Chapter 59

619 43 2
                                    

Chilla menggembungkan pipinya sembari berjalan beriringan menyusuri mana cincin yang akan mereka beli. Chilla merangkul tangan Bryan, masih melihat-melihat ternyata tak semudah yang Chilla bayangkan.

Sudah beberapa tempat cincin yang mereka datangi, tetapi tak satupun cincin yang mereka minati.

Chilla mendengus kesal, ia kembali mengembungkan kedua pipinya dan bersandar di lengan Bryan.

''Ian,'' panggil Chilla dengan suara lembut.

''Hm?''

''Capek,'' kata Chilla dengan manja.

''Yaudah.''

Chilla memukul kepala Bryan dengan kuat lalu pergi berjalan duluan meninggalkan Bryan. Chilla berlari kecil mendatangi penjual cincin.

Ia menyipitkan matanya, Chilla bingung cincin mana yang akan ia pilih. Ia menoleh ke arah Bryan yang sengaja berjalan lambat, tetapi sedetik kemudian Chilla membatalkan rencananya meminta bantuan Bryan untuk memilih. Sebab jawaban Bryan akan "beli aja semuanya" itu menyebalkan bagi Chilla.

Mulut Chilla komat-kamit sibuk memilih mana yang bagus dan cocok untuknya nanti, ia butuh konsentrasi.

''Cap cip cup yang mana yang harus Chilla pilih..'' gumam Chilla sibuk memilih antara 3 cincin cantik yang sudah berada di hadapannya.

Chilla mencoba menggunakan cincin itu, benar saja begitu sangat indah berada di jari manis Chilla.

Chilla memutuskan untuk membeli cincin itu setelah menghabiskan waktu 2 jam untuk berkeliling, tetapi saat ingin membayar. Dimana Bryan pikir Chilla, pria itu tiba-tiba menghilang.

Chilla celingak-celinguk, ia memastikan situasi tak ada yang melihatnya. Perlahan Chilla mengeluarkan black chard miliknya, yang diberikan omah.

''Mau beli ini?'' tanya Bryan yang baru saja tiba.

Chilla terpelongo dan mengangguk begitu saja. Sedangkan itu dengan senang hati Bryan membayar cincin yang sudah Chilla pilih.

''Dari mana sih?'' tanya Chilla.

''Beli ini, mau di pake atau kag—''

''Semuanya dipake!'' ucap Chilla bersemangat melihat cincin yang Bryan pilih.

''Kemana nih sekarang? Makan dulu di luar atau langsung ke rumah gue?'' tanya Bryan.

''Makan dulu yuk, udah lama lagian,'' ujar Chilla begitu saja.

Bryan pun mengangguk mereka menuju parkiran lalu melanjutkan jalan mereka menuju restoran terdekat.

***

Mereka telah tiba di rumah Bryan sejak beberapa menit yang lalu. Nananuella pun sekarang hanya duduk bersantai-santai saja menikmati suasana tanpa menjadi babu Bryan.

Chilla duduk bermain dengan adik-adik Bryan, Alysia dan juga Evano. Tanpa Nananuella sadari, senyumnya langsung pudar ketika ada seseorang yang menyetil telinganya, Bryan tuan tak tau dirinya.

Nananuella membalikkan tubuhnya langsung menatap tajam ke arah Bryan yang sedang tersenyum manis.

''Apaan?'' tanya Nananuella tak santai.

''Lo kapan cari bini?'' tanya Bryan lalu duduk di samping Nananuella.

''Tunggu duit gue banyak, terus gue kabur dari sini. Ogah gue kerja sama lo mulu,'' ucap Nananuella begitu sangat jujur.

''Serius lo? Mudah banget nemuin lo mah,'' kata Bryan menyepelekan Nananuella.

''Ya karna mudah gue gak jadi kabur, belum dapet tempat ngumpet yang bagus.''

NERDY GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang