Epilog

557 29 5
                                    

Wanita dengan hijab syar'i yang ia kenakan tengah duduk di kursi taman yang berada di samping rumahnya, memperhatikan dua gadis kecil yang tengah asik bermain. Waktu terasa begitu cepat baginya, setelah menikah dengan Dhafian, kini mereka sudah mempunyai dua anak.

Aisya Khansa Syakira dan Keysa Khansa Syakilla adalah putri kembar mereka. Kini mereka tinggal di rumah yang cukup besar, dangan taman yang berada di samping dan terdapat juga kolam renang. Semuanya sudah di persiapkan oleh Dhafian sebelum mereka menikah, Raya juga tinggal bersama mereka.

Cafe Dhafian sudah memiliki lima cabang di luar kota, sedangkan Dhafian mengurus kantor papanya bersama Arka. Mereka sudah berdamai sejak lama, Erwin sudah tidak pilikasi antara keluarga barunya dengan Dhafian dan Raya. Dila, istri Erwin sudah menerima Dhafian dan Raya sebagai anak tirinya.

"Aisya! Keysa! Ayo masuk, sebentar lagi mereka datang!" Ajak Vio pada kedua putrinya.

"Siap mama!" Keduanya langsung masuk ke dalam rumah mengikuti sang mama.

"Mama mau ke dapur buat siapin semuanya, kalian di sini aja. Jangan bertengkar!" Peringat Vio pada kedua putrinya yang baru berumur 7 tahun.

Malam ini Vio mengadakan acara makan malam bersama teman-teman lamanya.

"Hm," balas Aisyah duduk di sofa menyalakan televisi.

"Siap mama!" Balas Keysa ikut duduk di samping Aisyah.

Vio tersenyum, kemudian meninggalkan mereka menuju dapur. Tak berselang lama Kevin datang bersama Syila dan juga Bisma anaknya.

"Assalamu'alaikum!" Salam Kevin langsung masuk, karena ia sudah terbiasa main kerumah Vio.

"Walaikumsalam!" Keysa nampak bersemangat, sedangkan Aisya biasa saja.

Aisya dan Keysa menyalimi Kevin dan Syila.

"Mama mana?" Tanya Syila.

"Dapur," jawab Aisyah singkat.

Syila mengangguk, memberikan Bisma yang masih berumur 8 bulan pada Kevin.

"Aku bantu Vio dulu," setelah itu Syila menyusul Vio ke dapur.

Kevin duduk di sofa memangku Bisma, Keysa menoleh turun dari sofa yang ia duduki, berjalan ke sofa sampingnya, sedangkan Aisya sibuk menonton kartun.

Keysa menciumi pipi Bisma, ia mencubit pipi Bisma dengan gemas.

"Jangan keras-keras, Key," peringat Kevin.

"Ini pelan kok Om!"

"Om," panggil Keysa.

"Apa?"

"Kok Bisma ganteng sih, ngga kayak Om," ujar Keysa.

"Keysa jadi curiga,"

"Curiga apa?" Tanya Kevin penasaran.

Keysa menatap Kevin intens, "jangan-jangan Bisma bukan anak Om!" Seru Keysa.

Kevin mengusap dadanya, kebiasaan gadis kecil ini yang selalu cerewet berbeda dengan kakaknya yang jutek tapi sekalinya ngomong bikin sakit. Sepertinya sifat cerewet Vio waktu dulu kini ada pada Keysa.

"Jangan teriak-teriak 'kan bisa, Key," ucap Kevin masih berusaha sabar.

"Habisnya Keysa itu heran, kenapa Om Kevin jelek, ngga kaya papa Keysa yang ganteng."

"Ngga usah heran gitu, Om Kevin udah jelek dari lahir," celetuk Aisyah, matanya masih fokus pada televisi.

"Oh gitu," gumam Keysa.

Rindu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang