Part 50

1.7K 207 27
                                    

Rajin banget si aku akhir-akhir ini 😆

Cuma ini yang terpikirkan di kepala buat ngilangin si Woo Jae 🤣 maafkeun kalo nggak sesuai keinginan yah 🤭

Jangan lupa vote dan komen ya 😊 biar tambah rajin update 🤣

.
.
.

-Flashback-

"Agasshi," panggil Hong jibsa mendekat ke arah Ra In yang sedang duduk di ruang tamu. "Hae Il sudah datang," lanjut Hong jibsa.

"Sajangnim," sapa Hae Il begitu ia masuk ke ruang tamu dan melihat Ra In.

"O, duduklah. Jibsa-nim, tolong ambilkan minuman,"

"Ne agasshi,"

Hong jibsa segera berlalu meninggalkan Ra In dan Hae Il yang mulai terlihat membicarakan hal yang serius.

"Kim Jun Hyung sudah bersedia untuk setia, karena itu, malam ini aku dan beberapa orang kepercayaan ku akan mulai turun untuk menyelamatkan ibunya dulu," ucap Hae Il membuat Ra In menghela napas.

"Aku tidak tau kenapa mereka selalu menjadikan orang tua sebagai sandera. Sungguh tidak punya hati,"

"Sajangnim," Ra In kembali menoleh ke arah Hae Il.

"Kim Jun Hyung bilang, dua hari lagi Woo Jae meminta untuk bertemu di belakang perusahaan,"

"Dua hari lagi?"

"Ne,"

Ra In terlihat berpikir sementara Hae Il menatap Ra In menunggu apa yang akan dikatakan Ra In setelah berkutat dengan pikirannya.

"Hae Il-ah,"

"Ne sajangnim,"

"Bagaimana jika memancing dua ikan sekaligus?" tanya Ra In pada Hae Il. "Tapi sebelum itu, ada hal yang harus dilakukan. Aku butuh semua rekaman CCTV dari tiga bulan yang lalu. Ah, kau masih menyimpan kalung perekam bukan? Berikan itu padanya,"

-Flashback Off-

Woo Jae yang memakai topi meminta Jun Hyung untuk membuka akses pintu ke parkiran bawah tanah Jade Industry. Dengan tatapan gelisah, Jun Hyung hanya bisa mengikuti perintah Woo Jae karena pria itu membawa sebuah pistol yang diperlihatkan pada Jun Hyung sebelumnya. Woo Jae mulai mengamati seluruh parkiran untuk mencari tempat yang pas.

"Kau hanya perlu menarik pelatuknya, maka ibumu akan aman," ucap Woo Jae meyakinkan Jun Hyung yang terlihat sedikit takut itu. Woo Jae memberikan sebuah pistol di tangan Jun Hyung. "Kau tau, jika Oh sajangnim marah, kau tidak akan bisa membayangkan apa yang akan dilakukan,"

Jun Hyung susah payah menelan ludahnya. Woo Jae mulai menyadari ada sesuatu pada Jun Hyung.

"A-apa yang sedang kau lakukan," tanya Jun Hyung terbata karena tiba-tiba Woo Jae mengarahkan pistol ke arah kepala Jun Hyung yang berjalan mundur perlahan karena ketakutan.

"Yang aku lakukan? Tentu saja sedang mencoba menyingkirkan seseorang yang sedang bermain-main denganku. Kau pikir aku tidak tau kalung apa yang sedang kau pakai itu?"

"M-Mwo?"

Dengan kasar, Woo Jae langsung menarik kalung yang dipakai Jun Hyung sampai terputus dan menginjaknya sampai hancur.

"Bagaimana ini? sepertinya kau tidak akan pernah bisa bertemu dengan ibumu selamanya,"

Ketakutan yang dirasakan Jun Hyung langsung mulai menjadi-jadi begitu Woo Jae bersiap untuk menarik pelatuk pistolnya.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang