Chapter 67

579 44 0
                                    

Chilla mengetuk pintu apartemen Richard pada pukul 22.21 WIB. Chilla menahan air matanya agar tak lancang keluar tanpa seizinnya.

Richard keluar dengan menggunakan piyama tidurnya, ia ingin tidur tetapi tak jadi sebab ada yang mengetuk pintunya.

''Wh—''

Chilla masuk begitu saja ke dalam apartemen Richard. Tanpa di persilahkan terlebih dahulu Chilla duduk di sofa dan meletakkan handphone-nya di atas meja, Chilla memeluk lututnya, menenggelamkan wajahnya di sana.

Richard melirik ke arah handphone Chilla yang tergeletak begitu saja, matanya terbelalak ketika melihat itu. Richard melompat menggambil handphone Chilla, menyelidiki foto itu. Bagaimana Richard harus berbicara logis kalau Chilla mendapatkan foto ini dari teman-teman Bryan yaitu Jesicca dan Queen, tak mungkin mereka salah orang dan Shabilla juga melihatnya.

''Gu—''

''Chard, berhenti ngomong gue nethink mulu. Gue tau selama ini lo ngasih alasan logis kalau itu selalu bukan Bryan, tapi itu Bryan Chard.'' pekik Chilla sangat kesal, ia menangis tersedu-sedu.

''Gue tau, Diandara yang buat lo jadi irit ngomong. Kalian kejebak the love triangle, gue tau tentang itu Richard.''

''Dan mungkin, Diandara balik untuk rebut Bryan Chard,'' kata Chilla melemah, air matanya terus mengalir.

Richard menarik Chilla kedalam pelukannya, Bryan bilang tangis Chilla mudah mereda jika ada seseorang yang melakukan hal ini.

''Selesaiin kuliah lo, stop buat mikir yang enggak-enggak, mungkin aja mereka ada urusan. Kebanyakan orang-orang salah menilai,'' ucap Richard mengelus-elus punggung Chilla.

Isakan mulai tak terdengar, Chilla melepaskan pelukan itu begitu saja, ia bersadar pada sofa. Tatapannya kosong, ia membiarkan pikirannya bekerja dengan positif membuat semua pikiran negatif walau itu sedikit susah. Ia benar-benar membenci Bryan.

Melihat Chilla yang melamun, Richard mendengus kesal sebelum ia menjetikkan jarinya di depan wajah Chilla.

''Pulang lo, mau tidur gue.'' usir Richard begitu saja tanpa mengerti perasaan Chilla.

Chilla hanya diam, menatap Richard lalu menggambil handphone-nya. Chilla berdiri menuju pintu apartemen Richard.

Chilla memegang kenop pintu, ia ingin melangkah keluar tetapi sebelum itu tangannya di pegang oleh Richard. Chilla menoleh dengan ekspresi datar, saat ini ia hanya butuh istirahat tanpa gangguan siapapun.

''Besok siang kosong kagak?'' tanya Richard.

Chilla berpikir sejenak mengingat apa saja kegiatannya besok, eum.. Besok Chilla hanya ada kuliah pagi sampai jam 12, lalu belum ada rencana lain. Sepertinya ia akan menghabiskan waktu di rumah saja.

Chilla menggeleng ke arah Richard.

Richard tersenyum, ''Besok gue selesaiin kerjaan gue, jam 2 siang gue jemput lo di apartemen, gak usah kemana-mana,'' kata Richard bersemangat.

Chilla mengangguk dan keluar dari apartemen Richard setelah genggam itu dilepas oleh Richard.

Chilla berjalan dengan pandangan kosong sebelum melihat Alvero sedang berdiri di depan pintu apartemennya dengan pandangan fokus ke layar handphone. Chilla terbelalak kaget, ingin bersembunyi tapi dimana? Lima langkah lagi ia sampai di depan apartemennya, ingin kembali ke apartemen Richard terlalu tidak mungkin.

Chilla bergerak di tempat bingung harus bagaimana. Arrghh! Alvero membuat Chilla panik dalam situasinya yang sedang potek ini.

Drrrtt.. Drrrtt.. Drrrtt..

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang