Chilla dan Sean sedang sarapan bersama dimeja makan, Chilla hari ini terlihat fresh dan bersemangat.
Sekitar 15 menit pun telah berlalu akhirnya keduanya telah selesai sarapan dan bersiap untuk berangkat sekolah.
Chilla jalan mendahului Sean dengan senyum indah, penampilannya hari ini juga lucu walaupun masih culun gitu.
''ABANG!! AYO IH BURUAN! NTAR TELAT!'' teriak Chilla dengan suara cempreng khas suaranya. Tumben-tumbenkan Chilla semangat kayak gini.
''Iya-iya bentar!'' Sean berjalan cepat menuju tempat motor dan adiknya.
Drrrrrtt.. drrrrrtt.. drrt..
Handphone Sean berdering lama yang menunjukkan bahwa ada panggilan. Dengan segera Sean mengangkat telfonnya.
''Iya hallo?''
''.....''
''Hah? Ada apa? Kok gak kesini?''
''....''
''Iya-iya Sean kesana sekarang!''
''Bocil lo berangkat ndirian ya, gue hari ini harus ketemu pak dosen, gapapa ya. Bye!'' belum sempat Chilla menjawab motor ninja milik Sean pun telah melaju kencang meninggalkan dirinya.
Chilla berjalan seorang diri menuju halte, untung saja rumahnya dekat dengan halte jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk berjalan kaki.
Jam telah menunjukkan pukul 06.45 yang berarti sebentar lagi akan macet dan susah mencari kendaraan umum. Chilla mulai cemas karena takut dirinya tidak bisa berangkat sekolah.
Chilla mondar-mandir seperti setrikaan di halte yang hari ini telah sepi.
''Ih gimana nih,'' Chilla berucap pelan sambil mengigit ujung kukunya.
Mobil jazz pun berhenti tepat dihadapan Chilla yang sedang dilanda kekhawatiran. Kaca mobil pun perlahan mulai terbuka dan terdapat seorang pria dengan kacamata hitam berpostur tubuh idaman para wanita.
''Adek Sean kan?'' tanya pria itu sambil tersenyum manis.
''Iya, kenapa?'' tanya Chilla dengan nada ketus.
''Bareng gue aja, lo sekolah di SMA Dirgantara kan? Searah kok,'' ajak pria itu.
''Yaudah gini aja, kalo gue ngapa-ngapain lo, lo boleh deh ngelakuin semau lo, ngelapor polisi kek, ngasih tau temen, ngasih tau Sean, serah deh. Gue niat baik nih!''
Chilla pun berjalan menuju mobil itu karena tidak ada pilihan lain, Chilla duduk manis dengan pandangan fokus kedepan.
''Sabuk pengaman pake!'' titah pria itu tapi tak direspon oleh Chilla, mungkin sekarang Chilla telah menjadi budeg.
Pria itu menghela nafas kasar dan mendekatkan tubuhnya ke Chilla, sontak Chilla kaget karena perbuatan pria ini seperti ingin memeluk. Chilla memundurkan badannya sampai mentok ke pintu mobil.
''Gak usah mundur-mundur, tambah ribet ntar masangin-nya,'' tegur pria itu spontan membuat Chilla baru menyadari kalau pria ini ingin memasangkan sabuk pengaman.
Ini tuh cowok temen bang Sean kemarin kan? Tapi siapa ya? Aku gak tau namanya, batin Chilla yang bingung dengan pria yang berada disampingnya ini.
''Gue Zayn,'' ucap Zayn lalu menjalankan mobilnya menuju sekolah Chilla.
''Hm, aku Chilla.''
''Lo kelas berapa?'' Zayn memulai pembicaraan.
''10 kak.''
''Owh, gue alumni SMA itu. Lo diajar sama pak Deden kagak?''
''Diajar atuh kak, sumpah ngebosenin banget bawaannya tuh kalo belajar sama dia pengen molor!'' jawab Chilla dengan raut polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERDY GIRL [COMPLETED]
RomancePrichilla Ashkilla Sander, putri bungsu dari keluarga Sanders yang biasa dipanggil Chilla. Chilla memiliki kakak laki-laki yang bernama Sean Satria Sanders, nama panggilannya Sean. Chilla merupakan perempuan manis, cantik, imut, periang, dan telah m...