Part 23

2K 200 15
                                    

"Minumlah dulu,"

Suk Jin memberikan segelas air putih pada So Hee yang langsung di minum dua tegukan saja. Suk Jin mengambil gelas itu dan meletakkannya di atas nakas.

Suk Jin memutuskan untuk membawa So Hee ke apartemennya karena lokasinya yang lebih dekat. So Hee masih diam dengan air mata yang sudah mengering. Suk Jin merasa iba dengan keadaan So Hee. Suk Jin pun berjongkok dihadapan So Hee yang menunduk dan memainkan jarinya.

"Istirahat saja disini. Baru besok pagi aku akan mengantarmu pulang,"

Tidak ada jawaban dari So Hee. Suk Jin hanya tersenyum dan segera berdiri untuk membiarkan So Hee beristirahat. Saat Suk Jin meraih gagang pintu kamar, panggil So Hee membuatnya berhenti dan menoleh ke arah So Hee.

"Suk Jin-ssi,"

"Hmm?"

"Terimakasih,"

"Ya, tidurlah,"

***

Sebuah meja berbentuk huruf U tertata rapi di salah satu ruang meeting Global Grup. Dua puluh orang yang terlihat memiliki jabatan tinggi sudah duduk menunggu sang pemilik dan pemimpin perusahaan yang mereka datangi itu dengan berbagai pikiran di dalam kepala mereka.

"Kira-kira, kenapa Oh Sajangnim mengumpulkan kita semua di sini?" tanya seorang laki-laki berbadan tambun, berwajah tegas dengan rambut yang mulai memutih itu dengan seorang laki-laki paruh baya berbadan kurus di dekatnya dengan rambut yang hampir seluruhnya memutih itu.

"Aku juga tidak tau, kita tunggu saja sampai dia datang,"

Dari luar, Oh Tae Suk diikuti Woo Jae tengah melangkah menuju ruang pertemuan dengan orang-orang yang sudah ia undang sebelumnya.

"Semua sudah datang?" tanya Tae Suk pada Woo Jae.

"Sudah semua sajangnim,"

"Bagus, ayo kita masuk," jawab Tae Suk membuka pintu diikuti anggukan oleh Woo Jae. Semua orang yang sebelumnya saling berbisik satu sama lain langsung terdiam kala melihat Oh Tae Suk masuk dan duduk di kursi kebesarannya.

"Terimakasih untuk semua yang sudah datang di sini. Aku tau kalian bukan orang yang suka mendengarkan basa basi. Karena itu aku akan langsung berbicara ke inti dari pertemuan ini,"

Semuanya menunggu kelanjutan perkataan Oh Tae Suk yang terlihat sedih.

"Aku yakin kalian bertanya-tanya kenapa aku mengumpulkan kalian di sini. Tentu saja, aku melakukan ini karena ada yang ingin aku bahas dengan kalian. Seperti yang kalian lihat, orang-orang yang ada di sini adalah orang-orang yang memiliki saham di Global Grup dan juga Jade Industry. Hari ini, aku ingin kalian semua membantuku untuk mengambil alih Jade Industry. Tentu bukan tanpa alasan. Aku ingin mengambil alih Jade Industry, yang tidak lain adalah perusahaan milik mendiang kakakku, Oh Hye Rin dan mendiang suaminya, Jung Seung Ho,"

Semua orang yang berada di ruang kerja Tae Suk yang ada di Global Grup mendadak saling berbisik satu sama lain karena perkataan Oh Tae Suk barusan.

"Aku tau kalian akan merespon ucapanku seperti ini. Karena itulah aku sudah memikirkan hal ini matang-matang. Saat ini, keponakanku Jung Ra In adalah pemilik dan pemimpin Jade Industry. Melihat pencapaian Jade Industry selama tujuh tahun terkahir juga sangat mengagumkan. Tapi apa kalian yakin semua itu akan bertahan lama? Dengan Jade Industry yang akan aku pegang nanti, Jade Industry akan semakin maju. Jangan melihat reputasi Global Grup yang sering kali berada di bawah Jade Industry. Itu semua tentu saja karena aku yang membuatnya seperti itu," Tae Suk menunduk sedih. "Aku, ingin membuat keponakanku bahagia. Karena itulah aku selalu mengalah,"

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang