Chapter 14

983 98 5
                                    

Hari ini adalah hari untuk belajar mati-matian untuk Chilla, karena besok akan di adakan ujian semester disekolahnya. Chilla belajar dengan fokus, ditemani Bryan yang juga ikut belajar karena dipaksa oleh Sean dan Chilla. Dan Sean bertugas untuk mengawasi keduanya agar belajar dengan benar.

''Abang, abang kalo warna putih dicampur warna kuning jadi warna apa?'' tanya Chilla membuka suara

''Chilla, itu bukan materi yang lo pelajari saat ini. Belajarnya yang serius!'' tegas Sean

''Yailah, gak bisa diajak candaan, ciuh!'' gumam Chilla lalu kembali fokus dengan buku pelajarannya.

''Setan, sekarang gue tau. Selain, air sama minyak yang gak bisa nyatuh, gue sama lo juga gak bakalan nyatuh,'' ucap Bryan setelah beberapa saat keadaan hening.

''Gue gibeng juga lo. Gue suruh belajar yang fokus, gak ada main-main," tegas Sean lagi

''Sarah : Hi Lisa, you look so happy today. What's up? Lisa : Yes I am. I got Bigbang concert ticketyesterday.''

''Chilla, bacanya dalam hati.''

''Bawel banget sih.''

Dari siang sampai malam, Bryan dan Chilla tetap belajar nonstop. Beristirahat hanya ketika waktu sholat dan makan saja, lebihnya dilakukan untuk belajar.

''Oke, sekarang lo berdua udah boleh istirahat. Bryan, lo pulang sana dah jam 9 malem nih. Chil, lo kekamar tidur.'' titah Sean dan dibalas anggukan oleh keduanya.

Chilla membereskan buku-buku yang terletak berantakan di atas meja. Sedangkan Bryan, mengambil beberapa buku pelajaran miliknya lalu berjalan menuju mobilnya untuk segera pulang kerumah.

***

Hari ini merupakan hari ke tiga ujian semester. Seperti biasa, Bryan dan Chilla selalu selalu belajar bersama dan diawasi oleh Sean, tetapi hari ini Sean izin untuk tidak mengawasi mereka belajar, karena ia memiliki jadwal ngampus hari ini.

Pengawas hari ini digantikan oleh seorang wanita gendut yang memiliki paras menyeramkan bagi Chilla maupun Bryan. Entah setan apa yang merasuki Sean sehingga memilih pengawas pengganti menyeramkan seperti ini.

Bryan dan Chilla sejak tadi saling bungkam, mereka hanya melirik satu sama lain ketika melihat pengawas pengganti mereka memakan donat langsung sekali gigit, habis.

''Lo umur berapa? Nama lo siapa?'' tanya Bryan mencoba mencairkan suasana.

''Temen bang Sean, ya?'' sahut Chilla ikut bertanya

''Belajar yang bener, gue tonjok lo berdua ntar!'' Ancam wanita itu dengan suara tegasnya.

''Ups. Kayaknya kita salah ngomong deh, Ian.'' bisik Chilla

Bryan mengangguk kaku merespon ucapan Chilla barusan.

Bruak!

Wanita gendut itu menggebrak meja dihadapan mereka sehingga membuat Chilla dan Bryan tersentak kaget.

''Lo berdua ghibahin gue hah?'' tanya wanita itu dengan nada ngegas.

''Ge'eran lo gendut!'' jawab Bryan tanpa ragu

''Apa lo bilang?'' bentak wanita itu.

''Lo G-E-N-D-U-T,'' jawab Bryan dengan kata akhir yang di eja.

Satu buku tipis melayang tepat mengenai pelipis Bryan. Bryan memilih diam dan tak membalas perbuatan wanita gendut ini.

Keadaan kembali hening, Chilla dan Bryan kembali fokus belajar. Dan tak lupa sedari Bryan memijit pelipisnya yang terasa nyeri dan sedikit pusing.

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang