Part 21

2.3K 222 24
                                    

Hai hai..
Yuk, jangan lupa tinggalkan jejak. Buat penyemangat. Masak hobi banget si jadi silent reader 😭

.
.
.

"Berhenti!"

Laki-laki itu terus berlari menghiraukan perintah salah satu orang yang terus mengejarnya. Tidak, dia tidak ingin tertangkap. Dia juga tidak mau mati sia-sia dalam pengejaran konyol seperti ini.

Beberapa kali, ia terus merangsek masuk melewati jalan-jalan sempit dan mencoba mencari tempat persembunyian yang aman. Saat sampai di beberapa cabang jalan sempit, ia melihat jalan buntu yang dipenuhi dengan tumpukan plastik yang lumayan banyak. Tak ingin ambil pusing, ia segera berlari masuk kebelakang tumpukan plastik itu dan menutupi seluruh tubuhnya dengan plastik.

Lewat celah kecil di tumpukan plastik membuat laki-laki itu bisa mengintip lima orang yang baru sampai di sana dengan kepala yang menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Cari dia sampai dapat. Berpencar!"

Kelima orang itu langsung berpencar mencari target buruan mereka. Laki-laki itu menghela napas lelah. Biar, ia butuh istirahat sejenak. Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan dua buah flashdisk yang berisi rekaman percakapan telepon dan juga rekaman CCTV rencana pembunuhan yang terjadi 8 tahun lalu.

***

-Flashback-

"Hmm, sebentar. Sepertinya baru kali ini aku melihatmu di perusahaan ini, kau pegawai baru?" tanya Tae Suk menghentikan langkah Kyuhyun. Ra In hanya menunggu apa yang akan dilakukan Tae Suk setelah mengatakan itu.

"Hmm, kau dan keponakanku ini terlihat sangat serasi," lanjut Tae Suk membuat beberapa orang pegawai yang berada disekitar sana mencuri-curi pandang. Bukannya merasa gugup.

Kyuhyun malah menunjukkan senyuman miring yang menghiasi wajahnya. Ra In takjub, catat ini baik-baik. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia melihat Kyuhyun tersenyum seperti itu.

Tiba-tiba Ra In tertawa kecil membuat perhatian Tae Suk yang semula terkejut akan perubahan raut wajah Kyuhyun kini teralihkan. Ra In melangkah mendekat dan menatap geli pada pamannya.

"We samcheon, aku benar-benar tidak ada waktu untuk membicarakan hal ini. Aku harus segera pergi karena urusanku amat sangatlah penting, dan seperti biasa. Aku amat sangat yakin we samcheon tau dimana letak pintu utama untuk keluar dari sini,"

Beberapa pegawai terlihat menutup mulut mereka menahan tawa mendengar petinggi mereka mengatakan hal sadis begitu pada pamannya sendiri. Tae Suk geram, ia mengepalkan kedua tangannya. Sebelum keluar, ia menatap tajam ke arah Ra In dan Kyuhyun.

-Flashback Off-

Ra In tiba-tiba tertawa kecil mengingat kejadian tadi membuat Ji Yeon yang tengah fokus mengemudi melirik lewat kaca untuk melihat apa yang terjadi dengan Ra In.

"Waeyo?" tanya Ji Yeon.

"Wahh, eonni, kau lihat ekspresi Kyuhyun oppa tadi? Wahh, sangat mengagumkan kau tau? Pertama kali selama melihatnya dia tersenyum seperti itu. Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana ekspresi wajahnya tadi, level cintaku meningkat drastis ke level tertinggi,"

"Diperbudak cinta, eoh?"

"Aku tidak peduli apa sebutannya, dia benar-benar priaku,"

Ra In menggebu-gebu menceritakan kejadian tadi pada Ji Yeon meskipun sebenarnya Ji Yeon juga ada di sana. Ra In bercerita seolah-olah Ji Yeon tidak ada di sana.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang