Sudah teritung 3 hari Ara di rumah sakit,dan selama itupun Vanza yg selalu menemani nya terkadang pula abang abangnya. Hari ini Ara merasa bosan,karena yg lainnya sedang sekolah. Mamah nya sedang pergi ke Malaysia untuk berkumpul bersama temannya. Sedangkan Faris dan Fariz sedang pulang membersihkan diri.
Ara mengambil ponselnya untuk mengabari sahabat sahabatnya,baru saja akan mengetik nomor sahabatnya,pintu terbuka dan menampilkan para sahabat Ara dengan cengiran andalan mereka. Pada saat Dinda akan membuka suara,namun Ara memotongnya lebih dulu.
"Loh? Kalian kok ada disini? Kalian bolos ya? Yaampun,kalian itu udah kelas 12. Kita sebentar lagi ujian loh,masa kalian bolos? Nanti kalo kalian gak lukus gimana? Kalo kalian-..." ucapan Ara terpotong karena Aryan segera menyumpal mulut Ara dengan roti.
"Ish! Apaansi bang!"
"Abisan,kita kita baru dateng udah kena semprot." sahut Andra
"Ya kan kalian bolos" ucap Ara tak mau kalah.
"Bolos apaan Ra,kita itu di pulangin lebih awal. Guru guru pada rapat buat nanti kita ujian" ucap Citra menyahuti.
"Makanya,tanya dulu baru nyerocos" sambung Vanza dan Ara hanya mencebikkan bibirnya.
"Gausah cemberut. Nih makan" Vanza menyodorkan nasi goreng yg ia beli kepada Ara. Mata Ara berbinar melihat nasi goreng yg diberikan Vanza,dengan senang hati dia menerimanya.
"Lahap bener. Gak makan berapa taun?" tanya Andra.
Pletak!
Pletak!
Andra meringis ketika kepalanya mendapat jitakan dari Aril dan Reza.
"Sakit,hm?" tanya Aril dan Reza serempak.
"Sakit lah bangke!"
"Makanya kalo mau ngomong itu saring dulu!" sewot Dinda.
"Di saring emang teh?"
Aril yg siap untuk menjitak kepala Andra ditahan oleh ucapan El.
"Gausah di jitak Ril,gabakal waras. Malah tambah gak waras ntar" ucap El membuat mereka semua seketika tertawa dan Andra hanya manyun manyun gak jelas.
"Ra,udah baikan?" tanya Vanza.
"Udah kok." jawab Ara
"Abangggg Ara pengen pulang" rengek Ara kepada El.
"Yaudah nanti ya" ucap El sambil mengelus rambut Ara lembut.
"Wuiss semenjak ada si El,si Aryan tersingkir menjadi kakak!" teriak Andra yg mendapat tatapan tajam dari Aryan.
"Hooh,si Aryan di lupain. Kasian noh" ucap Aril sambil menunjuk Aryan.
"Gak peduli. Aryan nya aja sibuk mulu noh sama ayang bep nya. Lah guenya dibuang" ucap Ara dengan nada kesal.
"Sirik lo semua" ucap Aryan dan langsung meninggalkan ruangan Ara dan sahabatnya yg sedang kebingungan dengan sikap Aryan.
"Itu si curut atu kenapa dah?" tanya Andra
Pandangan Ara jatuh pada Cotra yg diam dan menunduk,bahunya bergetae. Ara yakin Citra sedang menangis.
"Cit?" panggil Ara.
Citra mendongak dengan mata sembabnya membuat mereka semua kaget.
"Cit lo kenapa?!" teriak Dinda.
"Cit lo kenapa?" tanya Dewi datar namun dalam hatinya dia khawatir dengan sahabatnya. Citra hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Gue gapapa kok,gue balik ya. Gue ada janji sama nyokap,cepet sembuh Ra. Salam buat Aryan. Assalamualaikum" pamit Citra dan langsung pergi meninggalkan kebingungan di ruangan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...