Chapter 43

667 48 17
                                    

Bel pulang sekolah telah bergemah di SMA Dirgantara, semua siswa bersiap untuk pulang tanpa terkecuali. Bryan dan sahabatnya masih tetap diam di dalam kelas, padahal siswa-siswi yang lain sudah keluar dari kelas ini sejak 5 menit yang lalu.

''Nongkrong cafe yok'' ucap Verrel melihat teman-temannya yang mengangguk setuju, kecuali Bryan.

''Cafe mana?" tanya Shabilla.

''Cafe biasa, deket kampus bang Brychan,'' jawab Verrel.

''Jemput pacar lo sono Chard, kita nunggu di mobil,'' ujar Reino pergi sembari membawa tasnya dan menggandeng Shabilla.

''Yan, lo ikutkan? Jangan bilang lo-''

''Gak, ada urusan. Gue duluan,'' ucap Bryan memotong cepat ucapan Queen.

''Yah.. Yan baru kali ini nongkrong bareng setelah lo dirawat berminggu-minggu,'' ucap Verrel membuat langkah Bryan terhenti didekat pintu.

Bryan berbalik badan, menatap Verrel datar tanpa ekspresi, ''Gue punya urusan, lain kali,'' kata Bryan sedikit dipertegas membuat mereka semua mengangguk kaku lalu Bryan melanjutkan jalannya kembali.

Bryan masuk kedalam toilet, menuntaskan panggilan alam yang dari sejak di kelas ia tahan. Setelah merasa lega, Bryan mencuci tangannya di wastafel. Ia membuka aplikasi di handphone-nya, lagi-lagiia harus memesan ojek online untuk pulang. Sebelum itu Bryan mengirimkan suatu pesan untuk Alvian dan bergegas keluar dari toilet.

Berjalan santai dan terfokus dengan layar handphone-nya melihat informasi yang ia dapat dengan tas yang ia sandang dilengan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan santai dan terfokus dengan layar handphone-nya melihat informasi yang ia dapat dengan tas yang ia sandang dilengan kanannya. Melewatin toilet wanita, Bryan mendengar ringisan lalu suara tamparan yang cukup keras. Tanpa rasa takut, Bryan masuk ke toilet wanita menyaksikan bullying yang dilakukan oleh wanita yang jelas ia kenali, Saputri dengan teman-temannya.

''Masih aja suka bully anak orang,'' kata Bryan yang membuat empat wanita yang sedang melakukan bullying itu menoleh kehadapannya.

''Ian-Bryan maksud gue,'' ucap Saputri cepat meralat takut mendapat amukan dari Bryan, lagi.

''Sejak kapan lo suka bully Nina hm?"

''Kamu kenal sama dia? Dia ini adek kelas yang gak tau-''

''Nina sejak kapan karna apa?" potong Bryan sembari membantu Nina berdiri.

''Setelah Chilla pindah kelas kak, waktu ada Chilla kak Saputri gak berani bully gue walau udah beberapa kali mencoba tapi digagalin karena Chilla datang selalu kayak gitu. Semenjak Chilla pindah kelas, dan jarang banget ketemu Chilla gue sering ketemu sama mereka dan selalu dibawah ke toilet setelah pulang sekolah,'' jelas Nina sembari menghapus air matanya yang mengalir.

''Cih, drama apa yang lo buat di depan kakek gue. Gak waras lo.''

''Bryan, dia duluan yang minta dikasih pelajaran. Waktu itu dia sengaja numpahin minuman punya dia di baju aku, dia juga pernah jam-''

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang