Part 26

1.8K 200 18
                                    

"Ra In selalu merasa bersalah atas kematian orang tuanya, terlebih lagi ketika seorang paman yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia punya, seorang paman yang seharusnya menenangkan keponakannya justru malah mengucapkan kalimat menyudutkan yang memojokkan Ra In. Beberapa kali Ra In melukai dan menyakiti dirinya sendiri untuk menyalurkan rasa bersalahnya. Mengurung diri di kamar, tidak pernah menyentuh makanannya sedikitpun. Menangis sepanjang hari. Dan yang masih teringat sampai sekarang, Ra In pernah hampir menggantung diri di dalam kamarnya. Aku ataupun Hong jibsa berkali-kali selalu mencoba menenangkannya dan memberi tau bahwa semua yang terjadi bukan kesalahannya. Tapi selalu gagal,"

Ji Yeon menghapus air matanya yang tiba-tiba turun melewati pipinya saat mengingat saat-saat tersulit Ra In. Begitupun Kyuhyun, seolah dunianya sedang berbalik mendengar betapa menderitanya Ra In dulu dan bahkan mungkin, sampai sekarang.

"Aku terus berbicara padanya tentang melanjutkan langkahnya kedepan. Terkadang aku memarahinya karena kesedihannya yang berlarut-larut. Butuh waktu hampir satu tahun untuk Ra In agar benar-benar mau berdamai dengan apa yang terjadi meskipun hanya sedikit. Aku meminta Seung Jo untuk mencarikan seorang dokter yang khusus untuk menangani Ra In. Dan sejak saat itu, Ra In mulai mengikuti psikoterapi dan mengonsumsi obat anti-depresan. Lalu perlahan-lahan, ia mulai bangkit dan mulai menata perusahaan yang sudah lama tak terurus dengan benar,"

"Hidupnya sangat berat," Ji Yeon tersenyum tipis mendengar penuturan Kyuhyun. Setidaknya, Kyuhyun sudah mulai bisa menerima Ra In.

"Butuh waktu lama untuknya agar bisa kembali pulih. Sudah dua tahun ini Ra In tidak lagi pergi melakukan psikoterapi dan mengonsumsi obat anti-depresan. Aku sudah mengkonfirmasi keadaannya pada dokter yang menanganinya selama ini. Dokter itu bilang, keadaan Ra In sangat jauh dari kata buruk, keadaannya mulai kembali normal. Tapi tetap untuk berjaga-jaga, aku terus memintanya untuk sesekali pergi berkonsultasi untuk memantau keadaannya,"

"Lalu Oh Tae Suk, memanfaatkan hal ini untuk mencapai tujuannya?"

"Hmm, Oh Tae Suk sangat menginginkan Jade Industry karena pasaran perusahaan yang bergerak di banyak bidang dan memiliki cabang di mana-mana meskipun dia sendiri sudah memiliki Global Grup. Sifatnya yang tidak pernah puas dengan apapun yang dia miliki sepertinya menjadi awal mula semua masalah ini,"

"Jika begini, bukankah para investor dan pemilik saham akan mulai berpikir ulang untuk melanjutkan kerjasamanya dengan perusahaan?"

"Kau benar. Hampir 80% para investor dan pemilik saham mengambil dan mencabut semua investasi dan saham mereka seharian ini. Aku sudah tidak bisa berpikir bagaimana cara mengatasi masalah ini. Terlebih lagi dengan sikap Ra In yang seolah tidak terjadi apa-apa membuatku semakin ingin meledakkan kepalaku,"

"Bagaimana dengan proyek-proyek yang sedang dalam proses pembangunan?"

"Sama saja, beberapa diantaranya sudah mengundurkan diri. Jika jajaran para petinggi memutuskan untuk bekerja sama menghancurkan Ra In, mau tidak mau Ra In bisa saja melepaskan Jade Industry dan membiarkannya diambil alih oleh pamannya,"

"Meskipun Ra In anak pendiri dan pemilik perusahaan?"

"Ya, meskipun Ra In adalah anak pendiri dan pemilik perusahaan,"

Kyuhyun terlihat berpikir. Apa yang harus ia lakukan untuk membantu memecahkan masalah ini.

"Kim biseo,"

"Nuna,"

"Ne?"

"Diluar kantor kau bisa memanggilku nuna,"

Kyuhyun tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengerti. Mungkin memang lebih baik begitu agar tidak terlalu canggung satu sama lain.

"Nu-na," panggil Kyuhyun canggung. Ji Yeon hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang