Hampir seminggu kumpul bareng Taehyung, Chanyeol, Yoongi, Jimin, bikin Namjoon tau kelakuan asli anaknya gimana. Sejauh ini cukup nyesel karna gak selalu ada buat si kecil, gimana kelakuannya Namjoon gak tau banyak. Pagi-pagi buta sebelum Jungkook bangun, dia udah berangkat, pulang pas anaknya udah tidur. Kumpul seharian full cuma hari Minggu, itu juga kalo Namjoon ngga keluar kota. Dia bisa ngumpul begini karna ada karyawan baru gantiin tugas ngetik yang biasa Namjoon kerjakan. Jadi, dia ke kantor tiap ada rapat aja.
Udah hampir seminggu juga Yoona bertahan di rumah ini. Rumah yang dulu saksi bisu kejadian-kejadian sumber trauma wanita berambut pirang dikuncir itu. Sepenuhnya nyesel kenapa ngga dari dulu baik-baik sama Jungkook, gak khianatin Namjoon dengan cara selingkuh sama Jongin. Dua hari yang lalu, Jongin ada ngirim pesan ancaman. Sisa dua hari lagi, dia menuhin janjinya, pergi dari sini karna cukup tau diri. Dan secepatnya memberi tahu Jungkook siapa orang tua kandungnya.
"MAMAAAA TIKUS" Mulai rewel. Emang ya, anak-anak itu kalo deket orangtuanya pasti cerewet, pengen manja-manja sebenarnya. Coba aja pas di Daegu kemaren, jangankan tikus seekor, tikus enam ekor aja berhasil diburu Jungik.
Yoona bawa sapu sama plastik nutupin tangan kanannya. Nanya ke Jungoo yang asik ngedot sambil goleran di sofa nontonin Dunia Chanyeol, iya Dunia Binatang maksudnya. Astaghfirullah.
"Mana?"
"Da ada, aku gabut doang" Jawab cuek pake muka lempengnya yang minta banget digilas ke aspal.
Yoona ngusap dada, sabar buat diri sendiri. Mama muda itu duduk di samping Jungkook. Tangan kanannya yang masih ketutup plastik ngusap rambut hitam legam si bayi. Dua hari lagi ngga bakal ketemu sama sosok kayak yang di pangkuannya ini. Nginget ulang, seandainya dulu Yoongi telat datang, mungkin Jungkook udah gak rebahan di pahanya kayak sekarang. Mengakui kegoblokannya diam-diam dalam hati.
"Janan opel tingking. Adek dapapa" Ngecup pipi Yoona lama, terus gesekkin hidung mungilnya ke hidung yang lebih dewasa. Ngekeh geli sama perbuatannya sendiri. Jungkook meringkuk, pengen dipangku mamanya sebadan-badan. Terus dipuk-puk. Yoona sih ya ayo aja, cuma si abang posesif bener, Taehyung buru-buru ambil alih Jungoo.
Karna emang anaknya lagi ngantuk jadi mau-mau aja dimbil alih. Malah makin merem gegara tau yang gendong Taehyung, coba aja kalo Chanyeol. Bisa-bisa digigit putingnya sama adek.
Yoona senyum tipis, sadar kok Taehyung masih benci dia. Secara, anak itu lihat persis gimana ibunya dibunuh depan matanya sendiri. Yoona hela nafas capek, kenapa dia bisa sejahanam itu dulu.
"Lama gak ketemu, kabarmu sehat semenjak putus dari aku?"
"Yaaa kayak yang kamu lihat ini"
Chanyeol bincang bebas sama Yoona depan tv. Sehabis Taehyung mindahin Jungoo ke kamar, Chanyeol deketin mantan pacarnya yang udah putus empat tahun lalu. Setelah itu mereka gak pernah ketemu lagi, dan akhirnya kembali ketemu beberapa hari yang lalu.
Menurut Chanyeol, gak banyak berubah dari Yoona. Pacaran cuma dua bulan gak bikin Chanyeol tau banyak tentang perempuan ini. Awal denger suaranya waktu telepon pas itu, dia ngerasa gak asing dan ternyata emang bener.
Dan Chanyeol baru mengetahui sebuah fakta, Yoona pacaran sama omnya; ayah Taehyung. Dia tau semuanya tentang latar belakang kelam Jungkook, baru tau latar belakang Taehyung yang sesungguhnya. Selama ini, bibinya; ibu Taehyung dikabarkan meninggal karna dirampok. Dan gak ada yang speak up tentang masalah sebenarnya, Taehyung sendiripun kalo ditanya jawabannya persis apa yang dikabarin Jongin.
Jujur aja, geram sama Yoona. Kalo gak ni perempuan yang cuci otaknya Jongin, gak bakal ada kejadian buruk begini. Tapi denger Yoona mau berubah dan mau buktiin, Chanyeol sedikit lebih bisa menoleransi.
"Yeol, aku mau pamit. Masa penebusan dosaku selama satu minggu udah habis, walaupun ini gak bisa dikatakan penebusan dosa" Senyum getir sambil genggam punggung tangan Chanyeol.
Enggan bertanya lebih dalam, Chanyeol cuma ngangguk iyain.
"Jaga anak aku. Dia sejauh ini sakit, sakit batinnya, fisiknya, mentalnya juga mungkin keganggu"
"Bhah! Jungik mana lemah mentalnya, malah tu anak yang bikin mental orang keganggu"
Yoona senyum lebar. Terus pamitan ke Chanyeol buat angkat telepon.
Jam delapan malam, Jungkook kebangun. Masih dipeluk Taehyung. Abangnya itu gak tidur, tapi natap kosong dinding kamar.
"Heung. Haus, ayo kelual"
"Gak"
"Loh, kenapa? Heung? Kenapa sih?"
"Diem disini, hyung yang ambilin" Taetae buru-buru beranjak, ngunci kamar dari luar. Jungkook yang masih terkantuk-kantuk mutusin nurut aja, dia juga mager kalo gak digendong.
Untuk suamiku, terimakasih sudah menemani selama lima tahun ini, banyak sekali kesalahan yang aku perbuat ke kamu. Ngga pernah bisa jadi istri yang baik. Setelah aku pergi, kamu cari perempuan yang jauh lebih baik dariku. Demi Jungkookie. Sayangi dia, karna sejauh ini dia belum pernah nikmatin rasanya dimanjakan orang tua.
Taehyung, terimakasih menjaga Jungoo dengan baik merawat dia meskipun kau juga kesusahan sebab sifatnya yang aktif.
Aku memutuskan mengakhiri hidupku karena aku yakin ini keputusan terbaik dari pada aku harus mengikuti Jongin lalu terperangkap di lubang dosa penuh laknat yang sama.
Jongin meneleponku, mengajak pergi keluar Korea dan kami akan bebas dari kenangan mengerikan diatas perbuatan kami sendiri. Tapi aku tidak bisa, selagi aku bernafas aku merasa selalu diikuti perasaan bersalah, apalagi ketika melihat wajah polos Jungkook.
Pesanku yang harus kau turuti, tolong beritahu Jungkook siapa orang tua aslinya.
-Kim Yoona
Namjoon masih terduduk lemas. Setelah melihat wajah pucat istrinya yang kaku tergantung. Ternyata keinginan Yoona untuk pergi, seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Taebungie Saranghae]
RandomBerawal dari penculikan anak menggemaskan BUKAN HOMO WOY, INI BROTHERSHIP-! #1 - th