37. Penjelasan

304 21 2
                                    

Kini waktunya perwakilan dari kelas 11 IPA 4 yang akan tampil yaitu Violyn.

"Penampilan selanjutnya yaitu perwakilan dari kelas 11 IPA 4! Violyn Quenby Elvina!" Ujar sang MC, tepuk tangan terdengar sangat riuh.

"Semangat Violyn!" Ucap Syila memberi semangat.

"Tunjukin bakat Lo!" Ucap Kevin.

Vio mengangguk lantas pergi menaiki panggung.

Sama hal nya dengan Dhafian, gadis itu kini duduk di kursi sambil memangku gitar.

"Saya perwakilan dari kelas 11 IPA 4 akan membawakan lagu yang berjudul hanya rindu" ucap Vio kemudian memulai memetik gitar yang ia pangku.

Tepuk tangan kembali terdengar saat Vio mulai memetik gitarnya.

Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu

Tanpa sadar air matanya menetes, penonton yang melihat itu mengira bahwa Vio sangat menghayati lagu ini.

Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu,
Ho-oh
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus semua kenangan bersamamu

Air matanya ia biarkan mengalir, dalam hati Vio merutuki dirinya karena menangis di tempat umum seperti ini. Vio juga tidak tahu mengapa ia menangis, mungkin hanya karena terbawa suasana lagu, pikirnya.

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu,
Ho-oh
Hanya rindu
Ho-oh

Vio terus menyanyikan lagunya sampai selesai. Hingga suara tepuk tangan riuh saat mendengar bunyi petikan gitar berkahir. Hampir semuanya memuji Vio karena pandai memainkan gitar ditambah suara lembut dari gadis itu membuat mereka tak percaya mendengarnya.

"Terimakasih" ucap Vio kemudian turun dari panggung.

Vio berhambur memeluk Syila erat.

"Ko nangis?" Tanya Syila.

Vio mengurai pelukannya. "Gue juga gatau, mungkin terbawa suasana lagunya" jawabnya di iringi kekehan sambil menghapus sisa air matanya.

"CK! Nyanyi gitu aja sampe nangis! Lebay banget!" Ucap Freya yang duduk di depan mereka.

Syila hendak membalas namun Vio menggeleng memberi isyarat agar tetap diam.

"Gue mau ngomong sama Lo" ucap Dhafian tiba-tiba lalu menarik pergelangan tangan Vio.

"Mau kemana?!" Tanya Kevin namun tak di hiraukan, Dhafian tetap berjalan membawa Vio.

"Biarin aja" cegah Delvin saat Kevin hendak menyusul mereka.

Kevin kembali duduk di tempatnya.

•••••

"Ada apa?" Tanya Vio saat mereka sudah sampai dan duduk di taman belakang sekolah.

"Lo cantik" ucap Dhafian yang sedari tadi menatap Vio intens. Sedangkan yang di tatap seberusaha mungkin menahan debaran jantungnya.

Vio hanya menatap lurus tanpa melihat wajah pria itu. "Wajar, gue cewek"

Rindu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang