Part 47

1.5K 202 28
                                    

2 part dalam sehari 😆 dikebut biar cepet kelar nggak ada tanggungan mumpung lagi lancar 😆
Oh iya, kemungkinan cerita ini sampai part 60 😆😆 kemungkinan lho ya, bisa sebelum dan sesudah. Pokoknya lebih panjang dari "That Singer, is My Husband" deh🤣🤣
Semoga kalian nggak bosen dah ya, 😆😆

.
.
.

Kyuhyun diam, entah bagaimana. Ia sampai di tempat ini lagi. Di sebuah taman bermain lengkap dengan anak-anak yang bermain tanpa pengawasan orang tua mereka lagi. Kyuhyun mencoba mendekat dan mencari seorang anak laki-laki yang waktu itu datang memeluknya. Tak tau kenapa, sampai memeriksa anak-anak yang ada di taman bermain itu satu per satu, Kyuhyun tidak bisa menemukan anak laki-laki waktu itu.

"Kau dimana?" gumam Kyuhyun menatap ke sekitaran taman bermain. Tepat saat Kyuhyun akan beranjak pergi meninggalkan taman bermain itu, suara tangisan di belakang taman bermain menarik perhatiannya. Kyuhyun segera menoleh ke belakang dan mulai melangkah mendekat ke sana.

Suara tangis itu semakin terdengar keras begitu Kyuhyun sudah melangkah keluar dari area bermain anak-anak. Di sana, di bawah pohon dekat semak belukar. Seorang anak laki-laki tengah memeluk kedua lututnya dan menangis seorang diri. Langkah kaki Kyuhyun semakin mendekat dan sampailah ia di depan anak itu dan berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan sang anak yang masih menunduk sedih.

"Nak," panggil Kyuhyun pelan menyentuh kepala anak laki-laki itu. Anak itu mendongakkan kepalanya menatap Kyuhyun dengan wajah yang merah karena terlalu lama menangis. Kyuhyun tertegun, ternyata anak laki-laki di depannya ini adalah anak laki-laki yang waktu itu berlari ke arahnya dan memeluknya.

"Kenapa kau menangis?" tanya Kyuhyun menghapus air mata anak itu. "Kenapa tidak bermain dengan teman-temanmu?" tanya Kyuhyun lagi, anak laki-laki itu hanya diam dengan sisa sesenggukan di wajahnya. Kyuhyun tersenyum sedih karena tak tega melihat anak di depannya ini menangis.

"Jangan menangis, hmm," ucap Kyuhyun menghapus air mata anak di depannya lagi. Setelah duduk berhadapan cukup lama, anak laki-laki itu berdiri dari duduknya membuat Kyuhyun dengan tatapan bertanya mendongak menatap anak itu yang menatapnya dengan senyuman meskipun dengan sisa-sisa air mata di wajahnya. Seperti suka membuat Kyuhyun terkejut, anak itu tiba-tiba memeluk Kyuhyun lagi. Tentu saja, Kyuhyun yang terkejut hanya bisa membalas pelukan anak kecil di depannya itu. Dan entah perasaan seperti apa lagi yang menyelimuti dirinya, Kyuhyun merasa tak ingin melepaskan pelukannya. Bahkan ketika anak itu sudah melepas pelukannya, Kyuhyun masih memeluk anak itu erat.

"Jangan," ucap Kyuhyun. "Jangan lepaskan pelukannya," tapi tidak, anak itu seperti tidak bisa menuruti perkataan Kyuhyun.

"Jebal,"Kyuhyun putus asa dengan air matanya yang tiba-tiba mengalir. Anak itu menyentuh bahu Kyuhyun dan mendorongnya pelan agar Kyuhyun mau melepaskan pelukannya. Dengan berat hati, Kyuhyun hanya bisa menuruti sikap anak itu. Air mata Kyuhyun semakin menjadi ketika anak laki-laki itu tersenyum dan menghapus air mata Kyuhyun. Tak bisa Kyuhyun bayangkan ketika anak itu tersenyum lebar dan melambaikan tangan di depannya. Kyuhyun seakan tak bisa bergerak dari tempatnya ketika anak itu berlari menjauh darinya. Sebelum menghilang di telan pepohonan, anak itu berhenti dan berbalik ke arahnya lagi untuk memberikan senyuman lebar dan kembali melambaikan tangannya pada Kyuhyun. Lalu tak butuh waktu lama, anak itu pun hilang di telan pepohonan rimbun.

Kyuhyun membuka kedua matanya, tangannya bergerak untuk menyentuh pipinya yang basah oleh air mata. Mimpi. Mimpi yang terasa amat nyata. Kyuhyun menoleh dan mendapati Ra In yang masih terlelap dalam tidurnya. Tak tau kenapa, Kyuhyun langsung membawa Ra In untuk mendekat ke arahnya. Kyuhyun menciumi puncak kepala Ra In berkali-kali, ia juga mengusap perut Ra In yang kini usia kandungannya sudah memasuki usia dua bulan.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang