"Disaat kata nyaman itu hadir,gue seakan lupa. Kalo ini permainan takdir. Dunia sesempit itu kah?"
-Rafael.
***
Pukul 19.00 Ara sudah siap dengan dress hitam selututnya,rambut yg ia gerai dan sedikit men-curly nya bagian bawah dan sneakers yg dipakainya menambah kesan cantik. Seperti yg dijanjikan,hari ini Anin,Aryan,Ara dan Faris akan pergi keluar. Btw Faris juga baru pulang tadi siang.
Mereka sedang berada di mobil,dengan Faris yg menyetir. Didalam mobil itu seakan sudah seperti dipenuhi ratusan jangkrik karena disetiap perjalanan Aryan dan Ara tak henti hentinya berceloteh.
"Gak! Itu kucing gue. Lo gaboleh pegang" ucap Ara
"Dihh pelit banget lo kampret"
"Ihh apaansi lo! Gausah pake ngacakin rambut juga!"
"Halahh giliran sama Vanza aja seneng,iya kan lo?"
"Bacot banget si jadi orang!"
"Karena gue punya mulut"
"TERSERAH!" ucap Ara mengakhiri perdebatannya bersama abangnya itu.
"Kalian ini,Mamah pusing dengernya. Kalo ada selalu aja berantem,tapi kalo gaada diantara kalian berdua selalu nanya nanya ke Mamah" sahut Anin membuat Faris terkekeh
"Mamah apaansi,ngapain juga Ara nyariin si curut kampret ini" ejek Ara sambil melirik sinis.
"Bacot kau jubaedah!" teriak Aryan didepan muka Ara membuat Ara kesal bukan main.
"Udah udah ayok turun,udah sampe" lerai Anin.
Mereka berjalan beriringan menuju meja yg telah disediakan,banyak pasang mata yg melihat keluarga mereka. Mereka duduk di bangku no.5,namun Anin belum melihat keadaan kedua anak tirinya. Tunggu? Anak tiri? Baca aja yah. Jangan kaget hehe.
Sekitar 5 menit menunggu,kedua remaja datang dengan senyuman manis yg ada dalam diri mereka. "Mah.." sapa Fariz dan langsung memeluk Anin.
"Mah..Ael kangen banget sama mamah" ucapan dari Ael membuat Ara dan Aryan mendongak,yg tadinya tertuju pada ponsel kini menatap objek didepannya dengan wajah terkejut.
Deg!
Rafael juga tak kalah terkejut dengan keberadaan Ara dan Aryan. "Ra-rafael?" tanya mereka berdua terbata.
"Kamu kenal Rafael nak?" tanya Anin kepada kedua anaknya dan mereka mengangguk kemudian memeluk Anin.
"Bang,gimana kuliah lo?" tanya Fariz
"Baik,lo gimana?" tanya Faris yg diangguki Fariz.
"Bang Faris,ini siapa? Ko kalian mirip?" tanya Ara yg diangguki Aryan dan Rafael. Karena Rafael tak tahu bahwa abangnya memiliki kembaran.
"Kita kembar,dan bukan dari rahim Mamah Anin,kita juga tau dari Bunda angkat kita yaitu Bunda Fira. Tapi,mereka cuma cerita sama Abang. Karena Rafael belum tumbuh remaja" ucap Fariz membuat Ara dan Aryan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...