Part 15

2.3K 206 22
                                    

Biarkan cerita ini mengalir seperti air..
Happy reading, stay safe semua..
#dirumahsaja

.
.
.

"Besok libur kan? Ayo pergi, kebetulan besok jadwal liburku," ucap seorang laki-laki sambil memainkan rambut belakang Ji Yeon yang tengah sibuk menyalin beberapa data.

"Tidak,"

"Ayolah, kau tidak lelah setiap saat bekerja dan bekerja? Ra In juga sudah memberimu libur besok, hmmm,"

"Masih ada yang harus lakukan,"

"Kosongkan saja untuk besok. Kita jarang pergi berduaan. Aku merindukanmu,"

Ji Yeon menghela napas saat ia merasakan sebuah pelukan dari belakangnya. Ji Yeon mengusap lengan kekasihnya yang melingkari perutnya. Ia pun bersandar di dada kekasihnya.

"Baiklah, kita pergi setelah aku bertemu dengan Hae Il,"

"Hae Il akan kembali?"

"Hmm, sepertinya dia mendapat sesuatu. Aku harus memastikannya dulu sebelum memberitahu Ra In,"

"Kuharap Hae Il membawa kabar yang baik, aku kasihan pada anak itu. Aku jadi berpikir ingin membawa pamannya yang tak tau diri itu ke meja operasi. Aku bisa membedah perutnya dan memasukkan ventilator, memasukkan sepaket gunting bedah kedalam perutnya juga lalu menjahitnya asal-asalan," ucap laki-laki yang memeluknya dengan sangat antusias itu.

"Kau pikir rongga perutnya sebesar itu? Aku tidak mau menikah dengan seorang pengangguran dan mantan narapidana kau tau?"

"Baiklah baiklah. Aku harus bekerja dengan sungguh-sungguh agar istri masa depanku hidup berkecukupan,"

"Bagus,"

"Kalau begitu cium aku,"

Ji Yeon menoleh ke belakang ke arah Seung Jo yang sudah memajukan bibirnya. Tak berpikir panjang, Ji Yeon mengulurkan tangannya dan menarik bibir Seung Jo sehingga si pemilik bibir menggumam kesakitan.

"Uuummmm, mm, euuww,"

"Rasakan," jawab Ji Yeon segera melepas diri dari Seung Jo yang tengah memegangi bibirnya.

***

"So Hee-ssi?"

"Oh, selamat pagi," sapa So Hee menundukkan kepalanya saat melihat Suk Jin yang melangkah ke arah dapur.

"Ng, begini. Sebagai permintaan terimakasih karena sudah membiarkanku tinggal di sini. Aku membuat sarapan setelah mencari-cari di mana dapurnya, ku harap kau suka karena hanya ini yang bisa aku lakukan sekarang,"

"Oh, tentu. Terimakasih," ucap Suk Jin melangkah mendekat ke arah dapur dan mengambil sebuah cangkir. Hal itu tak luput dari penglihatan So Hee.

"Ng, kau mau membuat kopi atau teh?"

"Ya? Oh, aku mau membuat kopi. Aku selalu meminum kopi setiap pagi,"

"Kalau begitu berikan padaku, akan aku buatkan. Sampai aku mendapat tempat tinggal sendiri. Aku akan membuatkan sarapan dan makan malam,"

"So Hee-ssi, kau tidak perlu melakukan itu,"

"Tidak apa-apa, aku tidak bisa diam saja,"

Suk Jin tersenyum saat melihat raut memohon So Hee.

"Baiklah kalau begitu,"

***

-Flashback-

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang