"Hanya perlu mengacaukan beberapa data saja, lebih bagus jika sampai bocor dan mengalami kerugian,"
"Tapi aku tidak punya kendali sampai sejauh itu di sana, kau tau itu. Aku bahkan sangat tergolong karyawan baru. Bagaimana bisa aku sampai mengacaukan data dari komputer Kim biseo?"
"Kau salah jika mengeluh padaku, kau juga tau jika sejak awal kau harus membuat sesuatu terjadi bagaimanapun caranya,"
"Ini konyol, bukankah aku dilarang untuk menampakkan diri dulu? Bagaimana bisa aku melakukan ini,"
"Meskipun konyol kau tetap harus melakukannya, kau bisa menampakkan diri seminggu lagi. Dan selama seminggu itu kau bisa menggunakannya untuk merencanakannya dulu bukan?"
So Hee menghela napas frustasi mendengar jawaban Woo Jae yang terkesan enteng itu.
"Jung Ra In? Bagaimana dengannya? Kenapa tidak ada tugas apapun untuk menyulitkannya?"
"Tentu saja ada, sajangnim sedang menyusun rencana,"
So Hee menghela napas lelah. Dengan rasa terpaksa, tangannya terulur untuk mengambil flashdisk dan amplop pemberian Woo Jae.
"Ah, benar. Ada yang ingin aku tanyakan padamu," So Hee hanya menatap Woo Jae menunggu apa yang akan dikatakan Woo Jae padanya. "Kau sudah bertemu dengan tuan muda?"
"Suk Jin oppa? Memangnya kenapa?"
"Tuan muda bukan orang yang mudah ditipu. Aku harap kau berhati-hati dalam mengambil semua langkah. Karena sepertinya, tuan muda sudah mulai mencium sesuatu," ucap Woo Jae segera berdiri dari duduknya dan meninggalkan So Hee sendirian.
Lagi-lagi, So Hee hanya bisa menghela napas lelah. Jika memikirkan Suk Jin, So Hee setuju dengan ucapan Woo Jae. Meski jika di hitung dirinya lebih baru mengenal Suk Jin, So Hee merasa jika Suk Jin adalah orang yang jeli. So Hee meraih tasnya dan mulai melangkah meninggalkan meja cafe menuju ke mobilnya.
***
"Kalian istirahatlah, aku harus mengantarkan Song uisa ke depan," ucap Hong jibsa dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Kyuhyun yang masih tersenyum langsung menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Hong jibsa karena ia sendiri sedang tidak ingin keluar dari kamar sekarang.
"Song uisa, terima kasih banyak," Kyuhyun tulus menundukkan badannya.
"Tentu Kyuhyun-ah, karena ini kehamilan pertama, kau harus senantiasa menjaga Ra In. Kandungannya baru satu bulan, jadi masih tergolong sangat muda,"
"Ne, kamsahamnida uisa-nim,"
"Ra In-ah, kau harus banyak istirahat dulu mengerti?" Song uisa tersenyum mengingatkan Ra In.
"Ne, kamsahamnida,"
Hong jibsa pun menuntun Song Ja Kyung, dokter pribadi keluarga Jung untuk keluar dari kamar Ra In dan Kyuhyun. Dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, Kyuhyun langsung menoleh ke arah Ra In yang juga tersenyum. Kyuhyun mulai merangkak naik ke atas ranjang dan segera mendekat membawa Ra In ke dalam pelukannya. Kyuhyun memberikan kecupan bertubi-tubi di puncak kepala Ra In senang.
"Oppa," panggil Ra In di dada Kyuhyun.
"Terima kasih banyak," lirih Kyuhyun dengan perasaan senang yang tak bisa diungkapkan betapa besarnya rasa bahagianya itu. Ra In yang tersenyum lebar hanya bisa menepuk-nepuk punggung suaminya. Kyuhyun mulai memikirkan mimpi yang pernah ia ingat dulu, seorang anak laki-laki yang berlari memeluk kedua kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
To Let You Go (END)
FanfictionJung Ra In Cho Kyuhyun 25 September 2019 (Start) - 9 September 2020 (End)