Prichilla Ashkilla Sander, putri bungsu dari keluarga Sanders yang biasa dipanggil Chilla. Chilla memiliki kakak laki-laki yang bernama Sean Satria Sanders, nama panggilannya Sean.
Chilla merupakan perempuan manis, cantik, imut, periang, dan telah m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lingkungan sekolah telah sepi, Chilla duduk seorang diri di halte menunggu sang mama yang sudah berjanji akan menjemputnya. Sudah sekitar 30 menit Chilla menunggu mama-nya tetapi tak kunjung datang juga.
‘’Hallo PrichillaAshkilla Sanders,’’ sapa seorang wanita.
‘’Hm.. Hallo kak,’’ sapa Chilla dengan senyum ramahnya.
‘’Lo belum dijemput?’’ tanya wanita itu.
Nama wanita ini adalah Saputri Gilgen, wanita yang telah di cap oleh guru-guru sebagai tukang onar sejak kecil.
Saputri merupakan kakak tingkat Chilla, ia kelas 6 sedangkan Chilla kelas 4. Tetapi kelakuan tak seperti kakak kelas yang baik seperti umumnya, Saputri malah kebalikannya.
Dirinya begitu sering menindas adik kelas. Walau telah mendapat banyak sanksi, Saputri tetap selalu melakukan yang ia suka contohnya melakukan aksi bullying terhadap siapa saja dengan bantuan teman-temannya yang jauh lebih tua darinya.
Saat ini, dihadapan Chilla, Saputri ditemani oleh kurang lebih 7 orang yang merupakan wanita yang sudah duduk dibangku SMP.
‘’Be-belum kak,’’ jawab Chilla gugup.
‘’Ikut kita yuk, main-main di sekolah sambil nunggu nyokap lo jemput. Mau gak?’’ ujar wanita yang berada disamping Saputri, sebut saja namanya Debby.
Chilla hanya mengangguk lalu ditarik masuk ke taman belakang sekolah yang telah sepi. Tak ada satupun manusia lagi, selain mereka.
‘’Ka-kak kenapa gak di lapangan aja?’’ tanya Chilla sedikit ragu.
‘’Gak mau! Kita mau disini!’’ bentak Debby sambil tersenyum sinis.
‘’Jadi ini cewek yang sok cantikan itu?’’ tanya wanita yang bernama Adela.
‘’Ya gitu deh Kak Del. Masa dia deket-deket sama cowok mulu,’’ ujar Saputri memfitnah Chilla.
‘’Masih kecil udah bertingkah layaknya jalang!’’ sahut Kiki sambil melihat kuku-nya.
PLAK
Pipi Chilla panas dan memerah karena di tampar oleh Debby. Chilla meneteskan air mata sambil memegang pipinya yang ditampar.
‘’Let's start the game girl!’’ ucap wanita yang bertubuh tinggi sebut saja namanya Angel.
Setelah mendengar aba-aba dari Angel, semua wanita yang ikut bersama Saputri mulai memukul, menjambak dan juga menampar Chilla sampai akhirnya Chilla mulai tak berdaya, terbaring lemah didekat pohon.
‘’Am-amp-ampun kak,’’ lirih Chilla sambil meneteskan air mata yang begitu deras.
‘’Uluh-uluh cewek genitnya udah gak berdaya lagi nih kayaknya kak,’’ ucap Saputri yang telah menyebabkan perlakuan yang tak senonoh kepada Chilla.
‘’Hahahaha!’’ tawa jahat dari semua wanita psikopat ini pun terdengar sangat kuat, seolah senang melihat Chilla yang sudah lemah dihadapan.
‘’Lo mau pulang?’’ tanya Debby sinis.
‘’I-iya kak.’’
‘’Hm.. Gimana girl? Bolehin?’’ tanya Debby kepada teman-teman nya.
‘’Boleh, tapi ada syarat!’’ ujar Angel lalu berjalan mendekati Chilla yang telah terduduk di rerumputan.
‘’Lo gak boleh ngadu ataupun cerita ke siapapun tentang peristiwa ini. Kalau lo ngadu siap-siap aja apa yang bakalan kita perbuat!’’ ancam Angel.
‘’Iya kak, aku gak bakalan ceritain masalah ini. Maaf kak,’’ jawab Chilla yang telah begitu sangat merasa takut kepada semua wanita yang memiliki jiwa psikopat yang berada di hadapannya ini.
‘’Oke. Jadi kalau siapa pun yang nanya lo kenapa lo harus bohong kalau lo ga mau mati!’’ sahut Adela yang ikut mengancam.
‘’Sip girl mungkin cukup segini aja main-main kita. Saputri antar dia pulang!’’ titah Debby.
Flashback off
Chilla berbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamar, mengingat insiden waktu itu.
Chilla menghela nafas pasrah.
Kalau waktu SMP aku dikucilkan karena penampilan ku saat ini, bagaimana aku diperlakukan besok ya? Apa teman-teman di SMA juga memperlakukan aku seperti teman-teman SMP ku?, batin Chilla bertanya. Hingga tak lama matanya terpejam.