27. Back Home

674 28 0
                                    

"Jangan terlalu memberi harapan jika tak kunjung memberi kepastian."

--Dinda Kanya Prisilla--

"Bertahan selagi gak buat lo sakit. Mundur kalau lo udah tersakiti."

-Revan Gueno Fryon-

***

Hari ini,SMA Cendrawasih akan pulang kembali ke kota. Mereka semua sudah berada di bis masing masing,Reza juga satu bis dengan Vanza. Terjadi keheningan didalam bis hingga suara Andra membuat semuanya menatapnya datar.

"Woyy diem diem bae!" teriak Andra membuat yg lainnya menolehkan kepalanya ke belakang. "Gausah teriak bego!" ucap Aril yg ingin menoyor Andra namun ia urungkan.

"Gue tau! Daripada kita diem diem gini mending kita main permainan ajee kuy!" ajak Andra yg disoraki sebagian murid. "Gue setuju!" sahut Jajang teman sekelas Andra.

"Gimana kalo kita main Truth or Dare aja?" tawar Sesil. "Bosen!" sahut Ara.

"Gapapa kali Ra,sekali ae" ucap Andra sambil berjalan kedepan. "Oke,jadi gini. Kita pake botol buat nentuin siapa yg bakal maju kesini,nanti botol itu di over ke teman sampingnya sambil nyanyi. Deal?" tanya Andra yg disahuti mereka semua "Deal!".

Botol pun di over dengan nyanyian potong bebek angsa. Dan botol itu berhenti di Dewi. Dewi berjalan santay ke depan untuk menjawab jujur jika truth melaksanakan tantangan jika dare. Andra pun tersenyum saat Dewi yg kena,ini kesempatan bertanya nya jika Dewi memilih truth.

Saat Dewi sampai didepan,Andra langsung bertanya. "Truth or Dare?" tanya Andra. "Truth". Tepat sasaran! Andra tersenyum sumringah mendengar jawaban Dewi.

"Oke,gue tanya! Ada hubungan apa lo sama Aril." ucap Andra dengan semangat. Dewi memutar bola matanya malas "gada apa apa" setelah itu Dewi kembali ke tempat duduknya meninggalkan Andra yg memajukan bibirnya.

Botol terus di over sambil menyanyikan sebuah lagu. Dan botol itu berhenti pada.....Dinda!.
Dinda berjalan ke depan dengan was was,dia berdiri di samping Andra yg tengah tersenyum manis membuat Dinda memutar bola matanya malas.

"Oke. Truth or Dare?" tanya Andra dengan menaikan kedua alisnya. Dinda mendengus pasrah. "Truth" jawab Andra,pada saat Andra akan bertanya seseorang menyahut.

"Woy! Giliran ke nanya nya. Lo mulu!" Aril. Dia yg menyahut karena dia ingin bertanya kepada Dinda,Andra mendengus kesal dan berdehem. Dinda sudah pasrah jika ditanya tidak tidak.

"Oke Din. Gue tanya,lo masih berharap gak sama samping lo? Setelah kejadian waktu di kantin?" pertanyaan Aril membuat Dinda membuang nafasnya lega,berbeda dengan Andra yg saat ini menunggu jawaban dari Dinda.

"Gue gak berharap. Karena,buat apa gue berharap kalo tak kunjung diberi kepastian. YHAAAAA" ucap Dinda teriak di akhir kalimatnya,diikuti sorak sorai dari yg lain.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang