48. Awal Baru

256 22 12
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Tahun ajaran baru, membuka lembaran baru, semangat baru. Hari ini juga Vio dan teman-temannya menginjak kelas 12. Vio, Syila, kelas 12 IPA 2. Dhafian, Delvin, dan juga Kevin, kelas 12 IPA 1. Kelas mereka bersebelahan.

Arka kelas 12 IPS 2. Freya satu kelas dengan Vio, sedangkan kedua temannya tetap satu kelas dengan Dhafian.

Hari ini Vio berangkat bersama Kevin. Sejak liburan kemarin Vio sama sekali belum bertemu dengan Dhafian sampai sekarang.

"Violyn!" Pekik Syila saat Vio masuk kelas.

Syila berhambur memeluk Vio, melepaskan kerinduannya.

"Akhirnya kita satu kelas lagi. Lo liburannya kemana sih! Sampe ga boleh di ganggu, gue kangen tau." Ucap Syila melepaskan pelukannya.

"Kepo!" Balas Vio langsung duduk di tempat samping Syila.

Tempat mereka pertama dari pintu, dan paling depan.

Syila mendengus kesal, kemudian ikut duduk. Tak berselang lama ada seorang gadis datang bersama dengan satu pria. Vio sedikit terkejut, begitupun Syila yang kini sudah membuka mulutnya.

"Dhafian?" Kaget Syila.

Dhafian menoleh, mendekati meja mereka dengan tangannya yang menarik gadis itu.

"Vio, apa kabar?" Tanya Dhafian.

Vio tersenyum. "Baik."

Vio terus melihat gadis yang di samping Dhafian. Dhafian paham, dia menyuruh Aurel untuk memperkenalkan diri.

"Gue Aurel, sahabatnya Dhafian." Aurel mengulurkan tangan.

Vio tersenyum, menerima uluran tangan itu.

"Violyn, pacarnya Dhafian." Setelahnya Vio langsung melepaskan tangannya.

Aurel sedikit terkejut, suasana berubah menjadi panas. Tak ada yang berbicara setelah itu, mereka hanya diam. Seperti canggung.

"Panas woy! Panas! Butuh ac lima!" Teriak Delvin yang melihat mereka dari awal bersama Kevin yang hanya berdiri di ambang pintu. Keduanya mendekati mereka.

"Kita bisa jadi teman?" Tanya Aurel pada Vio dan Syila.

"Boleh." Lagi-lagi Vio tersenyum.

"Gue boleh duduk di belakang tempat kalian?"

"Ini sekolah bukan punya kita, jadi Lo bebas mau duduk di mana, tanpa harus minta izin ke kita." Balas Syila.

Vio menoleh menatap Syila, sepertinya gadis itu tengah kesal.

Aurel hanya mengangguk kemudian duduk di bangku belakang tempat Vio dan Syila.

"Syila pasti lagi pms tuh. Bawaannya sensi mulu." Celetuk Delvin, Syila melotot ke arahnya.

"Gue mau ngomong." Kata Dhafian pada Vio.

"Mau bel, nanti aja."

•••••

Bel istirahat berbunyi, semua murid berbondong-bondong memenuhi kantin. Mereka rindu jajan di kantin setelah libur panjang.

Vio dan teman-temannya memilih duduk di tempat biasa. Kini teman mereka bertambah dua yaitu, Aurel dan Arka.

Mereka tengah menikmati makanan, tanpa ada percakapan. Setelah semuanya selesai makan, Vio memecah keheningan di antara mereka.

"Kalian tau ga sih? Di sini ada yang baru jadian." Vio melirik Kevin dan Syila.

"Siapa?" Tanya Arka dan Delvin kompak.

"Bacot Lo!" Kesal Kevin pada Vio.

Vio tertawa berhasil menggoda Kevin.

Rindu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang