Part 57

1.8K 225 27
                                    

"Eonni," Ra In menoleh begitu Yi Kyung memanggilnya.

"Oo, Yi Kyung-ah. Kenapa belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur," jawab Yi Kyung sambil meletakkan secangkir coklat panas di depan Ra In dan ikut duduk di depan Ra In.

"Gomawo," ucap Ra In yang mendapat anggukan kepala Yi Kyung. Tatapan Yi Kyung beralih pada sebuah kertas gambar yang di letakkan di dekat Ra In. Yi Kyung mengambil gambar itu dan melihatnya dengan teliti.

"Min Ha yang menggambar?"

"Hmm, dia menggambarnya sampai ketiduran tadi siang," jawab Ra In sambil menyesap minumannya.

"Dia anak yang berbakat," ucap Yi Kyung dengan senyuman lebar di wajahnya.

"Seperti eomma nya tentu saja,"

"Aigoo, eomma yang terlalu percaya diri," Ra In tertawa kecil.

"Apa eonni tidak memiliki rencana untuk kembali ke Seoul?" tanya Yi Kyung membuat Ra In menghela napas.

"Aku tidak tau,"

"Apa eonni pernah sekali saja berpikir untuk kembali?"

"Aku tidak tau,"

"Bagaimana dengan Min Ha?" tanya Yi Kyung lagi membuat Ra In hanya bisa diam.

"Min Ha butuh appa nya, eonni. Dia sering menatap iri teman-temannya di taman belajar karena mereka sering diantar dan dijemput oleh kedua orang tua mereka,"

Ra In menatap cangkir minumannya dan tersenyum tipis mendengar ucapan Yi Kyung. Yi Kyung melihat keraguan di wajah Ra In.

"Eonni, kau tau? Saat pertama kali kita bertemu?" Ra In mendongakkan kepalanya menatap Yi Kyung yang terlihat mengingat kejadian masa lalu.

"Aku bercita-cita ingin datang ke negara ini. Karena itu aku bekerja keras siang dan malam demi mewujudkan cita-citaku. Terlebih karena aku hanya tinggal seorang diri, tentu tidak masalah bagiku jika aku berpergian. Sampai aku bertemu dengan sepasang kekasih sialan itu, hah, aku benar-benar masih tidak terima sampai sekarang karena mereka membawa semua uangku," Yi Kyung menunjukkan ekspresi kesal sehingga Ra In tertawa kecil.

"Itu kali pertama aku menginjakkan kaki di  Tadoussac setelah aku ditipu. Aku tidak bisa berbahasa Prancis mengingat kebanyakan orang di sini menggunakan bahasa Prancis. Dan saat itu sepertinya Tuhan mendengar kesusahan umatnya ini, aku bertemu dengan wanita hamil yang nyaris pingsan di pinggir jalan karena dengan percaya diri membawa barang belanjaan yang banyak,"

"Yakk," giliran Ra In yang kesal.

"Tapi itu benar-benar sebuah keajaiban untukku," Yi Kyung memuji.

"Eonni, kau orang yang baik. Meskipun belum lama kita saling mengenal. Aku tau kau orang yang baik eonni. Kau tidak kasihan pada Min Ha? Aku yakin dia sangat ingin bertemu dengan appa nya,"

"Begitu kah?" gumam Ra In dengan senyuman tipis lebih pada dirinya sendiri.

"Eomma, huaaa~"

Ra In dan Yi Kyung sama-sama menoleh.

"Istirahatlah Yi Kyung-ah,"

"Ne," balas Yi Kyung dengan senyuman sambil menatap Ra In yang ikut tersenyum dan melangkah kembali menuju ke kamarnya.

"Eomma, hikss hikss,"

"Wae? Min Ha mimpi buruk?" Ra In mendekat ke arah ranjangnya dan segera naik untuk membawa Min Ha ke dalam pangkuannya. Dengan telaten, Ra In mengusap air mata Min Ha dan menatap wajah putranya yang masih terisak sedih.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang