Part 24

1.9K 203 32
                                    

-Flashback-

"Jung Ra In, sudah berapa kali appa bilang untuk bisa menahan emosi? Kau tidak seharusnya membuat temanmu terluka sampai harus dibawa ke rumah sakit,"

"Appa, dia yang memulai duluan. Aku hanya membela diri,"

"Tidak mungkin Ra In-ah, pasti ada sebabnya kenapa itu bisa terjadi. Apa yang sudah kau lakukan pada temanmu itu sampai kau mendorongnya?"

"Appa aku tidak mendorongnya!"

"Ra In-ah," kini suara lembut ibunya menyapa indra pendengaran Ra In.

"Sudah berapa kali aku bilang kalau aku tidak melakukan apapun. Kenapa tidak ada yang percaya!!"

"Kau pikir dia jatuh sendiri begitu? Kenapa dia harus membahayakan dirinya sendiri? Tidak masuk akal Jung Ra In,"

Ra In mengepalkan kedua tangannya. Sungguh, kenapa ayahnya tidak mau percaya dengan apa yang ia katakan. Ra In menatap ayahnya yang sarat akan emosi itu.

"Ya, aku mendorongnya. Aku mendorongnya sangat keras sampai kepalanya terbentur ke sana kemari. Aku yang mendorongnya sampai jatuh. Dan aku amat sangat berharap kalau dia segera mati-"

Plakkkk

"Yeoboo,"

Hye Rin langsung memeluk Ra In dan menatap suaminya miris. Ra In tertawa kecil. Ayahnya baru saja menamparnya? Benarkah itu? Wah, hebat sekali. Ra In melepaskan diri dari pelukan ibunya dan memilih untuk segera keluar dari kamarnya yang terasa sesak itu.

"Jung Ra In, appa belum selesai bicara!"

"Sudah, biarkan saja dulu," cegah Hye Rin saat suaminya akan menyusul Ra In.

Ra In melihat Ji Yeon yang tengah berdiri di dekat kamarnya.

"Ra In-ah, kau mau kemana?"

Ra In mengabaikan pertanyaan Ji Yeon yang ternyata berdiri tidak jauh dari kamarnya. Tapi Ra In memilih untuk tetap bungkam.

"Jung Ra In," panggil Ji Yeon lagi mengikuti Ra In dan kali ini meraih tangan Ra In. Ra In yang terpaksa harus menghentikan langkahnya langsung berbalik menatap Ji Yeon marah.

"Lepaskan!"

"Tidak, katakan dulu padaku kau akan pergi kemana?"

"Bukan urusanmu!"

"Tentu saja urusanku karena aku sudah berjanji untuk menjaga dan mengawasi mu,"

"Aku tidak butuh,"

Ji Yeon menghela napas, meski kilat amarah memenuhi diri Ra In. Ji Yeon tau, Ra In menyimpan kesedihan di dalam sorot matanya.

"Eonni lepaskan tanganku," Ra In mencoba melepaskan diri dari Ji Yeon. Tapi sulit karena Ji Yeon yang memegangnya terlalu erat.

"Tetap dirumah," pinta Ji Yeon.

"Kau bukan siapa-siapa yang berhak mengatur dan menyuruhku," kali ini dengan sentakan keras Ra In berhasil lepas dari Ji Yeon dan langsung berlari keluar rumah meskipun ia masih menggunakan seragam sekolahnya. Sampai akhirnya kejadian tak diinginkan itu terjadi.

Seung Ho dan Hye Rin yang mendapat kabar dari sekolah bahwa ternyata putrinya tidak bersalah. Justru ternyata saat itu Ra In tengah membantu temannya yang mendapat perlakuan buruk. Tapi justru malah membuat orang yang melakukan bullying itu ter perosot jatuh di tangga. Mereka pun bergegas mengendarai mobil mereka untuk mencari Ra In yang malah membuat mereka berdua tewas.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang