"Kelompok terkahir, Aurel, Violyn, Syila, Bayu, dan Eko," ujar seorang guru membagi kelompok setelah menjelaskan tugas yang harus mereka kerjakan.
"Tugas di serahkan di pertemuan kita selanjutnya," ucap guru itu lagi, sebelum meninggalkan ruangan kelas.
"CK! Kenapa harus satu kelompok sama dia sih." Gerutu Syila.
Vio menoleh, menatap sahabatnya yang terlihat kesal. "Dia siapa?" Tanya Vio pelan.
"Sahabatnya Dhafian yang suka cari muka itu,"
"Gue juga sahabatnya Dhafian,"
"Lo mantannya!" Geram Syila.
Vio tertawa kecil melihat Syila kesal karenanya. Vio tahu siapa yang di maksud Syila, dia Aurel. Dari awal Syila memang terlihat tidak suka dengan Aurel.
Tiba-tiba saja Aurel menghampiri meja mereka.
"Mau ngerjain tugas di rumah siapa?" Tanya Aurel, tersenyum ramah.
"Terserah, kita ngikut aja. Yang penting tugas cepet selesai," jawab Syila ketus.
Vio menyikut lengan Syila pelan, "jangan ketus-ketus," bisiknya.
Vio tersenyum ke Aurel, "kita cari pendapat anak cowok juga,"
Kemudian Vio memanggil Eko dan Bayu agar ikut bergabung.
"Jadi, mau kerja kelompok di rumah siapa? Dan kapan?" Tanya Vio saat mereka sudah kumpul.
"Rumah Aurel aja gimana?" Usul Bayu.
"Aurel ga keberatan?" Tanya Vio.
"Gue ga keberatan sih, tapi ga papa kalo di rumah gue?" Aurel melirik Syila sebentar.
"Gue setuju aja," kata Eko.
"Gue juga, kalo Lo Syil?" Vio menoleh menatap Syila.
Syila menghela nafasnya, hanya dirinya yang belum memberi jawaban. Kalaupun ia menolak percuma saja, semua sudah setuju.
Syila mengangguk pasrah.
"Besok hari Minggu, gimana kalo besok aja?" Usul Aurel.
Semua mengangguk antusias, kecuali Syila yang hanya diam.
"Oke, gue bakal sherlock alamat rumah gue ke kalian," ujar Aurel tersenyum.
•••••
Pulang sekolah Vio di antar oleh Reyhan, mereka masih dekat seperti biasanya. Dhafian, pria itu tidak masuk sekolah setelah kejadian Vio pingsan. Setelah Vio menanyakannya, ternyata Raya sedang sakit.
Vio berinisiatif untuk menengok Raya bersama Adit, mungkin sebaiknya setelah kerja kelompok nanti Vio akan menengok Raya. Gadis itu juga sudah sangat rindu pada Raya, mereka sudah sangat jarang bertemu.
Vio merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah mandi, mengambil ponsel lalu membukanya. Ada beberapa pesan dari Dhafian, Vio membuka pesan itu.
Dhafian
Udah pulang sekolah?
Jangan lupa makan, istirahat yang cukup
Udah kok
Btw, besok boleh aku ke rumah kamu?
Mau jenguk Raya
Ga bakal ada yang larang, boleh banget
Lagian aku juga kangen sama kamu, dua hari ga ketemu berasa udah dua bulan ga ketemu kamu
![](https://img.wattpad.com/cover/207465787-288-k887044.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu [Completed]
JugendliteraturKamu yang selalu aku nantikan kehadirannya hingga penantian itu menjadi sebuah pertemuan yang indah. Kamu yang selalu membuat ku bahagia namun kamu juga yang membuat ku terluka. Akankah kamu menjadi teman bahagia ku selamanya? Atau kamu hanya di tak...