Part 35

2K 177 17
                                    

"Kau bilang apa barusan?"

"Tarik investasi kita dari Glory,"

"Ra In-ah, kenapa tiba-tiba?"

"Tidak tiba-tiba, aku sudah memikirkan rencana ini sejak lama,"

"Tapi kenapa?"

"Kenapa? Tentu saja karena ulah anak bungsunya,"

"Astaga Jung Ra In, jangan katakan karena komentar-komentar yang dia tulis di artikel,"

"Memang,"

"Ya Tuhan, Jung Ra In. Kau mencabut ivestasi di perusahaan Glory hanya karena putri bungsu mereka meninggalkan komentar yang isinya memuja Kyuhyun?"

"Wae, apa aku salah? Eonni, aku berhak melakukan itu. Siapa dia berani memuja dan mengharapkan suami orang. Sudah, tarik saja investasi kita,"

"Astaga, aku benar-benar tidak tau harus bagaimana menghadapi mu. Kau pikir aku bisa menarik investasi sesuka hati tanpa ketahuan oleh Kyuhyun?"

"Karena itulah aku meminta eonni yang melakukannya, bukankah eonni orang yang cerdas? Tentu saja eonni pasti tau cara agar tidak ketahuan. Sudah, aku tidak suka menunggu lama-lama. Aku menunggu kabar baik darimu eonni,"

Tutt tuttt

Ji Yeon menghela napas kesal, ia menatap layar ponselnya dengan kekesalan yang sudah tidak bisa digambarkan lagi.

"Ada apa?" tanya Seung Jo saat melihat wajah kesal kekasihnya.

"Aku tidak tau kenapa aku bisa se sayang ini dengan Ra In," kesal Ji Yeon memasukkan ponselnya ke saku celemek yang ia pakai. Seung Jo hanga tertawa menanggapi kekesalan Ji Yeon. Benar, seaneh apapun permintaan Ra In, selama itu berdampak baik, Ji Yeon pasti akan menurutinya. Tapi Ji Yeon juga memberi batasan-batasan yang tidak boleh dilakukan Ra In.

"Yeon-ah, ayo kita menikah,"

"Kau mau ku pukul?"

***

"Oppa,"

"Hmm?"

"Sebentar lagi oppa ulang tahun, ayo kita pergi berlibur,"

"Kau ingin berlibur?"

"Hmm, bagaimana kalau ke luar negeri?"

"Itu saran?"

"Bukan, itu keharusan,"

Kyuhyun terkekeh dan semakin mengeratkan pelukannya pada Ra In.

"Aku yang berulang tahun. Kenapa malah menuruti keharusan mu?"

"Kita jarang berlibur," Ra In mendongakkan kepalanya menatap Kyuhyun yang ternyata sudah memejamkan matanya.

"Ya, sangat jarang berlibur jika dalam sebulan kita bisa pergi 1 bahkan 2 kali," Kyuhyun menepuk-nepuk punggung Ra In berharap istrinya itu akan segera memejamkan matanya dan tidur karena ini sudah larut malam.

"Oppa punya ide?" tanya Ra In yang menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun. Tangan kanan Ra In sibuk memainkan kancing teratas piyama tidur suaminya.

"Hmm, tapi sepertinya idenya sedang tidak ingin dibicarakan karena dia bersembunyi untuk tidur. Kita bicarakan ini besok. Sudah larut malam, kau harus tidur sayang," ucap Kyuhyun masih memejamkan matanya, tangannya kini beralih mengusap-usap kepala Ra In.

"Oppa memang tampan," ucap Ra In mengabaikan perkataan Kyuhyun dan menyentuh pipi Kyuhyun.

"Dari sini juga terlihat tampan," ucap Ra In lagi membiarkan tangannya terus turun menyentuh dagu Kyuhyun. "Bagaimana aku bisa seberuntung ini menikah dengan pria se tampan ini?"

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang