Chapter 8

1.3K 167 4
                                    

Chilla POV

Aku berjalan santai masuk ke rumah, semua ruangan sepi tidak ada orang, mungkin bang Sean sudah tidur dikamar atau sedang mengerjakan tugasnya. Aku melangkah menaiki tangga berjalan ingin masuk ke kamar ku tetapi langkah ku terhenti akibat mendengar suara bang Sean yang sedang menelepon seseorang.

Aku berjalan menuju kamar bang Sean, karena hasrat kepo ku yang lagi menggebu-gebu, aku menguping dari balik pintu.

''Ma, kenapa sih? Sean kan udah bilang, Sean gak mau pindah ke Amerika! Apalagi ninggalin Chilla sendirian di Indonesia!''

Deg, seketika hati ku terasa perih, ditusuk-tusuk oleh benda tajam yang tak terlihat. Mata ku mulai memanas siap untuk mengeluarkan air mata. Apa mama mau misahin aku sama bang Sean? Begitulah pertanyaan yang ada dibenak ku saat ini.

''Mama sama papa kenapa sih? Sean gak mau ya gak mau! Sean mau nya di Indonesia bukan Amerika! Sean juga sayang sama Chilla, dan gak mungkin Sean ninggalin dia sendiri disini! Cukup mama sama papa aja yang jahat sama Chilla, Sean gak mau!'' suara bang Sean terdengar lantang dan tegas.

Hatiku benar-benar hancur saat ini. Pikiran negatif tentang papa dan mama ku pun telah menguasai otak ku. Apa mereka benci sama aku? Apa aku anak pungut? Apa segitu kecewa-nya mereka sama aku? Begitulah pikir ku.

Aku memutuskan kembali ke kamar karena suara ban Sean sudah tak terdengar lagi. Aku melangkah lemas menuju kamar, tiba-tiba semangatku hilang.

Aku membaringkan tubuhku di atas kasur. Mencoba menenangkan pikiranku, tetapi hasilnya nihil. Aku menangis dalam mata tertutup, aku sangat takut jika bang Sean tiba-tiba pergi meninggalkan ku, siapa yang akan menemaniku? siapa yang akan merawatku? Cukup orang tua ku saja yang memilih pergi, tetapi jangan bang Sean.

Makin larut malam makin deras air mataku mengalir, ketakutan dan pikiran negatif telah menguasai diriku saat ini. Aku tidak bisa tidur, aku terus-menerus menangis dalam diam.

Sekarang aku tengah duduk di atas kasur mengecek handphone ku. Saat baru saja aku buka, yang muncul duluan adalah foto masa kecilku ketika berpiknik, aku terlihat sangat cantik dan manis menggunakan baju gaun, walau wajahnya tak terlihat di sana aku benar-benar terlihat cantik walau tak di olesi make up sedikit pun.

 Saat baru saja aku buka, yang muncul duluan adalah foto masa kecilku ketika berpiknik, aku terlihat sangat cantik dan manis menggunakan baju gaun, walau wajahnya tak terlihat di sana aku benar-benar terlihat cantik walau tak di olesi make up sedi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Apa Bryan melihat foto ini? Arghh bodoh nya aku mengizinkan dirinya untuk mengecek ponselku!'' aku mengumpat diriku sendiri, menyesal akan perbuatanku.

Aku keluar dari galeri mengecek line ku, terlihat panggilan tak terjawab dari kak Zayn yang tidak sedikit, lalu spam chatnya juga tak kalah banyak.

Aku keluar dari galeri mengecek line ku, terlihat panggilan tak terjawab dari kak Zayn yang tidak sedikit, lalu spam chatnya juga tak kalah banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang