Chapter 17

923 87 3
                                    

Jam telah menunjukkan pukul 04.25 WIB.

Bryan telah sampai di kediaman Chilla. Sebelum memasuki kamar Chilla, pastinya Sean telah stan by di depan tv tempat favoritnya.

Rintangan awal yang dihadapi Bryan adalah, menghadapi tingkah gila Sean yang lebih tua berapa tahun dibanding dengannya.

Setelah menghabiskan waktu beberapa menit, akhirnya Bryan di izinkan untuk menemui Chilla dikamarnya.

''Lala. Bangun La,'' ucap Bryan lembut sembari mengusap pipi Chilla.

''Engg..'' Chilla mengerang pelan sembari menjauhkan pipinya dari tangan Bryan.

''Lala, bangun lo woi. Lo, astaghfirullah halazim La! Bangun! Bangun! Bangun!''

Karena Bryan type orang yang tak sabaran, Bryan tak lagi membangunkan Chilla dengan cara lembut. Bryan memilih membangunkan nya dengan caranya sendiri, sedikit kasar.

''Oppa,'' Chilla memajukan bibirnya beberapa senti

''Oppa..'' rengek Chilla lalu dengan cepat ia menarik Bryan dalam pelukannya.

''Oppa aku kedinginan, jangan lepas pelukan ini,'' ujar Chilla yang masih memejamkan matanya.

Chilla menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Bryan.

''La, lo gak kesambetkan?'' tanya Bryan yang dibuat bingung dengan tingkah Chilla pagi ini. Tetapi Chilla memilih bungkam dan melanjutkan tidurnya.

''CHILLA BANGUN!'' pekik Bryan.

''Oppa Chillaneun yeojeonhi jollyeo, yeojeonhi bam-iya'' [oppa Chilla masih mengantuk, ini masih malam] rengek Chilla yang masih memejamkan matanya.

''SEAN! ADEK LO MAU NGOMONG APE INI,'' teriak Bryan dengan kuat dari kamar Chilla.

Chilla tersentak kaget mendengar teriakan yang cukup kuat ia disusul dengan melepaskan pelukannya secara spontan.

''Setan lo!'' ketus Chilla sembari menendang-nendang tubuh Bryan.

''Ngapain lo disini, hah?'' ucap Chilla tak suka.

''Lo lupa apa pura-pura lupa hah?'' ucap Bryan dengan membalas tatapan yang diberikan oleh Chilla.

''Lupa apa?'' tanya Chilla bingung sembari mengucek-ucek matanya.

''Janji lo! Buruan mandi,'' titah Bryan.

''ani. jigeum-eun yeojeonhi ​​neomu chuwo, nan ganghaji anh-a'' [tidak. Masih sangat dingin sekarang, aku tidak kuat], ucap Chilla bersih keras dengan mendekatkan wajahnya didepan wajah Bryan.

''Lo ngomong apa?'' tanya Bryan tak mengerti.

''Mangkanya otak lo yang sekecil biji salak dan terjatuh kedengkul itu dipake!'' ujar Chilla dengan nada sarkas.

''Buruan siap-siap gue tunggu dibawah, gue kasih waktu 15 menit. Gak ada penambahan waktu dan gak ada penolakan, dimulai sekarang!'' ucap Bryan yang membuat Chilla langsung melompat dari ranjangnya menuju toilet, sedangkan Bryan hanya tersenyum geli dan pergi meninggalkan kamar Chilla.

Bryan turun dari kamar Chilla, lalu berjalan mendekati Sean yang sibuk menonton.

''Lo 24 jam disini, tan?'' tanya Bryan lalu mendaratkan bokongnya di sofa.

''Gak juga, gue jam 4 bangun terus nongkrong sendirian disini,'' ujar Sean cuek, ''Lo ngapain kesini pagi-pagi?''

''Ngajak jalan adek lo.''

''Kemana? Awas aja lo apa-apain.''

''Kepo lo, urusan anak muda nih, yang tua diem aja. Cari jodoh terus nikah. Dan gue gak mungkin ngapa-ngapain adek lo.'' ucap Bryan sembari menepuk pundak Sean.

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang