Cie gw up sana sini
Ini hari kedua Jungkook menghilang, keluarga Kim semakin hancur. Namjoon pulang sambil kobam, tengkar hebat sama Yoona, karna wanita ular itu pemalasnya bukan main.
Penculik sialan juga belum ditemukan identitasnya oleh teman temannya. Yoongi si jenius saja masih belum mencium jawaban teka teki dan motif si penculik kelinci montok itu.
Padahal kata Yoongi, kalo culik Jungoo itu, petaka. Dia secara pribadi sih ogah bener nyulik anak Namjoon, bukan untung yang di dapat, malah buntung.
"Tolong secepatnya ya Yoon"
Yoongi mengangguk kecil.
"Doakan saja"
Daegu
"Kook, bangun. Mau pulang nggak?"
Jungkook memalingkan badannya membelakangi Taehyung mana sambil nungging lagi ke arah muka Taehyung.
"Jungie cepetan banguuun" Taehyung sebenarnya agak malas juga sih, dia bangunin itu bocah sambil merem.
Brut
Kentut. Jungkook kentut di depan muka Taehyung.
"PENGEN NGUMPAT GUA SUMPAH"
Jungkook gak peduli. Dia tetap ngemut jempolnya sambil gerak gerakin kaki mencari kenyamanan posisi tidur.
"Heung.. Mawu temana tih?"
"Pulang. Mau pulang kan kamu?"
Jungkook menarik ujung kemeja Taehyung. Ia menggeleng kuat, rambut tangkai apelnya bergoyang heboh.
"Hiks.. Jungie damau pulaang, mama jahat"
"Loh?"
"Kookie di malah malahin teluus.. Mama duga tukanya mukul pantat Jungie tampai melah, padahal hiks-"
Taehyung mendekap tubuh Jungkook erat, jadi gak tega. Setelah di pikir pikir, buat apa dia culik Jungkook sedangkan yang salah si Yoona?
Tapi sekarang dia bimbang, serius. Pengen balikkin Jungkook, si kelinci ini bakal di sakitin, kalo gak di balikkin gimana nasib si bocah? Apa perlu jadi anak angkat? Ngga ah. Taehyung mau makan aja susah.
"Yasudah, tapi kita ke rumah Jungoo yang di Seoul dulu ya? Minta izin ke Daddy sama Mommy buat tinggal di rumah hyung"
"Sedikit ongkos juga. Hehehe"
Ting
Tong"Jung, ada orang ngga nih?"
Taehyung menunduk, menatap Jungkook yang asik mengemut permen warna warni. Matanya masih sembab gara gara habis menangis di stasiun tadi. Awalnya Taehyung biasa aja, maklum anak kecil apa apa harus di turutin, terlebih lagi Jungkook ini kayanya anak manja. Tapi makin lama di biarin makin kencang tangisannya, mana si penjual permen sengaja banget lagi teriak promosi
"Ayo permen, permen, murah murah aneka rasa anggur apel kismis. Sayang anak sayang adek jangan durhaka"
"Anjeng" Taehyung membatin.
Dan terturutilah kemauan Kim kecil, beli permennya lima sekaligus.
"Ck, siapa yang ganggu tidurku!"
"A-anak K-kim-
"Jongin. Ya, saya anaknya, senang bertemu lagi denganmu nyonya" Taehyung menyeringai sambil menatap Yoona dingin.
Seolah merasakan, Jungkook tiba tiba menangis kencang, dia takut.
Teringat kembali di memori si kecil, pembunuhan kedua orang tuanya. Sebelum ia di angkat oleh daddy nya yang sekarang.
Chapter selanjutnya bakal di jelasin apa hubungan antara mereka mereka.
Siii yuu
KAMU SEDANG MEMBACA
[Taebungie Saranghae]
RandomBerawal dari penculikan anak menggemaskan BUKAN HOMO WOY, INI BROTHERSHIP-! #1 - th