Meskipun menunggu itu lelah,jangan menyerah. Jika kamu lelah bagaimana dengan waktu? Yang selalu setia megiringimu disaat kamu menunggu.
***
3 tahun kemudian.
Kalian tau apa yg berbeda dengan Vanza setelah Ara pergi dan datang Syila di kehidupannya? Vanza lebih dingin pada Syila ketimbang bersama saat sahabatnya. Hari harinya selalu di hantui oleh Syila,dimana Vanza berada disitu pula Syila mengikutinya. Vanza jengah? Tentu.
Siapa yg di tidak jengah dengan seseorang yg selalu menganggu hidup kita? Apa dia tidak mempunyai pekerjaan lain selain menganggu hidup orang? Lantas bagaimana dengan dirinya?
Belum lagi jika dia mendekati karena ada alasan. Mendekati untuk mencintai? Entah. Dan bukankah cinta itu tak butuh alasan?
Ara. Terakhir dia kembali adalah 5 bulann yg lalu,dan tahun ini lebih tepatnya satu minggu lagi dia akan melaksanakan wisuda. Ara merindukan Vanza? Jelas. Siapa yg mau meninggalkan orang yg kita sayang selama 3 tahun? Memang,tiga tahun itu bukan waktu yg singkat. Tapi,jika saling mencintai untuk menunggupun tak masalah bukan?
Ara rindu sahabatnya? Tentu saja. Semuanya yg telah mewarnai hidup Ara. Ara beruntung memiliki orang orang disekitarnya yg menyayanginya.
***
Libur. Satu kata yg paling disegani oleh semua orang. Dimana mereka bisa berleha leha di kasur,tanpa mau bangkit. Sama dengan Vanza,dia masih bergelung di atas kasurnya tanpa terganggu oleh sinar matahari.tok tok tok...
Vanza berdecak saat pintu kamarnya di ketuk,yg dia yakini itu adalah mamahnya atau Zulfa. Vanza bangkit dari kamarnya dan membuka pintu,Vanza terkejut saat yg mengetuk pintunya itu adalah Syila. Vanza mengangkat alisnya tanda bertanya.
"Enggak kok,aku cuma mau bangunin kamu" ucap Syila yg seolah mengerti dengan tatapan seperti itu sambil tersenyum manis.
"Ganggu" ucap Vanza datar. Syila berdecak atas jawaban Vanza,Syila mencari cara agar Vanza bisa menemaninya.
"Emm Vanza,temenin aku ke mall yuk" ajak Syila antusias.
"Males" ketus Vanza
"Ish udah cepetan mandi" ucap Syila sambil mendorong tubuh Vanza.
"Gue bilang gue males!" ucap Vanza penuh penekanan dan nada yg naik satu oktaf. Syila meneguk salivanya kasar tak tahu harus berbuat apalagi. Tibatiba Rani datang sambil membawa segelas susu ke kamar Vanza.
"Ada apa Syila?" tanya Rani
"Anu tante,Syila minta tolong sama Vanza buat nemenin Syila ke mall" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal.
Rani menatap Vanza seolah meminta jawaban. Vanza hanya membalas melalui isyarat mulut tanpa mengeluarkan suara. Rani menghela nafasnya pelan dan beralih menatap Syila.
"Kamu tunggu di luar ya. Biarin Vanza siap siap dulu" ucap Rani membuat Vanza mebulatkan matanya. Apa apaan mamahnya ini?!
"Mah! Apaansi!" ucap Vanza kesal.
"Kamu mandi" titah Rani dan menarik lengan Syila untuk keluar. Vanza mengacak rambutnya frustasi lalu berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap.
***
"Serius kita balik?!" tanya seseorang antusias saat mendengar mereka akan pulang."Iyee" jawab Aryan yg sedang memasukkann bajunya kedalam tas. Kenapa tidak membawa koper? Jawabannya risi. Lagian di rumahpun masih ada baju baju yg tersedia,tidak dibawa semua kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...