"Assalamualaikum!" Ucap Vio memasuki rumahnya bersama dengan pria yang sudah mengantarkan nya pulang.
"Walaikumsalam" jawab semua orang yang berada di ruang tamu.
"Yallah Vio! Kenapa hujan-hujanan! Harusnya tuh bilang sama mamah kalo mau di jemput!" Omel Susan.
"Maaf mah"
"Kak Kevin kok ada disini?" Heran Vio.
"Abis nganterin Syila gue langsung ke sini mastiin kalo Lo udah pulang atau belum. Ternyata Lo belum pulang dan kata tante Susan om Andi lagi jemput Lo. Lo tuh keras kepala banget sih! Gue kan udah bilang kalo ga ada taksi hubungin gue!" Kali ini Kevin yang ngomel.
"Gue ga mau ngrepotin orang terus" jawab Vio.
"Yasudah lebih baik kamu ganti baju dulu nanti sakit" kata Susan.
"Iya mah" jawab Vio pasrah tapi sebelum itu ia menyalimi punggung tangan Susan dan Cici juga Andi yang berada di ruang tamu itu.
"Apa kabarnya Tan" ucap Vio.
"Ganti baju dulu Vio, ngobrol nya nanti lagi" geram Susan.
"Iya mah iya"
Lima belas menit berlalu akhirnya Vio selesai mandi dan mengganti bajunya dengan pakaian santai, lalu duduk di samping Kevin yang sedang bermain game bersama adiknya.
"Maaf udah buat kalian khawatir" ucap Vio menunduk.
"Jangan di ulangin lagi! Kan udah ada mobil kenapa harus naik taksi! Mamah kira kamu ga mau bawa mobil karena mau pulang sama Dhafian!" Ucap Susan kembali ngomel.
"Vio cuma males nyetir aja tadi pagi" jawabnya.
"Udah kak jangan di marahin terus Vio nya kasian" kata Cici.
"Oh iya makasih om udah jemput Vio" ucap Vio.
Andi mengangguk. "Sama-sama"
"Gimana kabarnya Tante sama Om?" Tanya Vio.
"Seperti yang kamu lihat kita baik, malah sekarang tante lagi bahagia" jawab Cici.
"Oh ya?, Bahagia kenapa?" Tanya Vio penasaran.
Cici mengelus perutnya yang sedikit membuncit.
Vio terkejut. "Wah! Mau punya adek sepupu nih Vio!"
"Adit juga!" Celetuk Adit yang masih fokus pada ponsel Kevin.
Semuanya hanya terkekeh, Kevin mengambil ponselnya dari Adit.
"Yaudah semuanya Kevin pamit pulang" ucap pria itu kemudian berdiri.
"Makasih ya kak" ucap Vio.
Kevin hanya tersenyum kemudian mengacak rambut Vio. Pria itu menyalimi punggung tangan Susan, Cici, dan juga Andi.
"Hati-hati, jangan ngebut" peringat Susan.
"Iya tan" setelah itu Kevin pergi.
"Selamat ya Tan, Om, atas kehamilannya" ucap Vio.
"Makasih" jawab mereka serempak.
"Kita ke sini juga mau sekalian pamit Vi" ucap Cici.
"Pamit?, Emang mau kemana?"
"Mas Andi di tugaskan di luar negeri. Kemungkinan besar kita juga bakal menetap di sana" jelas Cici.
"Kalo liburan jangan lupa main ke sini Tan" ucap Vio.
"Pasti" jawab Cici.
"Bentar lagi mas Hardi juga dateng, mending kita ke meja makan aja sekalian nungguin. Mamah udah masak banyak" ajak Susan pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu [Completed]
Fiksi RemajaKamu yang selalu aku nantikan kehadirannya hingga penantian itu menjadi sebuah pertemuan yang indah. Kamu yang selalu membuat ku bahagia namun kamu juga yang membuat ku terluka. Akankah kamu menjadi teman bahagia ku selamanya? Atau kamu hanya di tak...