39. Pacar Baru

308 21 0
                                    

Bel istirahat berbunyi semua berbondong-bondong memenuhi kantin, guna mengisi perut mereka yang meronta-ronta minta di beri makanan. Begitupun dengan Vio dan juga Syila yang sedang menunggu seseorang di dalam kelas.

"Tuh mereka," ucap Syila sambil menunjuk Dhafian, Delvin, dan juga Kevin yang baru datang.

"Yaudah ayo," ajak Vio semangat.

"Kalian lama tau ga," cibir Vio saat sudah di depan mereka.

"Yee kambing! Kita abis ganti baju dulu kali, kan abis olahraga!" Jawab Delvin.

"Ngegas aja lo anak kadal!"

"Lo kuda! Gamau sabaran!"

"Ish! Dasar tai ayam!" Geram Vio.

"Lo tai nyamuk!"

"Lo ikan terbang!"

"Mana ada ikan terbang, bego!"

"Bodo amat! Ini mulut gue, terserah gue dong!"

"Dasar betina! Selalu ngerasa paling benar!"

"Gue--"

"Berisik kalian!" Potong Kevin cepat, lantas menarik tangan Syila berjalan menuju kantin, disusul Dhafian yang menarik pergelangan tangan Vio, sedangkan Delvin berjalan sendirian di belakang mereka.

"Gini nih nasib jomblo," gumam Delvin meratapi nasibnya.

Suasana kantin sudah sangat ramai, mereka memilih duduk di tempat biasa yang kebetulan belum ada yang menempati.

"Traktirannya mana nih yang baru jadian," sindir Delvin di tujukan pada Vio dan juga Dhafian.

"Wah iya! PeJe nya mana?" Pinta Kevin.

"Gue cukup traktiran makan aja ga lebih," kata Syila yang duduk di samping Kevin.

Dhafian dan juga Vio yang duduk bersebelahan saling menatap lantas Vio kembali menatap mereka.

"Ga ada--"

"Gue yang traktir, lo pesenin, Vin," potong Dhafian, memberikan selembar uang seratus ribu pada Delvin.

"Siap pak bos!" Jawab Delvin cepat, mengambil uang tersebut.

"Kalian pada mau pesan apa?" Tanyanya.

"Gue bakso sama es teh," jawab Syila.

"Gue juga," kata Kevin.

"Samain semua aja," ucap Dhafian di angguki Delvin lantas pergi.

"Lo serius nembak Vio, di parkiran?" Tanya Syila pada Dhafian yang hanya di jawab anggukan kepala.

"Ga ada tempat yang lebih romantis gitu?" Tanya Kevin.

Dhafian mengedikkan bahunya sebagai jawaban.

"Woy! Tolongin gue bawain es teh nya!" Teriak Delvin dari sana.

Kevin hendak bangkit namun Vio menahannya.

"Biar gue aja," ujarnya lantas menghampiri Delvin.

Vio membawa nampan yang berisikan lima es teh, tiba-tiba saja ada yang mendorongnya dari belakang entah itu disengaja atau tidak yang jelas kini Vio tersungkur ke lantai dan alhasil semua es teh tumpah membuat seragam sekolahnya basah.

"Sorry! Gue ga sengaja," ucap seseorang yang mendorongnya tadi. Vio sangat hafal suara itu.

Ia menoleh memastikan apakah pendengarannya benar atau tidak dan ternyata benar. Freya. Gadis itu yang sudah mendorongnya.

Vio bangkit, di bantu oleh Syila yang baru saja datang.

"Mau lo itu apa sih! Nyari gara-gara terus sama gue!" Bentak Vio membuat penghuni kantin menatap ke arah mereka.

Rindu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang