1. Natania Amira

1.4K 61 6
                                    

Lorong SMA Hutama kini dipenuhi oleh siswa yang saling berdesak-desakan. Bukan hal yang tabu untuk hal semacam ini. Tentu saja karena kedatangan model cantik nan seksi bernama Natania Amira yang juga merupakan salah satu siswa SMA Hutama. Gadis itu diikuti oleh satu orang gadis cantik dan satu orang pria tampan di belakangnya. Fani dan Kevin. Untuk hal menjadi terkenal dan disegani banyak orang, Natania Amira lah yang telah memilikinya. Menyandang predikat sebagai putri pemilik yayasan Hutama menjadikan gadis itu tumbuh menjadi gadis angkuh nan sombong.

Komentar demi komentar mulai muncul seiring dengan langkah anggun Nata. Kedua temannya, atau lebih pantas disebut asisten rupanya tidak ada rasa risih sedikitpun mendapati mereka juga ikut menjadi sorot perhatian siswa SMA Hutama. Toh, ini adalah hal biasa. Nata juga suka pujian dan komentar pedas bukan?

"Nat, lo seksi banget dah. Anak siapa sih lo?"

"Njir, anak pak Hutama lah, siapa lagi?"

"Rasa ingin memiliki kamu itu sungguh besar Nat. Mau ga jadi pacar gue? Mau dong pastinya?"

"Auto tendang lo dari SMA Hutama!"

Begitulah sekiranya komentar untuk Nata. Selebihnya hanya kaum betina yang lebih paham.

***

Kelas XI IPS 3 menjadi kelas terheboh dengan berbagai macam karakter siswa di dalamnya. Salah satunya si Nata.

Suasana kelas mulai riuh ketika gadis itu beserta kedua temannya di belakang mulai melangkah masuk dengan gaya selangitnya.

"Njirr.. Nata makin seksi. Mau dong gue booking buat nanti malem?"

Seorang pria tiba-tiba muncul di hadapan Nata.

Nata beserta kedua temannya masih terdiam. Sedangkan sang pria masih menunggu reaksi dari Nata.

"Jangan sok jual mahal deh! Lo kan model, bisa dong layanin gue buat semalem aja. Gue kasih sepuluh juta deh, lumayan kan buat beli koleksi baju seksi lo." Pria itu memegang dagu Nata dan mengedipkan mata kanannya.

"Apa lo bilang barusan?" Kevin yang berada tepat di belakang Nata langsung saja mencengkeram kerah baju pria itu, "Jangan macem-macem lo!" Ancamnya.

Nata mengarahkan telapak tanganya ke Kevin sebagai tanda bahwa Kevin tidak harus sekeras itu pada pria di depannya.

"Upsy! Ya maaf, gue niatnya becanda, jangan lo anggep serius dong. Udah ya lepasin, Nata udah nyuruh tuh." Pria itu tersenyum sinis ke arah Kevin.

Kevin dengan segera melepas cengkeramannya pada kerah baju pria itu.

"Udah kayak kucing aja lo. Nurut banget sih sama majikan!" Pria itu tertawa.

Plakkk!! Satu tamparan dari Nata mengenai pipi kiri pria itu.

"Jangan macem-macem sama gue dan temen-temen gue. Ngerti!" Bentak Nata.

"Njirr.. galak." Pria itu mengusap pipi kirinya yang memerah akibat tamparan Nata yang tentunya tidak main-main. "Terima aja tawaran gue, semalem aja. Apa bayarannya kurang?" Tanyanya lagi.

Plaaakk!!! Untuk kedua kalinya, pria itu mendapat tamparan keras dari Nata.

"Satu jam dari sekarang gue kasih lo jawaban atas permintaan lo ke gue." Nata berbisik di telinga pria itu dengan manja.

"Gue tunggu Nat, gue yakin lo gak bakalan nyesel nerima tawaran gue!" Pria itu langsung pergi dari hadapan Nata.

"Tadi lo ngelarang gue buat keras sama dia. Kenapa malah lo yang keras banget sama dia?" Tanya Kevin.

Nata terdiam.

"Udah dibelain banyak nanya lagi." Gerutu Fani yang sedari tadi berada di belakang Nata sambil menyaksikan kejadian menarik yang terjadi di antara Nata, Kevin, dan pria tadi.

Sementara itu, Nata sudah berada di mejanya yang terletak di tengah paling depan. Sebuah meja eksklusif yang hanya bisa diisi oleh satu orang, hanya Nata sendiri.

***

TEMPRAMENTAL (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang