Prolog

2.2K 109 14
                                    

Dua bocah yang umurnya sekitar 8 tahun tengah duduk ditepi danau.

"Vio, kamu harus janji akan kembali lagi setelah pergi nanti," ucap bocah laki-laki, jari kelingkingnya ia angkat.

Gadis yang dipanggil Vio tadi menautkan jari kelingkingnya dengan laki-laki tadi. "Aku janji, Fian."

Mereka berdua tersenyum, kemudian melepaskan tangan masing-masing.

"Fian, sebelum aku berangkat boleh aku meminta sesuatu?" Tanya Vio ragu.

"Apa?" Balas Fian.

"Ini tanggal berapa?" Vio malah bertanya.

"Enam belas," jawab Fian seadanya.

"Aku mau disaat umurku genap enam belas tahun kamu bakalan dateng ke tempat ini," pinta Vio.

"Untuk apa? apa kamu juga akan kesini?" Tanya Fian.

"Untuk merayakan ulang tahun ku, aku harap kamu akan mengingatnya nanti, dan tentu aku akan kemari," jelas Vio tersenyum manis.

"Baiklah," ucap Fian.

"Aku pamit pergi, semoga kamu ga bakal lupain aku, Fian." Vio bangkit dari duduknya dan mulai melangkah.

"Tunggu!" Cegah Fian, Vio kembali menoleh.

Fian berjalan mendekati Vio, ia meraih pergelangan tangan Vio dan memasangkan sebuah gelang sederhana dan disana tertera nama dirinya.

Kemudian Fian memberi Vio gelang yang persis sama hanya ukiran namanya saja yang berbeda disana tertera nama Vio.

"Sekarang giliran kamu yang makein ke aku," ucap Fian.

Senyum Vio mengembang, tak butuh waktu lama Vio memakaikan gelang yang bertuliskan nama dirinya pada Fian.

"Kalo kamu rindu aku, kamu bisa melihat gelang ini, dan begitupun sebaliknya, aku harap kamu menjaganya dengan baik," tutur Fian.

"Makasih Fian, pasti akan ku jaga gelang ini, aku pamit, terimakasih karena Fian teman terbaik Vio." ucap Vio tersenyum kemudian melangkahkan kakinya pergi.

"Hati-hati!" Teriak Fian saat Vio sudah melangkah pergi.

Vio menoleh kemudian melambaikan tangannya dan tersenyum lalu melanjutkan langkahnya untuk pergi.

Rindu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang