Pagi yg sangat cerah membuat para manusia terbangun untuk melakukan aktivitasnya di pagi hari,termasuk ara. Sinar matahari memasuki celah celah gordennya,kemudian ara bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi. Sekitar 10 menit di kamar mandi,ara bersiap siap mengenakan seragam kebanggaannya SMA Cendrawasih,dia berdiri di depan cermin sambil mengoleskan sedikit bedak bayi ke wajahnya dan memoleskan sedikit liptint ke bibirnya berwarna pink. Ara sudah siap dan segera menyambar tasnya dan pergi ke bawah untuk sarapan.
"Pagi mah,yan,bang" sapa ara sambil tersenyum hangat,ayahnya masih berada dikuar kota.
"Pagiii" jawab mereja serempak
Mereka semua makan dengan hening,karena sudah aturan dari abraham jika makan itu tidak boleh sambil berbincang bincang.
"Ara,kamu berangkat sama bang faris ya" ucap anindya
"Oke mah,kuy bang" sahut ara sambil menggandeng tangan faris,sedangkan aryan hanya menggelengkan kepala melihat tingkah adiknya itu.
"Mah kalo gitu kita pamit ya,assalamualaikum" ucap faris mewakili ara dan aryan sambil mencium punggung tangan anindya.
"Waalaikumsalam, hati hati nak" ujar anindya sambil berjalan kembali memasuki rumah. Mereka berjalan menuju sekolah si kembar,namun aryan membawa motor.
Sesampainya di sekolah ara turun dari mobil dan pamit kepada faris yg juga sudah turun.
"Bang,kalo gitu gue masuk ya" ucap ara yg diangguki faris.
"Gih sanah,belajar yg bener jangan bolos" ucap faris sambil mengacak rambut ara lembut. Bertepatan dengan faris yg mengacak rambut ara,vanza melihatnya. Entah ada apa dengan dirinya malah tidak rela ara di perlakukan seperti itu. Cemburu?tidak mungkin,vanza saja belum tahu bagaimana perasaan nya pada ara.
"Gue kenapa jadi gasuka ya liat ara diperlakuin kea gitu?apa mungkin gue suka sama ara?gak gak gak mungkin!" vanza menggeleng pertanda itu tidak mungkin,tatapannya tajam dan wajahnya datar. Aryan yg baru saja melepas helm full face nya terkekeh melihat objek didepannya,tanpa berpikir panjang aryan menghampiri vanza.
"Ngeliatin adek gue?" ucap aryan yg tibatiba datang
"Gak" jawab vanza ketus dan langsung meninggalkan aryan,selang beberapa menit ara datang menghampiri aryan yg sedang menggelengkan kepalanya.
"Ngapa lo bang?olahraga pagi?" tanya ara
"Kaga tuh,yauda yok masuk kelas" mereka berjalan beriringan menuju kelas mereka IPS 3. Disana sudah terlihat teman teman aryan dan citra.
***
Kringgg..kringgg..kringggBel istirahat berbunyi nyaring dan menarik selruh murid untuk ke kantin,tapi tidak dengan ara. Ara sedang berada di perpustakaan karena sedang mencari novel keluaran terbaru,ara memang suka membaca novel termasuk romance. Ara melihat lihat dan menemukan buku yg dicarinya,namun buku itu berada di atas sedangkan ara?tubuh mungil itu tak mungkin mengambil buku itu tanpa bantuan. Akhirnya ara mengambil kursi untuk membantunya mengambil buku itu,dengan hati hati ara naik dan sedikit jinjit untuk mengambilnya. Namun,dewi fortuna sedang tidak memihak kepadanya,ara kehilangan keseimbangan yg membuat dirinya jatuh. Ara memejamkan matanya takut,namun seperkian detiknya dia tidak merasakan sakit atau apa,tapi yg ara rasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ara langsung menjauhkan dari orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...