Bryan mengegam tangan Chilla lalu menarik keluar rooftop.
Siswa siswi melihat perlakuan Bryan kepada Chilla. Siswi-siswi pun mulai menggosipkan diri Chilla yang bisa-bisanya sedekat itu dengan anak pemilik sekolah, siapa lagi kalau bukan Bryan.
Cacian telah Chilla dengar dari ia keluar rooftop tadi, Chilla memilih tidak perduli karena peristiwa seperti itu telah sering Chilla dapatkan.
Langkah Bryan terhenti, diikuti oleh Chilla. Mereka berhenti tepat di depan kelas Chilla.
''Masuk, tarok tas lo. Nanti gua kesini lagi, gua ada urusan,'' Bryan langsung pergi setelah mengunjungi kata-kata barusan.
Chilla memasuki kelasnya, tak sedikit orang-orang yang menatap sinis kearah Chilla dan ada juga menggunjing Chilla terang-terangan. Chilla memilih masa bodoh, lalu mendaratkan bokongnya dibangku miliknya.
''Chil, lo kemana? Lo gila bolos di pelajaran pak Satya. Asal lo tau, pak Satya waktu sadar lo gak masuk langsung marah-marah gak jelas. Dua jam pelajaran habis buat dia ngoceh, telinga gue udah berasa mau copot,'' adu Bella dramatis.
''Sorry. Tadi gue kekunci di mobil Bryan terus lama banget sampe satu jam,'' jawab Chilla santai.
Bella tidak menggubris ucapan yang baru saja Chilla lontarkan padanya, ''Kayak ada yang beda,'' Bella meneliti setiap bagian tubuh Chilla. Menaruh jari telunjuknya di dagu bak orang sedang berpikir, ''Rambut lo kenapa?'' tanya Bella yang menyadari rambut Chilla yang senjang.
''Ini juga kenapa pake jaket? Lebih parah ini jaket kak Bryan itukan?'' lanjut Bella sembari memicingkan matanya.
''Nanya-nya satu-satu kek, ribet tau gue mau jawab yang mana dulu,'' keluh Chilla.
''Ini juga. Kenapa lo ngomong pake gue-lo?'' tanya Bella lagi-lagi.
''Oke, gue ceritain apa yang terjadi sama gue hari ini,'' ucap Chilla lalu menarik nafas dalam-dalam.
''Jadi, tadi pagi gue di anterin sama Bryan. Sampai sekolah gue ngambek sama dia, terus dia turun duluan. Waktu gue mau turun malah pintunya kekunci, gue teriak-teriak kayak orang gila, dan syukurnya pak satpam lewat terus dia pergi manggilin Bryan—''
''Oh pantesan gue denger kalo kak Bryan tadi dipanggil,'' potong Bella sembari manggut-manggut mengerti.
''Terus, Bryan dateng nyamperin gue. Gue pikir dia langsung bukain pintu mobil, tapi nyatanya gak semudah itu. Dia bawel banget, pake acara buat persyaratan lagi—''
''Persyaratan apa?'' potong Bella lagi.
''Gue ngerubah cara ngomong. Ya, gue terima karena gak ada jalan lain. Waktu gue udah bebas dari mobil si Bryan itu, gue buruh-buruh kekelas, gue pikir pak Satya belom dateng tapi nyatanya, gue ngeliat dia udah mulai jelasin materi. Gue kabur ngacir pergi ke rooftop, waktu istirahat gue masih duduk di rooftop. Tiba-tiba Saputri dateng sama teman-temannya—''
''WHAT?! SAPUTRI?! LO...MPHH AHHH'' Chilla secepat mungkin membekap mulut Bella yang berhasil mendapatkan perhatian orang-orang yang berada dikelas.
''Diem, jangan teriak-teriak,'' ucap Chilla memperingati Bella lalu melepaskan tangannya dari mulut Bella.
''Ya maaf, terus lo diapain?'' tanya Bella dengan suara pelan.
''Gue dibully, Bel. Rambut gue dipotong, terus gue tadi hampir tewas juga karena udah hampir jatuh dari rooftop,'' jelas Chilla dengan suara lesu.
''Apa? Jadi lo yang mau jatuh dari rooftop tadi? Gila, gue pikir siapa,'' ucap Bella dengan ekspresi kaget dan tak percaya.
''Iya Bel. Baju seragam gue juga digunting, tadi syukurnya ada Bryan yang nolong, kalo gak gue udah mati,'' Chilla menundukkan kepalanya, ia tak kuasa menahan air mata lagi, ia menangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/221722928-288-k755139.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NERDY GIRL [COMPLETED]
Любовные романыPrichilla Ashkilla Sander, putri bungsu dari keluarga Sanders yang biasa dipanggil Chilla. Chilla memiliki kakak laki-laki yang bernama Sean Satria Sanders, nama panggilannya Sean. Chilla merupakan perempuan manis, cantik, imut, periang, dan telah m...