Part 16

2.3K 214 19
                                    

Curcol time 👇

Cepet kan? Cepet dong..
Seneng kan? Seneng dong kalo update cepet begini. Siapa yang antusias coba? #sogokanbuattelatuplagiwkwkwkwk
Jadi, gampang, tunjukkan antusias kalian tentang cerita ini tiap part-nya 😎 maka semakin cepat pula updatenya 🤭🤭🤭🤭

Tapi eh tapiii..
Karena puasa tinggal beberapa waktu lagi. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan 💞

Tapi eh tapi lagii..
Seperti tahun kemarin, berhubung di bulan puasa ini, di kehidupan realita ku harus berjibaku dengan telur, tepung, oven dan kawan-kawannya karena list orderan kang kueh ini udah menumpuk untuk kue kering😣
Sepertinya aku akan mulai lambreta again update nya, hehee..
Maapkeun, tapi selalu dan selalu akan coba aku usahakan untuk update jikalau tak lelah okee..

Happy reading sayang-sayangku..

#staysafe
#dirumahsaja

.
.
.

"Bagaimana?"

Laki-laki berperawakan tinggi dengan garis wajah yang tegas itu mendorong sebuah map coklat ke arah Ra In. Tanpa berpikir panjang, Ra In meraih map itu dan membukanya.

"Dugaan anda selama ini benar, Oh Tae Suk memang menyiapkan beberapa orang dalam tim yang saat itu tengah menyelidiki kecelakaan di sana. Salah satu dari mereka menyimpan bukti asli. Kita sangat beruntung karena yang kita dapatkan adalah orang ini terlebih dahulu. Dia meminta imbalan untuk melindungi nya dan juga keluarganya dari Oh Tae Suk karena menurut penjelasannya. Sudah dua orang yang dihabisi Oh Tae Suk karena mereka memerasnya dengan akan melaporkannya ke polisi dengan bukti yang mereka miliki,"

"Lakukan permintaannya jika dia bisa memberikan bukti yang lebih," ucap Ra In tanpa menoleh sedikitpun dari beberapa lembar foto di tangannya.

"Ne, algeseumnida. Ng, sajangnim," ucapan Hae Il terhenti seolah ia harus mengatakan ini atau tidak. Ra In menoleh ke arahnya.

Hae Il melirik ke arah Ji Yeon yang langsung menganggukkan kepalanya memberi tanda pada Hae Il untuk mengatakan apa yang ingin di sampaikan pada Ra In.

"Ada satu orang lagi suruhan Oh Tae Suk yang memiliki salinan CCTV saat kejadian beserta rekaman panggilan saat Oh Tae Suk memberikan perintah," Ra In terdiam menunggu kelanjutan perkataan orang suruhannya itu.

"Tapi orang ini, bersembunyi dengan baik. Selain kita yang mencarinya, Oh Tae Suk juga mengerahkan beberapa orang untuk mencarinya. Beberapa kali anak buah Oh Tae Suk terlihat mondar-mandir di depan rumah orang ini,"

"Hae Il-ah," panggilan Ra In pada Hae Il membuat si pemilik nama itu menelan ludahnya dengan susah payah sebelum ia menjawab.

"Ne,"

"Kau tau biasanya aku tidak mentolerir informasi tak lengkap seperti ini. Tapi kali ini, aku membiarkannya. Aku tau yang berhadapan dengan kita adalah orang tak tau diri seperti pamanku itu. Kau bisa pergi sekarang, dan gunakan lagi kemampuanmu untuk memecahkan cara agar bisa mendapatkan informasi yang lengkap,"

"Ne sajangnim,"

Laki-laki berusia 24 tahun itu berdiri dari duduknya dan menundukkan kepalanya memberi hormat sebelum akhirnya pergi dari sana.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang