Part 4

2.7K 178 2
                                    

Biarkan Kyuhyun mengutuk keras dirinya saat ini. Dengan lancang dan tidak tahu malunya, kedua kakinya kini sudah berdiri di ruang tamu sebuah rumah mewah bak istana milik seorang gadis yang dulu memberinya sebuah penawaran.

Mendapatkan panggilan dari rumah sakit yang mengatakan bahwa kekasihnya tiba-tiba drop langsung membuatnya berlari kemari saat ia ingat bahwa uang yang dimilikinya sangat jauh dari kata cukup untuk biaya operasi So Hee. Mengingat dirinya belum mendapatkan pekerjaan, hanya Ra In lah yang bisa membantu untuk meminjamkannya uang dalam jumlah yang cukup besar. Lihat, betapa tak tahu malunya dirinya.

Kedua matanya melirik gusar ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam. Itu artinya, sudah 2 jam dia duduk dalam kegelisahan. Seorang wanita paruh baya berpakaian rapi tadi hanya datang sekali untuk mengantarkan minuman dan juga beberapa camilan.

"Nona sedang ada urusan mendesak, tunggulah sebentar,"

Hanya satu kalimat itu yang dikatakannya sebelum akhirnya ia berlalu pergi meninggalkannya seorang diri di ruangan semegah ini. Beberapa kali, ia mengecek ponselnya karena tidak ada lagi pesan masuk yang mengabari keadaan kekasihnya sekarang. Bagaimana ini? Apa terjadi sesuatu? Rasanya Kyuhyun benar-benar putus asa karena sang pemilik rumah tidak kunjung datang.

Kyuhyun hendak menyerah, saat ia berdiri dan hendak memutuskan untuk mencari bantuan orang lain, sang pemilik rumah datang dengan senyuman yang mengembang menghiasi wajah cantiknya. Jangan lupakan dua orang wanita yang mengikuti dibelakangnya. Kyuhyun tau salah satu diantaranya, dia si wanita paruh baya yang memberikannya minum dan camilan. Tapi wanita yang satunya, Kyuhyun tidak tau, wanita itu terlihat muda.

"Kyuhyun-ssi, kau datang," gadis itu berujar senang dan duduk di dekat Kyuhyun, membuat Kyuhyun yang semula ingin pergi kembali duduk dengan wajah gelisah. "Aku senang kau datang kemari menemuiku, apa kau menungguku lama?" lanjutnya dengan mata berbinar. Kyuhyun hanya tersenyum canggung. Entahlah, sejak gadis ini menyatakan perasaannya dulu, Kyuhyun merasa tidak enak hati jika harus tersenyum atau tertawa lepas.

"Ra In-ssi," ucap Kyuhyun akhirnya.

"Hmm?"

"Apa-" Kyuhyun berhenti, ia menimbang apakah harus melanjutkan pertanyaannya atau berhenti. Sesekali, kedua matanya juga melirik tak enak ke arah dua orang yang berdiri tidak jauh darinya.

"Waeyo?"

Kyuhyun diam, ia menatap Ra In lagi dengan pandangan yang sulit ia artikan. Apakah gadis ini tidak marah dengan apa yang ia katakan waktu itu? Sikapnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Kyuhyun-ssi," panggil Ra In sambil menyentuh tangan Kyuhyun yang berhasil membuatnya terkejut. "Kau ingin mengatakan apa?" tanya Ra In. Lagi-lagi Kyuhyun merasa ia tidak mampu untuk melanjutkan pertanyaannya, mungkin, ia malu. Melihat itu, Ra In menoleh ke belakangnya dimana Hong jibsa dan Ji Yeon berdiri. Lalu ia menoleh lagi ke arah Kyuhyun.

"Anggap saja mereka tidak ada. Apa yang ingin  kau katakan?" tanya Ra In lagi.

"Penawaran yang kau berikan waktu itu-" ucap Kyuhyun dalam sekali tarikan napas. "Apa, masih berlaku?" akhirnya. Seulas senyum kepuasan terbit di wajah cantik Ra In. Berbeda dengan Ra In, raut gelisah semakin tergambar jelas di wajah Kyuhyun meskipun ia memalingkan wajahnya. Ra In memberikan kode lewat tangan untuk meminta kedua orang dibelakangnya pergi dari ruangan ini. Setelah Ra In memastikan bahwa Hong jibsa dan Ji Yeon sudah benar-benar pergi, Ra In mulai menyusun kalimatnya.

"Penawaranku selalu berlaku asal kau menyetujui persyaratannya," jawab Ra In. Perlahan tapi pasti, Ra In menyentuh rahang Kyuhyun agar Kyuhyun menghadap ke arahnya. "Syaratnya?" tanya Ra In menatap jauh ke dalam manik mata Kyuhyun.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang