Chapter 71

670 42 3
                                    

Chilla mengibas rambutnya dengan kesal, lagi-lagi Bryan datang di waktu tidak tepat bagi Chilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chilla mengibas rambutnya dengan kesal, lagi-lagi Bryan datang di waktu tidak tepat bagi Chilla. Bryan memisahkan kedua orang wanita yang bertengkar tadinya.

Chilla di berikan minum oleh OB yang datang, ''Hebat banget bela diri lo. Si upik abu bisa babak belur,'' bisik OB tersebut membuat Chills tersenyum sinis dan meminum air yang ia bawakan untuk Chilla.

''Ada masalah apa?'' tanya Bryan dengan datar setelah melihat Chilla sudah mulai tenang.

Chilla berdecih kesal, bagaimana bisa pria di hadapannya ini menanyakan ada masalah apa dirinya? Damn idiot.

Chilla menatap kesal Bryan sembari meminum airnya. Kenapa pria di hadapannya ini sungguh tak tau diri.

''Lo ken—''

''LO MASIH NANYA GUE ADA MASALAH APA KENAPA HEH? BODOH LO HAH? NIH LIAT INI JUGA INI JUGA, KESAL GAK LO KALO DI POSISI GUE,'' marah Chilla sembari menunjukkan semua foto-foto Bryan dan Diandara terima.

''Itu bukan gue semua, sebagian gue gak kenal. Itu tipuan,'' kata Bryan makin membuat Chilla kesal.

''BENER-BENER LO YA, BISA NGOMONG SEDAMAI ITU. MAU GUE GAMPAR KAGAK HAH?!'' Chilla mulai bersiap untuk menyerang Bryan, tetapi Bryan hanya menoleh sejenak lalu kembali fokus pada layar handphone Chilla.

''Gue cuma duduk di cafe sama ngeliat bulan aja, lainnya bukan gue. Itu juga bukan di rencanakan, Chilla. Yang di cafe kita ketemu klien, yang ngeliat bulan itu gak sengaja. Papa mama marah sama gue, gue ke sana, dan gak tau tiba-tiba Diandara ada di samping gue,'' jelas Bryan sungguh-sungguh tanpa ada kebohongan.

Chilla sedikit melirik, ''Demi apa gak percaya,'' celetuk Chilla masa bodoh.

Bryan menggaruk kepalanya, bingung bagaimana cara menjelaskannya kepada Chilla agar wanita ini mengerti.

''Gue minta maaf, itu beneran bukan gue. Gue gak semudah itu, Prichilla. Kalau gue mau sama Diandara dari beberapa tahun lalu sebelum gue ketemu lo lagi gue bisa deket sama Diandara terus ngelamar dia,'' ucap Bryan mencoba menyakinkan Chilla.

''Ya karena kakek Grissham cuma kasih pilihan, gue atau Saputri. Gak ada yang lain selain pilihan itu,'' kata Chilla lebih logis.

''Lo tau kan gue keras kepala, gue bisa kapan aja ngelanggar peraturan yang kakek Grissham buat,'' kata Bryan telah membuat Chilla sedikit goyah.

''Sekarang terserah mau percaya atau gak, gue minta maaf. Kalo pun gue suka dia gue bakal ngejalin hubungan dari tujuh tahun yang lalu,'' kata Bryan dan kembali fokus kepada pekerjaannya.

Melihat hal itu Chilla berjalan keluar dari ruangan ini, sebelumnya ia meninggal note kecil yang di lipat yang ia taruh di samping laptop Bryan.

Saat Chilla sudah keluar, Bryan menggambil note kecil itu lalu membacanya.

''I love you, maafin Chilla ya,'' baca Bryan lalu tersenyum melihat keluar, lebih tepatnya melihat Chilla.

***

Chilla membaringkan kepalanya di atas meja, pandangan terfokus dengan Bryan yang begitu fokus dengan pekerjaannya. Bagaimana bisa boss-nya ini menyiksanya seperti ini.

Sekarang adalah waktu makan siang, tetapi peraturan yang Bryan buat bagaimana pun kondisinya makan siang harus berdua. Chilla meratapi nasibnya ini, tadi pagi ia tak sempat sarapan karena Bryan menjemputnya dadakan.

''Bryan lo mau buat gue mati ke laparankan sialan,'' gumam Chilla dan di teruskan mengumpat Bryan terus menerus.

''Awas aja lo gue resign dari pekerjaan, biar mampus sekalian!'' umpatnya menatap Bryan penuh gondok.

Chilla berdiri dengan kesal, berjalan menuju ruangan Bryan dan membuka pintu ruangan ini lalu menutupnya dengan kasar sehingga membuat suara keras.

''Chilla itu kaca, nanti pecah,'' tegur Bryan tanpa menoleh.

''MENTANG-MENTANG GUE MAAFIN LO, LO SEENAKNYA GITU NGEUNDUR WAKTU MAKAN SIANG HAH? EMANG GUE APAAN YANG GAK BUTUH MAKAN? TADI PAGI GUE GAK SARAPAN KARENA LO, TAU KAGAK HEH!'' kesal Chilla melempar buku-buku yang ia bawa.

''Di atas meja lo baru aja di taroh makanan tuh, kalo gak mau pergi aja ke restoran luar, sendirian.'' ucap Bryan tanpa mengurangi fokusnya pada layar laptopnya.

''Untung calon suami kalo kagak usah gue bunuh hari ini juga,'' gumam Chilla dengan kesal.

''Ngomong apa?''

''Kepo banget calon suami,'' ketus Chilla langsung keluar dari ruangan Bryan.

Chilla membuka bungkus makanan yang entah kapan Bryan pesankan untuknya. Yang terpenting sekarang Chilla makan dengan tentram saja.

Awas jika ada yang mengganggunya, Chilla akan memukul orang itu sampai babak belur.

***

Chilla tak mengerti lagi dengan calon suaminya ini. Bagaimana orang idiot yang pernah menjadi muridnya bisa sefokus itu mengerjakan pekerjaannya sampai lembur seperti ini. Bukan hanya Bryan, karyawan lainnya juga lembur.

Jam telah menunjukkan pukul 18.57 Chilla sudah cukup lelah hanya duduk tanpa di beri kerja oleh boss-nya itu. Chilla melipat tangannya dan menenggelamkan wajah ke sana.

Chilla mendongakkan kepalanya, ia menoleh ke kanan-kiri nya. Chilla tak mengerti, bagaimana bisa ia sudah berada di kamar? Chilla melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 22.12 WIB, Chilla berdiri dan berkaca. Dirinya masih menggunakan seragam lengkap, buru-buru Chilla mengganti pakaiannya.

Chilla turun dengan pelan, ia menemui sang papa dan mama-nya yang belum tidur dan duduk di ruang keluarga.

''Papa mama?'' sapa Chilla.

Kedua orang itu menoleh, ''Kok bangun? Padahal baru aja 5 menit yang lalu di taruh di kasur kamu-nya,'' ucap Sebastian dan di angguki oleh Chelsea.

Chilla membelalakkan matanya, bagaimana bisa Bryan kerja tanpa henti selama 14 jam di kantor menghadap semua pekerjaannya.

''Jangan kaget gitu, keluarga Anderson emang sungguh-sungguh kalo ngejalanin bisnis atau semacamnya. Bahkan mereka bisa ngabisin hari-harinya ngehadap komputer atau sebagainya,'' kata Sebastian lagi-lagi.

''Kamu cukup kasih perhatian aja, dia minta kamu jadi sekretarisnya cuma buat di perhatiin setiap saat kok,'' ujar Chelsea.

Chilla mengangguk-angguk canggung, ''Iya deh pa ma Chilla laper mau makan dulu, tadi makan malemnya kelewatan Chilla udah keburu tidur,'' cengir Chilla dan langsung berlari ke arah dapur.

───TO BE CONTINUE───

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang