Chapter 36

692 58 0
                                    

Siang hari ini Chilla sedang makan disuapkan oleh sang Mama. Mengobrol ringan membahas beberapa masalah, tak di sangka sangka pintu ruangan Chilla terbuka menampilkan Bryan yang sedang menyengir dan menyalami Chelsea.

‘’Lah? Udah pulang sekolah, Yan?” tanya Chelsea ramah.

‘’Chilla gak percaya kalo jam segini SMA Dirgantara udah pulang, gak mungkin’’ sarkas Chilla sinis.

‘’Hehehe, jam terakhir gak ada gurunya, buat apa nunggu lama lama. Mending kesini liat mbak pacar yang sedang sakit’’ kata Bryan tetap mempertahankan cengirannya.

‘’Pa-car? Ayo jelasin sama Mama’’ goda Chelsea membuat pipi sang putri bersemu merah.

‘’Bryan suka gak bener, Ma’’ elak Chilla menyembunyikan pipinya di balik selimut.

‘’Bryin siki gik binir, Mi’’ ejek Bryan dengan nada menye-menye.

‘’Suka gak bener tapi pipinya blushing’’ lanjut Chelsea menggoda anaknya.

‘’MAMA!” pekik Chilla tak terima.

‘’Nah karena calon mantu berbaik hati, biar Bryan aja yang suapin Chilla, Tan’’ ucap Bryan menawarkan diri.

‘’Yaudah, ini ya. Nanti kalo udah makannya suruh Chilla makan obat tuh ada di deket minum Chilla obatnya, sekalian Tante titip Chilla ya? Soalnya ada urusan sama Papa Chilla’’ ujar Chelsea dan disetujui oleh Bryan.

Bryan duduk dikursi semula yang diduduki Chelsea sebelum dirinya datang. Bryan menyuapin Chilla secara telaten dan lembut sengaja tak membuka obrolan karena memfokuskan Chilla untuk makan saja. Dalam waktu sekitar 5 menit saja, semua lauk dan nasi yang semulanya berada dipiring telah berpindah tempat keperut Chilla. Bryan menggambil obat-obatan dan memberikannya kepada Chilla.

‘’Yang pinter, supaya cepet sembuh. Nanti kalo udah sehat aku ajakin nge-mall deh’’ ucap Bryan sebelum kembali duduk disamping brankar Chilla.

‘’Mau buah gak?” tawar Chilla kepada Bryan yang asik menatapnya sedari tadi.

‘’Nanti ajalah, sisain jangan dihabisin semua’’

Chilla tersenyum imut, ‘’Ian semalem gadang ya?’’ tanya Chilla memperhatikan mata Bryan.

‘’Jagain kamu’’

‘’Jam berapa pulangnya?”

‘’Udah jam 3, untung aja alarm aku berfungsi dengan baik jadi gak telat sekolah’’

‘’Pokoknya hari ini terakhir bolos ya? Janji sama aku’’

Bryan tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Chilla.

‘’Ian tidur gih, nanti sakit kalo kurang tidur. Masa pacar aku sakit, gak cowok banget’’

‘’Maksud kamu apa hm?”

‘’Ian—AHAHAHAHA’’ belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Bryan lebih dulu menyerang Chilla dengan senjata ampuhnya yaitu menggelitik.

‘’Udah udah—HAHAHAHAHA IYA AMPUN’’

‘’AMPUN IAN AHAHAHAHAHA’’

Setelah kegiatan menggelitik itu tanpa sadar Bryan tertidur di lengan Chilla, Chilla tersenyum manis sangat bersyukur bisa ditemui oleh orang seperti Bryan.

‘’I love you, Bryan’’ bisik Chilla dengan meninggalkan kecupan lembut dikening Bryan.

‘’I love you too, Prichilla’’ Chilla membeku ditempat, kenapa Bryan selalu saja membuat dirinya seperti ini, Chilla mengutuk Bryan.

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang