42. Kembali

740 40 0
                                    

Ini partnya tentang Ara sama Vanza aja xixi.
Insyaallah seru deh hehe,aamiin.
Suka lanjut.
Gasuka skip:).

Happy reading!!😻

***

"Rindu itu seperti murid yg terlambat masuk sekolah. Selalu seenaknya datang tanpa persetujuan pak satpam"

-Aryan.

***

Tepat hari ini,pukul 7 pagi mereka semua sudah berada di pesawat yg akan membawa mereka ke Indonesia. Sedari tadi,Ara hanya menundukkan kepalanya membaca novel dan sesekali melamun. Disampingnya terdapat El yg sedang tertidur.

Lagi dan lagi,Ara bingung. Apa ia harus memberitahu sahabatnya tentang kepulangannya kembali? Ara bertekad setelah ini dia akan pergi ke cafe yg biasa ditempatinya bersama Aryan. Entahlah,Ara ingin pergi kesana meskipun awalnya Aryan menolak. Namun,dengan segala paksaan dari Ara akhirnya Aryan menyetujuinya.

Akhirnya,setelah berjam jam di pesawat mereka sampaidi bandara Soekarno-Hatta. Ara terlihat merenggangkan otot ototnya. Kemudian,supir yg ditunggu tunggu sampai. Sebelumnya Ara sudah izin kepada Mamanya untuk pergi ke cafe sebentar dan Anin mengizinkannya untuk naik mobil supirnya. Sedangkan Anin dan ketiga anaknya menaiki taxi yg sudah dipesan.

Ara dan Aryan memasuki mobilnya dan mengatakan untuk mampir sebentar ke cafe dekat sekolah. Setelah beberapa menit,Ara dan Aryan sampai di cafe.

***

Mereka duduk di meja biasa,samping jendela. Ara memanggil pelayan untuk memesan makanan. "Mba,saya mau milkshake stroberi aja" ucap Ara.

"Bang,lo apa?" Aryan mendongak dan mengalihkan pandangannya dari ponsel ke depan. "Gue pesen kaya biasa aja. Hot cappucino" setelah pelayan tadi menyebutkan kembali pesanan mereka,mereka menunggu dalam keadaan hening.

Ara bermain ponselnya sebentar hingga pesanan mereka datang,Ara menyeruput milkshake nya pelan sambil menatap ponselnya. "Taro dulu Ra handphone nya" Ara hanya menyengir sebagai jawaban dan kembali meminum minumannya hingga suara seseorang mampu membuat Ara terdiam.

"Ra"

Deg!

Ara tidak menoleh sedikitpun,Ara hanya menunduk tak mau melihat wajah Vanza saat ini. Ara mengeluarkan uang seratus ribunya dan meletakkannya di meja. Kemudian Ara beranjak dan menarik lengan Aryan untuk segera pulang. Namun,Vanza tak kalah cepat menggenggam lengan Ara,Ara terdiam seketika.

"Ra,selesain dulu mu" ucapan Aryan membuat Ara menghela nafas pelan dan perlahan melepaskan pergelangan tangan Aryan. Ara kembali duduk ditempatnya diikuti Vanza.

Keadaan hening. Tak ada yg berniat membuka suara. Sedari tadi Vanza hanya memperhatikan Ara yg sedang menunduk. Vanza mengulurkan tangannya dan menarik dagu Ara agar menatapnya.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang