muka bumi. Mereka cuma ngincar Taehyung, sebab Taehyung sudah besar waktu pembunuhan ibunya, sudah pasti memori itu masih kesimpan jelas, dan Jongin memerintahkan agar jangan dibunuh sekaligus, biarin Taehyung kesiksa lebih lama.

Jackson lebih dulu kenal Jongin, karna ia teman lama dengan pria berkulit tan ini.

"Pulang sana" Final Yoongi.


































Jungkook menoleh pas denger suara pintu dibuka. Yoongi banyak bawa bingkisan makanan. Dia nyengir, kode buat minta.

"Ini siapa Jung?" Nanya sambil nunjuk Taehyung sama dagu, tangannya bukain bungkus snack.

"Taetae"

"Siapamu?"

"Pacal"

"Jung"

"Iya iya! Ini taetae. Dia heung Kookie, ayo kenalan" Ngangkat tangan lemah Taehyung, senyumnya miris. Taehyung belum sadar juga. Gak nunggu lama, adek udah nangis sesenggukan, meluk Yoongi, tapi mulutnya masih ngunyah keripik. Yoongi cuma bisa ngusap-ngusap punggung Jungkook. Ini bukan waktu yang pas buat ngegali banyak fakta.

"Mau pulang ke Seoul?" Nangisnya udahan, Jungkook otw buka bungkus kedua keripik kentang pedas, tapi ditahan sama Yoongi, ntar nangis lagi gara-gara kepedesan.

"No~"

"Kenapa?"

"Kookoo mau jagain Taebungie" Yoongi narik bangkunya biar lebih deketan lagi sama adek.

"Kamu.. Kenal Taehyung gimana ceritanya?"

"Jadiiii, dulu itu, Koo ditawali pelmen teluth diajak main lego, telu baneett. Nah Koo dibawa tama Taetae ketini. Tamat"

Yoongi nyeringai tipis "Kok mau? Padahal waktu itu papa sama mama nyariin, sampai papamu hampir gila"

Jungkook ngikik geli "Koo mau dong, Taetae tan baik"

"Masa cuma karna dia baik sih Jung? Kamu kan tau kalo jangan mudah percaya sama orang yang gak kamu kenal?"

Jungkook murung, ucapan Yoongi bener. Jangan-jangan abang pucatnya gak restuin nih.

"Hyung gak larang kamu buat temenan sama siapa aja. Coba kalo bukan Taehyung yang waktu itu bawa kamu. Mungkin sekarang kamu udah gak karuan" Yoongi ngusap pucuk kepala Jungkook. Terus cium.

"Habitna di lumah Koo da betah"

Ini nih yang Yoongi cari. "Kenapa?"

"Mama malahin teluth. Koo seling diputul ini" Nunjuk ke pantatnya. Yoongi sebenarnya gak kaget, udah dia duga kalo Yoona sayang ke Jungkook itu cuma akting, tapi dia sok-sokan berekspresi aja.

"Beneran?"

"Iyaaaa huweeee" Meluk. Nangis lagi.

"Padahal biasanya Yoona kayak sayang banget sama kamu?"

"GAK. Hiks.." Yoongi ngusapin pipi Jungkook yang merah basah. Terus nyodorin susu pisang biar nangisnya reda. Disambut dengan baik oleh adek.

"Papa tau kalo mama sering pukul?" Belum puas si Yoongi. Pokoknya dia harus cepat kupas secara tuntas.

Neguk susu pisangnya dulu, matanya masih merah berair di bagian bulu mata. "Kata mama kalo Kookoo bilang, nanti dibeginiin tampai meninggal" Bikin gestur mencekik. Yoongi kaget bukan main, kali ini ngga sok-sokan berekspresi. Kentara banget dari wajahnya. Gila ini perempuan, sama anak kecil ngomongnya begitu.

"Eunggg.. Yugi diam diam ya, janji"

Bukannya nyambut uluran kelingking mungil, Yoongi milih meluk Jungkook, sebadan-badan gemeter. Oke, Yoongi mulai takut sekarang, setekor tekornya dia kalo main sama Jungkook, tapi Yoongi beneran sayang. Kematian Jungkook dipikirin terakhir, karena gak mungkin juga Yoona langsung bunuh. Pasti bikin strategi dulu. Yang prioritas sekarang, psikisnya si adek. Tanpa sadar Yoongi nangis.

"Koo tinggal sama hyung aja ya? Sama Taetae juga"

Jungkook awalnya mau nolak, tapi karna tinggal sama-sama bertiga, mau dong dia. Taehyung mood boosternya dan Yoongi supermarket berjalannya. Hehe.





















Suara batuk Taehyung bikin Yoongi bangun, Jungkook abis makan langsung ketiduran di pangkuan dia. Walhasil Yoongi juga ikut ngantuk.

"Udah baikan?"

Taehyung ngangguk pelan, wajahnya pucat.

"Jung.."

"Tuh, dia baik-baik aja" Yoongi nunjuk bocah yang lagi tidur sambil ngisap jempolnya rakus.

"Aku Yoongi, panggil hyung. Aku tau Tae lebih muda dariku" Taehyung tersenyum tipis, pasti bocah pisang itu yang kasih tau namanya ke Yoongi.

"Kamu yang nyulik Jungoo dulu ya?"

Tenggorokan Taehyung tercekat, senyumnya pudar, padahal Yoongi nanya nya gak yang ngegas. Santai aja. Cuma, karna Taehyung ngerasa salah, makanya takut.

Anggukan jadi jawaban atas pertanyaan Yoongi, pasrah aja dah gak bisa nyangkal juga, kayaknya Jungkook yang cerita, semua orang juga tau kali, kalo anak kecil itu selalu jujur, jadi ya gak mungkin Taehyung omongannya bisa dipercaya. Kelar kena tembak, pulang dari rumah sakit, langsung masuk penjara ini mah.

"Mau nyelamatin Jungkook dari kekerasan ibu tirinya atau apa?"

"Hyung..." Suara Taehyung serak, ini bukan waktunya dia bicara panjang lebar, terlalu lemah. Kehilangan darah banyak bikin kulitnya pucat.

"Okay, okay, maafkan aku. Tidur lagi sana, nanti kita cerita-cerita, jangan takut Tae" Yoongi kembali duduk di sebelah Jungkook sambil mungutin beberapa remah makanan yang udah disemutin sebagian.
























































"Bagus"

[Taebungie Saranghae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang