Part 56

1.9K 223 44
                                    

-4 Tahun Kemudian-

"Anne, jangan sampai ada barang yang tertinggal seperti minggu kemarin karena hari ini David tidak datang," ucap seorang wanita 24 tahun bertubuh agak gempal dengan rambut pirang sebahu sambil memasukkan beberapa paket pakaian ke dalam bagasi mobil.

"Bagaimana dengan Liam dan Noah?" tanya wanita yang dipanggil Anne itu. wanita 23 tahun bertubuh kurus dengan rambut panjang sepunggung sambil menyerahkan tiga buah paket untuk di tata di dalam bagasi.

"Oh, jangan tanyakan mereka. Sudah pasti mereka sampai saat kita akan berangkat nanti," jawab wanita bertubuh agak gempal itu.

"Membicarakan kami para gadis?"

Kedua wanita itu langsung terkejut karena kedatangan seorang pria 25 tahun tinggi berkulit gelap dari samping mobil.

"Tidak bisakah kau lebih santai Liam?" kesal Anne.

"Yoo~" giliran seorang pria 25 tahun berkulit putih yang lebih pendek dari Liam.

"Noah, berhenti membuat kaget," giliran wanita bertubuh agak gempal itu kesal.

"Maafkan aku Grace, sulit untuk hilang,"

Seorang wanita dengan paras Asia yang masih memakai piyama tidur dengan sweater rajut berwarna merah muda dan rambut panjang yang digelung ke atas menggunakan sepasang sumpit keluar dari dalam rumah sambil membawa sebuah kertas. Tatapannya tertuju pada empat orang yang tengah bercanda gurau di mobil.

"Wow, suatu kehormatan karena Liam dan Noah datang lebih awal," sapa nya membuat keempat muda mudi itu menoleh ke arahnya dengan tawa di wajah mereka.

"Bonjour Ra In," sapa Liam.

"Bonjour, Liam," jawabnya sambil menyerahkan kertas yang ia bawa pada Anne.

"Semuanya sudah beres?" tanya Ra In sambil melihat tumpukan paket di bagasi mobil.

"Tentu saja, tinggal mengantar mereka semua ke kota," jawab Grace dengan senyum senang.

"Bagus," Ra In menatap arlojinya. "Lebih baik kalian berangkat sekarang, karena masih banyak barang yang harus kita kemas di dalam," Ra In mengingatkan.

"Tentu saja, kita berangkat sekarang," ucap Noah antusias.

"Seperti biasa, karena hari ini tidak ada David. Tugas kalian berdua di tambah dengan menjaga Anne dan Grace," Ra In mengingatkan kedua pria itu sebelum keduanya menunjukkan jempol tangan mereka dan masuk ke dalam mobil.

"Ra In, kami pergi dulu," pamit Anne.

"Bye Ra In,"

"Bye," Ra In tersenyum. Setelah melihat mobil yang ditumpangi Liam dan yang lain tidak terlihat lagi, Ra In segera kembali masuk ke dalam rumah.

"Eonni, apa aku harus membuat camilan lagi? Stok camilan kita menipis. Aku yakin mereka semua akan mencari camilan saat mulai membungkus paket ketika mereka kembali nanti, bagaimana?" tanya seorang gadis 23 tahun yang memiliki paras Asia sama dengan Ra In. Lebih pendek dari Ra In dengan rambut pendek sebahu yang dicat agak kebiruan dan diikat menjadi satu.

"Buat saja kalau begitu,"

Gadis itu mengangguk paham dan mulai mempersiapkan bahan-bahan. Beruntung dapur Ra In sangat luas sehingga tidak perlu saling bertabrakan ketika keduanya berpapasan.

Ra In yang ikut berada di dapur memulai rutinitas paginya. Setelah menggulung lengan sweater rajut nya, Ra In mengambil sebuah panci kecil dan mengisinya dengan air kemudian meletakkannya di atas kompor dan mulai menghidupkan api kompor sambil menunggu air mulai mendidih.

To Let You Go (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang