Chilla duduk di cafe tempat favoritnya sejak pertama tinggal di sini. Chilla menatap tajam manik mata Richard yang duduk di hadapannya. Ya, hubungan keduanya mulai dekat setelah 3 bulan setiap hari bertemu.
Richard menghela nafas dalam, membalas tatapan itu tak kalah tajam. Richard cukup ahli dalam hal ini.
''Fix ini dia, damn.'' kata Chilla langsung memutuskan kontak mata itu, ia menatap ke arah lain.
''Ayolah, itu bukan dia,'' ucap Richard mencoba menyakinkan Chilla.
Chilla menggeleng tegas, instingnya mengatakan itu Bryan yang bersama wanita lain. Sejak 3 bulan yang lalu Chilla terus saja di kirimkan foto tak wajar dari nomor tak di kenal.
''Itu buk—''
''Bukti lo apa hah?'' kata Chilla menatap Richard dengan tatapan menantang.
Rahang Richard mengeras, ia tersenyum smirk ke arah Chilla. Ah, wanita ini cukup pintar untuk membungkam lawannya.
Chilla berdecih dan menatap ke pintu masuk cafe. Mata Chilla terbelalak ketika melihat sosok yang ia kenal, sialan.
''Chard bantuin gue sekali ini aja ya plis?'' pinta Chilla dengan pandangan yang masih ke objek yang tadi ia tangkap.
''Apa?''
''Tutupin gue buruan!!'' titah Chilla memegang erat tangan Richard.
Richard tak mengerti, ''Apaan si—''
Chilla menarik dasi yang Richard gunakan membuat pria ini mengikis jarak wajah antaranya dengan Chilla.
''Buruan pindah duduk, tutupin gue!!'' panik Chilla masih menatap objek.
Richard tak mengerti tetap diam, tetapi semakin bertambah waktu rasanya dasinya semakin di tarik oleh Chilla, membuat Richard sedikit susah bernafas.
Tepat! Richard tepat menutupi Chilla saat objek yang Chilla tangkap melintas di tempat mereka duduk saat ini. Richard menutupi Chilla menggunakan jas yang sedang ia gunakan, cukup mengikis jarak antara keduanya.
Richard menatap wajah Chilla dengan jarak dekat, sedangkan Chilla memasang wajah panik dan terus menatap objek sampai keduanya menghilang. Melihat Richard menatapnya Chilla langsung mendorong Richard begitu saja.
''Makasih,'' ucap Chilla memutar malas matanya dan kembali meminum coffee yang ia beli.
Dasi yang semulanya Chilla genggam dengan kuat sudah ia lepas. Richard mengendurkan cekatan dasinya agar ia mudah bernafas.
''Alvero?'' kata Richard sedikit terkekeh.
Chilla melirik Richard dengan sinis, ''Gue nyuri makalahnya, yang gue ilang,'' ucap Chilla jujur sembari mengaduk-aduk coffee-nya.
Richard mengangguk-angguk, ''Terus ngapain minta tolong?''
''Lo tau gak?!'' tanya Chilla dengan nada tak santai.
Richard menggeleng, ''Gini ya. Kalo dia ngeliat gue di sini, bisa-bisa dia ngelabrak gue. Dia dapet tugas tambahan karena gue,'' jelas Chilla.
***
Chilla menyesal meminta bantuan kepada Richard. Karena hal itu, Richard menarik paksa ia untuk pulang ke apartemen untuk membuatkan semua tugas kuliahnya.
Chilla mengerjakan tugas-tugasnya di temanin sekotak makarun, yang Richard belikan baru saja. Richard hanya duduk memainkan handphone-nya.
''Chard,'' panggil Chilla tetapi masih fokus mengerjakan tugas kuliahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERDY GIRL [COMPLETED]
RomansaPrichilla Ashkilla Sander, putri bungsu dari keluarga Sanders yang biasa dipanggil Chilla. Chilla memiliki kakak laki-laki yang bernama Sean Satria Sanders, nama panggilannya Sean. Chilla merupakan perempuan manis, cantik, imut, periang, dan telah m...